Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan sidang isbat guna menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah. Cecep Nurwendayam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, mengungkapkan bahwa hilal telah teramati baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.
“Dari peta global, ketinggian hilal menunjukkan angka yang cukup signifikan. Di wilayah paling timur dunia mencapai 1 derajat, sedangkan di bagian barat mencapai 14 derajat. Di Indonesia sendiri, ketinggian hilal berkisar antara 3,2 hingga 4,4 derajat,” ujar Cecep dalam sidang yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Menurutnya, beberapa wilayah di Indonesia telah memenuhi standar yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
“Berdasarkan kriteria MABIMS, pada tanggal 29 Syaban 1446 H atau 28 Februari 2025, posisi hilal di Indonesia memenuhi syarat ketinggian minimum 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Dengan demikian, secara hisab, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025,” jelasnya.
Aceh Jadi Wilayah yang Memenuhi Kriteria MABIMS
Cecep menambahkan bahwa wilayah barat Indonesia, terutama Aceh, telah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh MABIMS.
“Di wilayah barat laut Indonesia, seperti Sabang dan Banda Aceh, hilal telah memenuhi standar visibilitas MABIMS. Oleh sebab itu, menjelang awal Ramadan, secara teori hilal dapat terlihat di daerah-daerah yang memiliki potensi rukyat ini,” paparnya.
Rangkaian Sidang Isbat
Sidang isbat diawali dengan seminar yang membahas posisi hilal dan dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Setelah seminar, sidang isbat berlangsung secara tertutup mulai pukul 18.30 WIB.
Usai sidang, hasil keputusan akan diumumkan dalam konferensi pers yang dijadwalkan pukul 19.00 WIB.
Pemantauan Hilal di 125 Titik
Sidang isbat ini juga menjadi ajang verifikasi hasil pemantauan hilal yang dilakukan di 125 titik pemantauan di seluruh Indonesia. Melalui musyawarah dan diskusi, hasil keputusan akan diumumkan kepada masyarakat.
Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dan berlangsung di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi, Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat. Masyarakat juga dapat menyaksikan pengumuman resmi melalui siaran langsung.