Author Archives: NOAH

https://truereligionjeansoutlet.net

“Tragedi di Jagakarsa: Bocah 4 Tahun Tewas Terlindas Mobil, Sopir Kini Diamankan Polisi”

Sebuah insiden memilukan terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Jumat sore, 25 April 2025. Seorang anak berusia empat tahun dilaporkan meninggal dunia setelah terlindas oleh sebuah mobil. Peristiwa tragis ini berlangsung di Jalan Moch Kahfi I Gang Nangka dan telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Jagakarsa, Kompol Nurma Dewi, dalam pernyataan tertulisnya kepada awak media, Sabtu (26/4/2025).

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, mobil berjenis Suzuki Grand Vitara tampak melaju di sepanjang jalan tersebut. Saat itu, seorang saksi bernama ER tengah berdiri di depan warung miliknya dan melihat seorang anak kecil sudah berada di kolong kendaraan, tepat di bawah ban kiri mobil. Tanpa menunggu lama, saksi langsung menghentikan laju mobil dan berupaya memberikan pertolongan kepada korban yang sudah dalam kondisi terluka parah.

Anak tersebut, yang diketahui berinisial RRA, segera dibawa ke RSUD Jagakarsa oleh ayahnya, Sapri, yang juga berada di lokasi kejadian. Sayangnya, meskipun telah mendapatkan penanganan medis, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Saat ini, sopir kendaraan yang terlibat dalam insiden nahas tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Perkara ini kini berada dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan guna proses hukum selanjutnya dan memastikan keadilan bagi korban.

Oknum Polisi di Buton Utara Diduga Perkosa Mertua, Dipecat Tapi Ajukan Banding

Seorang anggota kepolisian yang bertugas di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap mertuanya sendiri. Oknum polisi berpangkat Aipda dan berinisial AD tersebut kini harus berhadapan dengan konsekuensi hukum dan etik atas perbuatannya. Peristiwa memilukan itu disebut terjadi pada Kamis, 16 Januari 2025 lalu, di wilayah Kecamatan Kalisusu, dan langsung menimbulkan gejolak di lingkungan masyarakat setempat.

Setelah kejadian itu mencuat, institusi Polri segera mengambil langkah tegas dengan menggelar sidang kode etik terhadap Aipda AD. Dalam sidang tersebut, diputuskan bahwa pelaku dikenakan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), yang merupakan hukuman internal paling berat dalam tubuh kepolisian. Keputusan ini dianggap sudah mencerminkan sikap tegas institusi terhadap tindakan anggotanya yang dianggap mencoreng nama baik kepolisian.

Namun, Aipda AD tidak tinggal diam. Ia mengajukan banding atas putusan pemecatan tersebut dan saat ini tengah menunggu jadwal pelaksanaan sidang banding. Banding ini membuka kembali ruang perdebatan mengenai keabsahan putusan dan fakta-fakta yang terungkap dalam proses penyelidikan sebelumnya.

Sementara itu, pihak media telah mencoba menghubungi Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Lis Kristian, untuk meminta keterangan lebih lanjut. Namun, hingga berita ini ditulis, pesan singkat melalui WhatsApp yang dikirimkan belum berhasil terkirim. Kasus ini masih terus bergulir dan mendapat perhatian luas karena melibatkan aparat penegak hukum dalam persoalan serius yang melibatkan kekerasan seksual terhadap anggota keluarga sendiri.

Dendam di Tempat Kerja Berujung Tragedi: Penemuan Jasad di Daan Mogot

Kisah mengerikan terungkap di kawasan Daan Mogot, Tangerang, setelah penemuan jasad seorang pria dalam karung. Pihak kepolisian Polda Metro Jaya berhasil mengungkap identitas pelaku yang ternyata memiliki hubungan profesional dengan korban. Insiden ini berawal dari konflik di tempat kerja yang diduga menjadi pemicu utama pembunuhan tersebut.

Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa korban dan pelaku sama-sama bekerja di sebuah usaha konveksi di daerah sekitar. Meskipun detail konflik tersebut belum terungkap sepenuhnya, jelas bahwa ketegangan yang tak teratasi di lingkungan kerja berujung pada tragedi mengerikan ini. Perselisihan yang berlarut-larut tanpa penyelesaian dapat memunculkan dampak fatal, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Jasad korban ditemukan pada Selasa, 22 April 2025, di kilometer 21 Jalan Daan Mogot. Bau busuk yang berasal dari sebuah karung membuat warga curiga dan akhirnya menemukan korban yang mengalami luka parah akibat kekerasan dengan benda tumpul dan tajam. Penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian mengarah pada pelaku yang kini telah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bahwa konflik internal di tempat kerja harus segera diselesaikan dengan bijak, karena jika tidak, hal tersebut bisa berujung pada konsekuensi yang tak terbayangkan.

Penemuan Jasad dalam Karung Gegerkan Daan Mogot, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

Kawasan Jalan Daan Mogot, Tangerang mendadak heboh setelah warga menemukan jasad pria dalam karung pada Selasa pagi, 22 April 2025. Temuan mengerikan ini bermula dari bau menyengat yang tercium dari sisi jalan di Km 21 sekitar pukul 08.15 WIB. Warga yang penasaran akhirnya menemukan sebuah karung besar mencurigakan. Saat dibuka, mereka terkejut mendapati tubuh seorang pria yang sudah tidak bernyawa di dalamnya.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menyatakan bahwa korban ditemukan tanpa identitas resmi. Namun, berdasarkan kondisi fisik, pria tersebut diperkirakan berusia antara 30 hingga 40 tahun. Setelah laporan warga diterima, tim kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.

Pemeriksaan awal menunjukkan adanya sejumlah luka terbuka pada bagian kepala dan tangan, yang mengindikasikan dugaan tindak kekerasan sebelum korban meninggal. Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami kasus tersebut, termasuk menggali kemungkinan motif dan identitas pelaku. Polisi juga tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mencari petunjuk lebih lanjut.

Dalam keterangannya, Kombes Zain juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melapor dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota. Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam dan menjadi perhatian serius aparat, mengingat potensi keterkaitan dengan tindak kriminal berat.

“Mencekam! Mobil Polisi Dibakar Usai Penangkapan Ricuh di Depok”

Lima orang ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden pembakaran mobil polisi yang terjadi di Depok. Peristiwa ini berlangsung pada Jumat dini hari, 18 April 2025, ketika aparat tengah menjalankan tugas penangkapan terhadap tersangka berinisial TS di kawasan TPU Pondok Ranggon. Usai penangkapan, saat petugas gabungan dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Depok hendak kembali ke markas, suasana justru berubah tegang.

Tepat sekitar pukul 02.30 WIB, di Jalan Kampung Baru, Harjamukti, tim yang berjumlah 14 anggota dan menggunakan empat kendaraan diadang oleh warga. Sebuah portal menutup akses jalan dan hanya satu mobil polisi yang berhasil melintas, sementara tiga lainnya terjebak oleh sepeda motor dan kerumunan massa. Sekitar pukul 03.00 WIB, situasi semakin tak terkendali. Seorang polisi, Briptu YZK, ditarik secara paksa keluar dari mobil usai kaca kendaraan dipecahkan, lalu salah satu mobil aparat dibakar.

Lima pelaku masing-masing memiliki peran berbeda dalam aksi anarkis tersebut. RS menutup akses dan menyerang polisi, GR alias AR bertindak sebagai pembakar kendaraan, ASR menghalangi jalan serta mengambil kendaraan, LA memprovokasi warga untuk membakar, dan LS melakukan perusakan mobil. Sementara itu, empat orang lainnya masih buron dan masuk daftar pencarian orang. Para tersangka dijerat sejumlah pasal KUHP, termasuk penghasutan, perusakan, hingga pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

“Aksi Brutal Curanmor di Tebet: Tembak Warga Saat Ketahuan Curi Motor”

Sebuah insiden mengerikan terjadi di kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, ketika seorang pelaku pencurian sepeda motor nekat menembak seorang warga setelah aksinya dipergoki. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 20 April 2025, di Gang Merpati IV. Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Berdasarkan keterangan awal, pelaku gagal membawa kabur motor setelah aksinya diketahui oleh pemilik motor yang sontak berteriak dan membangunkan warga sekitar.

Pelaku yang sempat berusaha kabur sejauh sekitar 30 meter, tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan menembakkan pelurunya ke arah korban hingga mengenai bagian pinggul. Tak berhenti di situ, pelaku juga menembak ke arah rumah warga untuk menghalangi mereka yang hendak mengejar. Kejadian ini pun memicu kepanikan di lingkungan sekitar. Korban yang mengalami luka tembak langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat untuk mendapat penanganan medis secara intensif.

Pihak kepolisian telah mengamankan dua orang saksi dan sedang menganalisis rekaman dari kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian. Video yang diduga merekam detik-detik aksi pencurian tersebut juga telah beredar luas di media sosial, membuat masyarakat semakin waspada. Kasus ini kini tengah menjadi perhatian serius pihak berwenang mengingat pelaku membawa senjata api dan bertindak sangat brutal saat melancarkan aksinya.

Viral Kasus Pelecehan Seksual Dokter di Garut, Polisi Siapkan Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku

Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan berinisial MSF (33) di Garut, Jawa Barat, kini tengah menjadi perhatian luas. Kepolisian Resor Garut telah mengambil langkah-langkah lebih lanjut dengan melibatkan tim psikolog untuk memeriksa kondisi mental pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menjelaskan bahwa pemeriksaan kejiwaan ini adalah bagian dari upaya penyidikan untuk mengungkap lebih dalam motivasi di balik tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh MSF.

Dalam penyidikan, sejumlah saksi dan korban telah dimintai keterangan untuk mendalami kasus ini. Saat ini, hanya satu korban yang secara resmi melaporkan kejadian tersebut, meski pihak kepolisian mencurigai adanya korban lain yang belum berani berbicara. Polisi pun mendorong siapa saja yang merasa menjadi korban pelecehan untuk segera melapor. Joko memastikan bahwa setiap laporan akan ditangani secara serius dengan memberikan perlindungan identitas dan keselamatan para korban.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Polres Garut juga membuka layanan pengaduan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mempermudah proses pelaporan dan memberikan rasa aman bagi korban. Kasus ini mencuat setelah sebuah video yang menunjukkan aksi pelecehan oleh MSF saat melakukan pemeriksaan USG viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Polisi bertindak cepat dengan menangkap pelaku, dan kini masyarakat menunggu kelanjutan proses hukum serta kejelasan mengenai nasib para korban dalam kasus memalukan ini.

Gempa Terjadi di Tapanuli Utara, Pusat Gempat Berada di Darat

Pada hari ini, sebuah gempa bumi mengguncang wilayah Tapanuli Utara, dengan pusat gempa yang terletak 5 kilometer di tenggara kota tersebut. Kejadian ini memicu perhatian dari warga setempat dan pihak berwenang yang segera memberikan laporan terkait dampak dan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan akibat peristiwa alam tersebut.

Menurut laporan awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di darat dan diperkirakan memiliki kekuatan yang cukup signifikan. Warga di Tapanuli Utara melaporkan merasakannya dengan cukup kuat, meski belum ada informasi mengenai korban atau kerusakan yang dilaporkan secara resmi. Meski tidak ada peringatan tsunami, pihak berwenang tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Pusat gempa yang berada 5 kilometer di tenggara Tapanuli Utara menandakan adanya aktivitas tektonik di sepanjang sesar lokal yang ada di wilayah tersebut. Gempa darat seringkali memiliki dampak yang lebih terasa pada permukaan dibandingkan gempa bawah laut, karena getaran yang ditimbulkan langsung menjalar ke permukaan tanah yang lebih padat. Meskipun skala gempa ini tergolong moderat, penting bagi masyarakat setempat untuk tetap mengikuti petunjuk dari pihak berwenang dan menjaga kesiapsiagaan terhadap gempa susulan.

Badan meteorologi dan geofisika mengimbau agar masyarakat terus memperbarui informasi terkait peristiwa ini melalui saluran resmi, serta menjaga kewaspadaan terhadap potensi terjadinya gempa susulan. Sebagai langkah antisipasi, beberapa bangunan dan fasilitas umum juga melakukan pemeriksaan struktur untuk memastikan keamanan pasca-gempa.

Remaja di Texas Serang Ibu Gara-Gara Wi-Fi Dimatikan, Nenek Turut Jadi Korban

Insiden menggemparkan terjadi di Houston, Texas, ketika tiga remaja putri berusia 13, 14, dan 16 tahun nekat menyerang ibu kandung mereka hanya karena jaringan Wi-Fi rumah dimatikan. Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 23 Maret 2025, dan langsung mengundang perhatian publik serta pihak berwenang setempat. Diduga, ketiganya langsung mengambil pisau dapur dan mengejar sang ibu ke seluruh bagian rumah hingga ke jalanan sekitar tempat tinggal mereka.

Sheriff Harris County, Ed Gonzalez, menyebut bahwa tindakan para remaja ini termasuk dalam upaya percobaan pembunuhan. Salah satu dari mereka bahkan melempar batu bata yang mengenai pergelangan kaki sang ibu. Tak hanya ibu yang menjadi sasaran, nenek mereka yang berusia 70 tahun pun turut diserang saat berusaha menghentikan aksi brutal cucunya. Sang nenek diketahui terjatuh dalam upaya menyelamatkan putrinya, namun beruntung luka yang diderita tidak tergolong serius.

Keluarga ini rupanya memang sudah dikenal di lingkungan sekitar karena sering menimbulkan keributan. Seorang tetangga bahkan menyatakan bahwa polisi kerap datang ke rumah tersebut karena masalah serupa. Insiden ini dianggap mencerminkan ketidakstabilan dalam keluarga tersebut dan menyisakan kesedihan bagi warga sekitar. Ketiga remaja itu kini telah ditahan di Pusat Penahanan Remaja Harris County dan didakwa atas tindakan penyerangan berat menggunakan senjata mematikan.

Geger Penemuan Mayat di Parit Bengkalis, Diduga Alami Serangan Epilepsi

Warga Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di sebuah parit pada Senin sore, 13 April 2025. Kejadian ini sontak menarik perhatian warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi korban oleh tiga orang warga. Mayat tersebut diketahui bernama E, dan ditemukan tak jauh dari tempat tinggalnya sendiri.

Peristiwa ini bermula dari laporan istri korban, P, yang merasa khawatir karena suaminya tak kunjung pulang sejak malam sebelumnya. Korban diketahui terakhir terlihat berkumpul dengan beberapa temannya di rumah A, yang berlokasi dekat dari rumah mereka. Karena E tidak kembali hingga pagi, sang istri melapor kepada Kepala Desa Temeran dan Bhabinkamtibmas guna meminta bantuan pencarian.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Desa Arifin dan aparat desa segera melakukan pencarian di sekitar lingkungan korban. Setelah pencarian yang cukup intensif, jenazah korban akhirnya ditemukan mengapung di parit sekitar pukul 15.00 WIB pada hari yang sama. Penemuan ini tentu membuat suasana desa menjadi haru dan panik.

Berdasarkan keterangan warga, korban diketahui mengidap epilepsi, yang dalam kondisi tertentu bisa memicu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Penyakit ini diduga kuat menjadi salah satu penyebab utama korban jatuh dan meninggal di parit. Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini, dan berharap ada kejelasan penyebab pasti dari kematian E.