Pada 21 November 2024, bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh curah hujan ekstrem melanda 13 desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Akibatnya, beberapa daerah terendam banjir dan tanah longsor yang merusak infrastruktur serta mengancam keselamatan warga. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sudah memberikan peringatan tentang potensi cuaca buruk di wilayah tersebut.
Bencana ini menyebabkan kerusakan signifikan pada beberapa rumah warga, jalan raya, serta fasilitas umum di desa-desa yang terdampak. Banjir yang terjadi membuat akses jalan terputus dan menyebabkan sejumlah warga terisolasi. Selain itu, tanah longsor juga menambah kesulitan bagi masyarakat yang terdampak, memicu penghentian sementara kegiatan ekonomi dan pendidikan di daerah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama dengan Tim SAR dan relawan segera melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi warga yang terjebak akibat banjir dan longsor. Dinas terkait juga sudah mendirikan posko bantuan di titik-titik pengungsian untuk memberikan kebutuhan darurat seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memastikan penanganan yang cepat dan tepat.
Pemerintah setempat juga menyatakan pentingnya penguatan sistem mitigasi bencana untuk mengurangi dampak dari fenomena hidrometeorologi yang semakin sering terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim yang semakin ekstrem meningkatkan kerentanannya, dan Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang paling terpengaruh. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat terkait kondisi cuaca.