Author Archives: DL - Biandra

https://truereligionjeansoutlet.net

Misteri Kematian Wanita di Tanjung Priok, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan

Kepolisian tengah menyelidiki kematian seorang wanita berinisial SHK (59) yang ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (14/3). Dugaan awal mengarah pada tindak pembunuhan, mengingat adanya sejumlah luka akibat benda tajam di tubuh korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Benny Cahyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai penemuan jasad SHK pada hari Jumat dan langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurut keterangan warga sekitar, korban terakhir kali terlihat pada Kamis (13/3) sore, namun sejak saat itu tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Kecurigaan muncul ketika tetangga menyadari bahwa SHK tidak keluar rumah seperti biasanya, sehingga salah satu warga berinisiatif mengecek ke dalam rumah dan menemukan korban dalam kondisi meninggal di dapur.

Saat dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan luka di kepala, lebam di bagian bibir, serta luka bacok di kepala, yang semakin menguatkan dugaan bahwa korban tewas akibat kekerasan. Untuk memastikan penyebab kematian secara pasti, polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

Dalam perkembangannya, pihak kepolisian telah menangkap seseorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan SHK. Namun, identitasnya masih dirahasiakan karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Polisi berjanji akan mengungkap identitas pelaku setelah proses penyelidikan lebih matang.

Kasus ini menjadi perhatian warga sekitar, yang merasa resah dengan kejadian tragis tersebut. Kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas peristiwa ini guna memastikan keadilan bagi korban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.

Pelaku Pencabulan di Tebet Masih Berkeliaran, Ayah Korban Kecewa

Abdurrahman, ayah dari SK (8), mengungkapkan bahwa pria berinisial S, yang diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap anaknya, sering memberikan uang dan menggendong korban sebelum kejadian. Menurutnya, S yang tinggal di kontrakan dekat rumah mereka telah beberapa kali memberi uang Rp10 ribu kepada SK sejak tiga bulan lalu, bahkan sebelum bulan puasa. Saat ditanya alasan menerima uang tersebut, sang anak mengaku uang itu diberikan begitu saja tanpa alasan khusus.

Kecurigaan mulai muncul sejak satu bulan sebelum puasa, ketika orang tua melihat adanya pola pemberian uang yang berulang. Selain itu, pelaku juga sering menggendong korban, yang semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang tidak wajar. Kejadian pencabulan sendiri diduga terjadi saat SK pulang dari salat subuh pada 5 Maret 2025. Korban bertemu dengan pelaku, lalu ditarik ke sela dua mobil yang minim penerangan.

Ketika ditanya oleh warga setempat, S mengaku sedang berolahraga pagi dan tidak sengaja menyentuh korban. Namun, Abdurrahman menyayangkan hingga kini pelaku masih berkeliaran dan menjalani aktivitas seperti biasa. Polisi saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut dengan mengacu pada laporan bernomor LP/B/778/III/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, mengingatkan para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Pelaku terancam dijerat Pasal 76E Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 yang mengatur tindak pidana membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul.

Kasus Pelecehan di SMK PGRI 5 Kalideres, DPRD DKI Desak Pengusutan Tuntas

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, mendesak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di SMK PGRI 5 Kalideres, Jakarta Barat. Ia menegaskan bahwa kejadian ini sangat disayangkan karena telah menyebabkan trauma bagi para korban. Justin mengaku menerima laporan bahwa pelecehan tersebut diduga menimpa 40 siswi, sehingga ia menilai kasus ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah terkesan lambat dalam menangani kasus ini. Ia menekankan bahwa pelecehan seksual tidak dapat ditoleransi dan harus segera diusut agar korban mendapatkan keadilan. Selain itu, ia meminta pihak sekolah bersikap kooperatif dalam membantu aparat penegak hukum mengusut kasus ini serta memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Justin menegaskan bahwa siapa pun pelakunya, mereka tetap harus diproses secara hukum, karena pelecehan dalam bentuk apa pun adalah kejahatan yang harus ditindak tegas.

Ia juga memastikan bahwa Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta akan mengawal jalannya proses hukum terhadap kasus ini. Menurutnya, meskipun hanya ada satu korban yang melapor, hal tersebut tetap tidak bisa diabaikan dan para pelaku harus tetap ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Sementara itu, Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat telah melakukan evaluasi bersama Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta kepolisian. Kepala Sudindik Wilayah I Jakbar, Diding Wahyudin, menyebutkan bahwa pihaknya telah memanggil orang tua, siswa, serta guru yang diduga sebagai pelaku. Oknum guru yang terlibat telah mengundurkan diri dari sekolah setelah membuat surat pernyataan, namun proses hukum terhadapnya tetap harus berjalan guna memberikan keadilan bagi para korban.