Pada 15 November 2024, Provinsi Jawa Barat dilaporkan mengalami 81 bencana alam dalam dua pekan terakhir, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia. Bencana tersebut meliputi banjir, longsor, angin puting beliung, dan tanah longsor yang terjadi hampir di seluruh wilayah Jawa Barat. Tim SAR dan relawan setempat terus bekerja keras untuk membantu korban dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak. Pemerintah daerah bersama BNPB juga telah mengeluarkan peringatan dini untuk mengantisipasi bencana lebih lanjut.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, bencana alam yang paling sering terjadi dalam dua pekan terakhir adalah banjir dan longsor. Hujan deras yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan sejumlah sungai meluap, sementara di daerah pegunungan, tanah yang jenuh air mengakibatkan longsor. Bencana tersebut tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga menyebabkan gangguan terhadap infrastruktur transportasi dan fasilitas publik, yang mempersulit evakuasi dan distribusi bantuan.
Selain lima korban jiwa yang dilaporkan, bencana alam ini juga menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan lahan pertanian. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara. Kerugian material yang ditimbulkan diperkirakan mencapai miliaran rupiah, dengan banyaknya fasilitas umum yang rusak parah. Pemda setempat terus berupaya memberikan bantuan darurat, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat pengungsian.
Pemerintah daerah, bersama dengan BNPB, telah mengerahkan tim penanggulangan bencana untuk melakukan pemulihan dan membantu masyarakat yang terdampak. Selain itu, pihak berwenang juga terus berkoordinasi untuk melakukan perbaikan infrastruktur dan memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat. Mengingat cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlanjut, upaya pencegahan dan mitigasi bencana akan terus dilakukan agar jumlah korban dapat ditekan lebih lanjut.