Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr. Ardy Arsyad, meluncurkan sebuah buku berjudul Manajemen Risiko Bencana Longsor yang menjadi panduan strategis dalam menghadapi ancaman tanah longsor di Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Deepublish Yogyakarta dan berisi 245 halaman yang membahas secara mendalam mitigasi bencana longsor, salah satu bencana paling merugikan di Indonesia.
Menurut Ardy, latar belakang penerbitan buku ini adalah tingginya angka kerugian akibat longsor setiap tahun, baik dalam bentuk kehilangan nyawa maupun kerusakan infrastruktur. Ia menyebut bahwa tanah longsor berada di posisi kedua setelah banjir dalam daftar bencana yang paling merusak, dan kedua jenis bencana ini menyumbang sekitar 42 persen dari total kerugian ekonomi akibat bencana alam di Indonesia.
Dalam buku tersebut, Ardy menekankan bahwa pengelolaan risiko sebelum bencana terjadi sangat krusial. Salah satu poin penting yang dibahas adalah bahwa biaya mitigasi sebelum bencana hanya sekitar seperlimabelas dari biaya rehabilitasi setelah bencana. Oleh karena itu, pendekatan preventif seperti deteksi dini dan langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat secara signifikan menekan beban finansial pascabencana.
Lebih lanjut, buku ini menyajikan pendekatan struktural dan nonstruktural yang dinilai efektif dan efisien dalam menekan risiko. Ardy juga menyoroti pentingnya pengendalian risiko secara berkelanjutan melalui pemetaan kerawanan, analisis bahaya, serta penyusunan zonasi risiko. Ia berharap, buku ini dapat menjadi panduan penting bagi para pengambil kebijakan dalam memperkuat kesiapsiagaan dan respon terhadap bencana longsor, baik di tingkat daerah maupun nasional.