https://truereligionjeansoutlet.net

Kasus Dugaan Pencabulan di Bukit Duri, Polisi Selidiki Pelaku

Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap seorang anak berusia 8 tahun berinisial SK yang terjadi di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Dugaan ini muncul setelah adanya laporan yang menyebutkan seorang pria berinisial S melakukan tindakan tidak senonoh terhadap korban.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, mengonfirmasi bahwa kasus ini telah dilaporkan oleh ibu korban. Kejadian bermula setelah korban pulang dari sholat subuh dan kembali ke rumah neneknya, tempat di mana pelaku S juga tinggal sebagai penyewa. Saat kejadian berlangsung, orang tua korban tidak berada di rumah. Insiden ini terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 05.00 WIB.

Pihak kepolisian masih mendalami motif dan modus yang dilakukan oleh pelaku. Sejumlah saksi yang mengetahui kejadian akan segera dimintai keterangan, termasuk pelaku yang telah dilaporkan. Selain itu, visum terhadap korban sudah dilakukan, tetapi hasilnya tidak dapat dipublikasikan karena masih dalam proses penyelidikan oleh penyidik.

Dalam kasus ini, polisi mengingatkan para orang tua agar lebih waspada dan selalu menjaga anak-anak mereka dari potensi kejahatan serupa. Laporan atas kasus ini telah didaftarkan dengan nomor LP/B/778/III/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 5 Maret 2025. Pelaku dijerat dengan Pasal 76E Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 yang mengatur tentang tindak pidana membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul.

Kasus Pelecehan di SMK PGRI 5 Kalideres, DPRD DKI Desak Pengusutan Tuntas

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, mendesak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di SMK PGRI 5 Kalideres, Jakarta Barat. Ia menegaskan bahwa kejadian ini sangat disayangkan karena telah menyebabkan trauma bagi para korban. Justin mengaku menerima laporan bahwa pelecehan tersebut diduga menimpa 40 siswi, sehingga ia menilai kasus ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah terkesan lambat dalam menangani kasus ini. Ia menekankan bahwa pelecehan seksual tidak dapat ditoleransi dan harus segera diusut agar korban mendapatkan keadilan. Selain itu, ia meminta pihak sekolah bersikap kooperatif dalam membantu aparat penegak hukum mengusut kasus ini serta memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Justin menegaskan bahwa siapa pun pelakunya, mereka tetap harus diproses secara hukum, karena pelecehan dalam bentuk apa pun adalah kejahatan yang harus ditindak tegas.

Ia juga memastikan bahwa Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta akan mengawal jalannya proses hukum terhadap kasus ini. Menurutnya, meskipun hanya ada satu korban yang melapor, hal tersebut tetap tidak bisa diabaikan dan para pelaku harus tetap ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku. Sementara itu, Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat telah melakukan evaluasi bersama Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta kepolisian. Kepala Sudindik Wilayah I Jakbar, Diding Wahyudin, menyebutkan bahwa pihaknya telah memanggil orang tua, siswa, serta guru yang diduga sebagai pelaku. Oknum guru yang terlibat telah mengundurkan diri dari sekolah setelah membuat surat pernyataan, namun proses hukum terhadapnya tetap harus berjalan guna memberikan keadilan bagi para korban.

Perluasan Jabatan Sipil bagi Prajurit TNI, DPR Ingatkan Pentingnya Batasan Ketat

Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, menegaskan bahwa wacana memperluas ruang bagi prajurit TNI aktif untuk menduduki jabatan sipil dalam revisi Undang-Undang (UU) TNI harus diiringi dengan pembatasan yang ketat. Menurutnya, penempatan seseorang dalam jabatan seharusnya didasarkan pada prinsip meritokrasi dan analisis kebutuhan, terutama untuk posisi yang memerlukan kualifikasi tertentu. Ia menegaskan bahwa fungsi utama TNI sebagai penjaga pertahanan negara tidak boleh tumpang tindih dengan profesionalisme di sektor sipil.

Lebih lanjut, Syamsu Rizal menjelaskan bahwa analisis kebutuhan ini dapat menjadi landasan bagi penempatan prajurit TNI dalam jabatan sipil, dengan syarat mendapat persetujuan dari Presiden. Dengan adanya mekanisme ini, pengisian jabatan sipil oleh prajurit TNI tidak terkesan sekadar pembagian posisi, tetapi lebih pada semangat pengabdian. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara peran optimal TNI dan prinsip supremasi sipil, agar masyarakat tidak menaruh kecurigaan atau antipati terhadap institusi militer.

Politikus yang membidangi pertahanan, komunikasi, luar negeri, dan intelijen ini juga menyoroti bahwa UU Nomor 34 tentang TNI yang masih berlaku saat ini telah mengatur bahwa prajurit TNI yang mengisi jabatan sipil harus memenuhi persyaratan kompetensi serta melalui proses seleksi yang transparan. Ia menilai mekanisme seleksi harus melibatkan tim verifikasi independen untuk mencegah praktik nepotisme maupun intervensi politik. Ia mengingatkan bahwa pembahasan ini harus dilakukan dengan cermat demi menjaga keutuhan bangsa, tanpa mengabaikan semangat reformasi TNI pasca-Orde Baru.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengusulkan agar 15 kementerian atau lembaga dapat diisi oleh prajurit TNI aktif dalam revisi UU TNI yang dibahas bersama Komisi I DPR pada 11 Maret. Saat ini, berdasarkan regulasi yang berlaku, hanya ada 10 institusi yang dapat diisi oleh prajurit TNI aktif.

Tragedi Mahasiswa UKI: Pelaku Pengeroyokan Masih Misterius

Sudah lebih dari satu minggu sejak Kenzha Ezra Walewangko (21), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), meninggal dunia akibat dugaan pengeroyokan. Namun, identitas para pelaku masih belum terungkap.

Insiden tragis ini terjadi pada Selasa (4/3) malam. Sejak saat itu, pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan guna mengungkap fakta di balik kejadian tersebut.

Kenzha Ezra ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Ia mengalami luka parah di bagian kepala, yang menjadi fokus utama dalam penyelidikan polisi.

Luka di Kepala Jadi Sorotan

Kapolres Jakarta Timur Kombes Ary Lilipaly mengonfirmasi bahwa korban mengalami luka di bagian kepala. Hal ini diperkuat oleh sejumlah foto yang beredar di publik.

“Sudah banyak beredar foto-fotonya, terlihat ada luka di bagian kepala,” ujar Ary Lilipaly dalam konferensi pers di UKI, Jumat (7/3/2025).

Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis ahli untuk memastikan penyebab pasti luka yang dialami korban.

“Kami harus menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli, bukan hanya sekadar melihat dari foto yang beredar,” tambahnya.

23 Saksi Telah Diperiksa

Hingga saat ini, polisi telah meminta keterangan dari 23 saksi yang terdiri dari 16 mahasiswa, 5 petugas keamanan, seorang perwakilan dari pihak kampus, dan satu warga sekitar.

Namun, meskipun pemeriksaan telah dilakukan secara intensif, belum ada saksi yang bisa mengarah langsung kepada terduga pelaku.

“Kami sudah memeriksa 23 saksi dan masih terus mendalami kasus ini,” kata Kombes Nicolas, dikutip dari Antara pada Selasa (11/3).

Ia juga menegaskan bahwa penyelidikan harus dilakukan secara cermat dan tidak terburu-buru demi memastikan hasil yang akurat dan sesuai prosedur.

“Sampai saat ini, proses penyelidikan berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku,” ucapnya.

Desakan dari Alumni UKI

Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UKI menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka meminta pihak kepolisian bekerja secara transparan dalam mengungkap fakta di balik insiden ini.

“Kami mendesak pihak kepolisian, khususnya Polres Jakarta Timur, agar serius dalam menangani kasus ini hingga pelaku ditemukan,” ujar Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul, dalam keterangannya pada Selasa (11/3).

Selain itu, alumni UKI juga telah melakukan audiensi dengan pihak rektorat untuk membahas berbagai aspek terkait kematian Kenzha Ezra. Mereka berharap tidak ada fakta yang disembunyikan dalam kasus ini.

“Kami ingin semua pihak bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami mendengar bahwa ini bukan kecelakaan, melainkan aksi kekerasan,” tegasnya.

Sebagai bentuk penghormatan kepada korban, alumni dan mahasiswa UKI juga menggelar prosesi tabur bunga di makam Kenzha Ezra. Mereka mengekspresikan duka mendalam atas peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus mereka.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di kampus ini. Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” pungkas Marlen.

Bocah 9 Tahun Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Tak Bernyawa

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Mondi, seorang bocah berusia sembilan tahun yang menjadi korban longsor di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah tertimbun material longsor pada kedalaman sekitar dua hingga tiga meter. Proses evakuasi dilakukan pada Selasa (11/3/2025) sekitar pukul 15.34 WIB.

Proses Evakuasi Korban

Tim penyelamat menemukan jasad Mondi setelah melakukan penggalian manual menggunakan cangkul serta menyemprotkan air menggunakan alkon di titik yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya korban.

Korban ditemukan sekitar lima meter dari rumahnya yang hancur akibat longsor. Setelah berhasil dievakuasi, jasad Mondi langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, menyampaikan bahwa dengan ditemukannya Mondi, pencarian korban longsor di Kecamatan Simpenan dinyatakan selesai.

“Korban ditemukan petang ini dalam kondisi meninggal dunia, sekitar lima meter dari lokasi rumahnya. Setelah proses evakuasi, jasad langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk langkah selanjutnya,” ujar Ahmad Rizkiansyah.

Pencarian Korban Lainnya Masih Berlanjut

Meski operasi pencarian di Simpenan telah berakhir, tim SAR masih melanjutkan upaya penyelamatan terhadap tiga korban lainnya yang dinyatakan hilang akibat longsor di Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong.

“Saat ini, pencarian masih difokuskan di Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, di mana tiga orang korban yakni Darjat, Siti Maryam, dan Ahyar Fauzi masih dalam pencarian sejak tertimbun longsor pada Kamis pekan lalu,” jelas Ahmad Rizkiansyah.

Upaya pencarian di lokasi tersebut menghadapi tantangan berat akibat material longsor yang cukup tebal serta medan yang sulit diakses.

Dampak Bencana Longsor di Kabupaten Sukabumi

Dalam operasi pencarian di Kecamatan Simpenan, puluhan personel SAR gabungan ikut terlibat, termasuk tim dari Pos SAR Sukabumi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Babinsa Simpenan, Tagana, Jampe, SSV, SAR Khatulistiwa, serta warga setempat yang turut membantu proses evakuasi.

Secara keseluruhan, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menelan lima korban jiwa. Di Kecamatan Palabuhanratu, korban yang meninggal adalah Zahra dan putrinya Nurul. Sementara di Kecamatan Simpenan, korban yang ditemukan tewas adalah Nedi Saputra, Yayar, dan Mondi.

Hingga kini, tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap tiga korban lainnya yang belum ditemukan di Kecamatan Lengkong, meskipun terkendala kondisi cuaca serta medan yang sulit.

Usai Tikam Mantan di Mal Jakpus, Pelaku Dibuang Pisau ke Tempat Lain

Jakarta, 10 Maret 2025 – Seorang remaja berinisial MNA (19) ditangkap pihak kepolisian setelah melakukan aksi penikaman terhadap mantan pacarnya di sebuah mal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/3) sore. Setelah melancarkan aksinya, pelaku yang kemudian melarikan diri membuang senjata tajam yang digunakannya untuk menyerang korban.

Pelaku Buang Pisau Saat Berusaha Kabur

Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya SP Sembiring, mengungkapkan bahwa pelaku membuang pisau yang digunakan untuk menyerang mantan pacarnya di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, saat berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Pelaku membuang pisau yang digunakannya di jalan saat melarikan diri. Kami sudah melakukan penyisiran di area tersebut, namun pisau itu belum ditemukan hingga kini,” ujar Aditya saat dikonfirmasi Senin (10/3).

Polisi juga mengungkapkan bahwa pelaku mengaku baru membeli pisau tersebut sebelum melakukan penikaman terhadap korban.

Rekan Pelaku Dibayar Rp 2 Juta

Tak hanya bertindak sendirian, MNA juga melibatkan seorang temannya, berinisial FF (20), yang dibayar dengan imbalan Rp 2 juta untuk membantu dalam aksi penikaman tersebut. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polsek Metro Tanah Abang.

“Setelah melakukan tindakan kekerasan ini, MNA dan FF berhasil kami tangkap. Keduanya kini sedang menjalani proses hukum dan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan,” lanjut AKBP Aditya.

Motif Penikaman: Sakit Hati Karena Putus Cinta

Polisi berhasil mengungkap bahwa motif di balik tindakan penikaman ini adalah sakit hati. Berdasarkan hasil penyelidikan, MNA menyerang mantan pacarnya setelah hubungan mereka berakhir. Pelaku merasa sangat kecewa dan marah setelah korban memutuskan hubungan mereka.

“Pelaku merasa sakit hati dan kecewa karena korban memutuskan hubungan mereka. Ini yang memicu tindakan kekerasan tersebut,” kata Aditya.

Proses Hukum dan Perkembangan Kasus

Proses hukum terhadap MNA dan FF kini tengah berlanjut. Polisi terus mendalami kasus ini, termasuk melakukan pencarian terhadap barang bukti yang dibuang oleh pelaku. Meskipun kondisi korban sudah mendapat perawatan medis, ia masih dalam pemulihan akibat luka yang dideritanya.

Kasus ini menjadi peringatan penting mengenai bahaya kekerasan dalam hubungan asmara dan pentingnya pengendalian emosi dalam menyelesaikan permasalahan pribadi. Polisi pun mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan jalan damai dalam menyelesaikan konflik agar tidak berujung pada tindak kekerasan.

Akankah pelaku menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatannya? Kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait kasus ini.

Pabrik Ilegal di Bogor Produksi 8 Ton Minyakita Per Hari, Ribuan Kemasan Beredar

Petugas kepolisian menggerebek sebuah pabrik minyak goreng di daerah Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang diduga melakukan pengemasan ulang dan pengurangan isi minyak goreng bermerek Minyakita. Dalam sehari, pabrik ini mampu memproduksi hingga 8 ton minyak.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pabrik yang dikelola TRM mampu memproduksi sekitar 8 ton per hari. Dari jumlah tersebut, mereka menghasilkan sekitar 10.500 kemasan Minyakita setiap harinya,” ujar Wakapolres Bogor, Kompol Rizka Fadhila, kepada wartawan pada Senin (10/3/2025).

Selain mengurangi isi minyak dalam kemasan, TRM juga diduga memanipulasi harga jualnya di pasar. Sebagai distributor awal, seharusnya ia menjual minyak dengan harga Rp 13.500 per liter. Namun, tersangka justru menaikkan harga jual menjadi Rp 15.600, yang berimbas pada kenaikan harga di tingkat konsumen.

“Sesuai dengan ketentuan pemerintah, harga Minyakita yang seharusnya diterima oleh konsumen adalah Rp 15.700 per liter. Namun, akibat ulah TRM, harga di lapangan bisa mencapai Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per liter,” tambahnya.

Sebelumnya, Polres Bogor telah mengungkap praktik ilegal yang dilakukan pabrik ini, yakni mengemas ulang dan mengurangi takaran minyak goreng sebelum dijual kembali dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Diketahui, lokasi pabrik berada di wilayah Cijujung, Kecamatan Sukaraja. Saat polisi melakukan penggerebekan, tidak ada perlawanan dari pihak pabrik. Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti serta menangkap pemilik pabrik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, membenarkan bahwa pabrik ini melakukan praktik ilegal dengan mengemas ulang dan mengurangi isi minyak goreng bermerek Minyakita sebelum dijual ke pasaran.

Menjelajahi Pasar Sore Ramadhan Kauman Jogja: Kuliner & Tradisi Khas

Pasar Sore Ramadhan Kauman di Yogyakarta menjadi salah satu lokasi favorit untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa. Selain menawarkan berbagai pilihan takjil lezat, pengunjung juga bisa menikmati suasana khas yang penuh dengan aktivitas menarik.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang Pasar Sore Ramadhan Kauman, termasuk sejarahnya, kegiatan menarik yang bisa dilakukan, hingga cara menuju ke sana.

Sejarah Pasar Sore Ramadhan Kauman Jogja

Menurut informasi dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), banyak pasar dadakan yang muncul saat bulan Ramadhan. Namun, Pasar Sore Ramadhan Kauman dikenal sebagai yang paling tua di Yogyakarta.

Pasar ini telah ada sejak tahun 1990-an, bermula dari inisiatif warga setempat yang ingin menyambut bulan puasa dengan penuh semangat dan kebersamaan. Awalnya, hanya sedikit pedagang yang berjualan dengan fasilitas sederhana, namun seiring waktu, jumlah penjual semakin bertambah dan pengelolaannya dilakukan langsung oleh masyarakat Kauman.

Yang membuat pasar ini unik adalah lokasinya yang berada di gang sempit dengan lebar sekitar tiga meter. Meski begitu, justru suasana inilah yang membuatnya berbeda dan menarik bagi pengunjung.

Menurut akun Instagram resmi @pasarsore_kauman, pasar ini sempat ditiadakan selama beberapa tahun (2019-2022) dan baru kembali dibuka pada tahun 2023. Biasanya, pasar mulai beroperasi sejak pukul 14.00 WIB hingga menjelang waktu berbuka puasa.

Daya Tarik Pasar Sore Ramadhan Kauman

Selain berburu takjil, ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di pasar ini. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mencicipi Kicak, Takjil Khas Ramadhan

Salah satu alasan utama banyak orang datang ke sini adalah untuk menikmati kicak, jajanan khas yang jarang ditemukan di luar bulan Ramadhan. Kicak terbuat dari ketan yang dihaluskan (jadah), kelapa muda, nangka, dan gula, memberikan rasa yang unik dan lezat.

Selain kicak, tersedia juga berbagai makanan tradisional lainnya seperti carang gesing, gorengan, bothok, jenang saren, hingga nasi kebuli.

2. Menjelajahi Kampung Kauman

Pasar ini terletak di Kampung Kauman, kawasan yang masih mempertahankan rumah-rumah tradisional bergaya Jawa. Pengunjung bisa sekalian berjalan-jalan menikmati arsitektur khas dan mengabadikan momen di sana.

Kampung Kauman juga dikenal sebagai daerah yang kental dengan nilai-nilai religius. Nama “Kauman” sendiri banyak digunakan di berbagai daerah sebagai sebutan untuk kampung yang memiliki sejarah Islam yang kuat.

Di tempat ini pula, KH Ahmad Dahlan—pendiri Muhammadiyah—lahir dan tumbuh. Maka, tak heran jika simbol matahari terbit khas Muhammadiyah sering terlihat di beberapa titik di area ini.

3. Beribadah di Masjid Gede Kauman

Setelah puas berburu takjil, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke Masjid Gede Kauman yang letaknya tak jauh dari pasar. Masjid ini merupakan salah satu tempat ibadah bersejarah di Yogyakarta dan sering menyediakan makanan berbuka puasa gratis.

Bagi yang ingin menjalankan ibadah lebih lanjut, bisa sekalian menunaikan sholat magrib, isya, dan tarawih di masjid ini.

Lokasi dan Cara Menuju Pasar Sore Ramadhan Kauman

Pasar Sore Ramadhan Kauman terletak di Gang Pasar Ramadhan, Jalan Ahmad Dahlan, Kauman, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta.

Jika menggunakan kereta api, pengunjung bisa turun di Stasiun Tugu Yogyakarta, lalu berjalan kaki sekitar 30 menit melalui Jalan Malioboro. Dari Titik Nol Yogyakarta, belok ke arah barat menuju Jalan Ahmad Dahlan, kemudian lurus melewati RS PKU Muhammadiyah dan Kantor Pengurus Pusat Aisyiyah. Gang menuju pasar berada di sebelah kiri jalan.

Sebagai pasar tiban yang hanya ada di bulan Ramadhan, Pasar Sore Ramadhan Kauman selalu dipadati pengunjung. Sebaiknya datang lebih awal jika ingin menikmati suasana tanpa berdesakan.

Baru Nikah Siri, Dua Otak Pemeras Open BO di Jakut Dibekuk!

Polisi Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pemerasan yang melibatkan empat tersangka, yang telah melakukan aksi penipuan terhadap seorang pria berinisial RPS di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Modus yang digunakan adalah mengajak korban berkencan melalui aplikasi daring, yang kemudian berujung pada aksi pemerasan dengan ancaman serius.

Menurut informasi yang dihimpun, pasangan suami istri (pasutri) Sudarna (38) dan Firli Dewi alias Fitri (29) ternyata merupakan otak dari kejahatan ini. Mereka menikah secara siri pada Januari 2025 dan belum dikaruniai anak. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, mengungkapkan bahwa Fitri berperan dalam mencari teman kencan untuk korban melalui aplikasi yang dikenal dengan nama open booking online (BO). Setelah berkenalan, Fitri mengatur pertemuan dengan korban di sebuah kos di Tanjung Priok, yang akhirnya mengarah pada pemerasan.

“Dengan modus open BO, Firli dan Sudarna merencanakan tindak kejahatan ini bersama dua tersangka lainnya, Aly Akbar (32) dan Dedeh Supriatna (30),” kata Ressa, Jumat (7/3/2025).

Skema Pemerasan yang Mengguncang Korban

Pada Minggu (2/3), korban RPS yang telah sepakat bertemu dengan Fitri di kos tersebut, terkejut saat tiga pria lain datang ke tempat itu. Salah satunya mengaku sebagai suami Fitri dan langsung menuduh korban telah berselingkuh dengan istrinya. Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan, pelaku langsung mengancam korban dengan pisau dan memaksanya untuk menyerahkan PIN m-banking-nya.

“Pelaku mengancam korban untuk pulang dalam keadaan telanjang jika tidak memberi uang. Setelah itu, mereka memaksa korban untuk menyerahkan informasi pribadi, termasuk PIN m-banking, yang kemudian digunakan untuk menarik uang korban,” ungkap Ressa.

Uang yang berhasil diperas dari korban digunakan untuk deposit judi online, sebuah tindakan yang semakin memperburuk dampak kejahatan ini.

Para Tersangka Ditahan dan Dijerat Hukuman Berat

Keempat tersangka kini telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya dan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan/atau Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan. Polisi menegaskan bahwa kasus ini akan diproses dengan serius dan para pelaku akan menghadapi hukuman yang sesuai dengan perbuatan mereka.

Kasus ini semakin membuka mata publik mengenai bahaya modus pemerasan melalui aplikasi kencan daring, yang kini semakin marak. Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi secara online dan melaporkan setiap tindakan mencurigakan yang dapat membahayakan keselamatan pribadi.

Alat Deteksi Gempa dan Tsunami di Nabire Kembali Dirusak, BMKG Hentikan Operasional

Kasus perusakan peralatan pemantauan gempa dan sistem peringatan dini tsunami kembali terjadi. Insiden terbaru dilaporkan terjadi di Kecamatan Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, serangkaian tindakan perusakan terjadi pada beberapa tanggal berbeda, yakni 9 Februari 2025 (pemotongan antena modem), 1 Maret 2025 (pemotongan kabel antena GPS), dan 6 Maret 2025 (pemotongan kabel panel surya).

Dalam kejadian terbaru pada Kamis (6/3), selain merusak kabel, pelaku juga mencoba membongkar penutup kayu shelter peralatan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga peralatan pemantauan gempa terpaksa dimatikan demi keamanan.

BMKG Hentikan Operasional Peralatan

Daryono menegaskan bahwa kondisi shelter yang semakin tidak aman menunjukkan adanya upaya pencurian aset berharga milik BMKG. Oleh karena itu, untuk menghindari potensi kerugian lebih lanjut, BMKG memutuskan untuk menarik seluruh peralatan dari lokasi tersebut, termasuk sensor, digitizer, dan perangkat komunikasi.

“Kami terpaksa menghentikan operasional alat pemantau gempa di lokasi ini karena tingkat risikonya semakin tinggi,” ujar Daryono.

Wilayah Rawan Gempa

BMKG menyayangkan aksi perusakan ini, mengingat Nabire merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tinggi. Secara tektonik, daerah ini berada di jalur patahan aktif Sesar Wapoga, yang menurut Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), bukanlah sesar mikro, melainkan sesar regional yang mampu memicu gempa berkekuatan hingga magnitudo 7,9.

Sejarah mencatat bahwa Nabire telah beberapa kali diguncang gempa besar yang mengakibatkan korban jiwa, di antaranya:

  1. 5 Februari 2004 – Gempa berkekuatan 7,0 Mw mengakibatkan 37 korban meninggal.
  2. 8 Februari 2004 – Gempa berkekuatan 6,7 Mw menyebabkan 2 korban jiwa.
  3. 26 November 2004 – Gempa berkekuatan 7,1 Mw menelan 32 korban jiwa.

Selain risiko gempa besar, wilayah ini juga rentan terhadap tsunami karena berada di dekat zona sumber gempa seperti Sesar Yapen, Sesar Naik Cendrawasih, serta Zona Megathrust Papua di laut. Salah satu peristiwa tsunami di Nabire yang tercatat dalam sejarah terjadi pada 8 Oktober 1900 dan mengakibatkan lima korban meninggal.

Dampak Perusakan terhadap Keselamatan Warga

BMKG menegaskan bahwa perusakan peralatan pemantauan gempa bukan hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat sendiri. Tanpa sensor yang berfungsi, kecepatan dan akurasi dalam memberikan informasi gempa serta peringatan dini tsunami akan menurun drastis.

“Kami sangat berharap masyarakat tidak melakukan perusakan atau pencurian terhadap alat-alat BMKG. Jika belum bisa berkontribusi dalam mitigasi bencana, setidaknya jangan merusak sistem yang berfungsi untuk menyelamatkan banyak nyawa,” imbau Daryono.

BMKG juga meminta dukungan dari pemerintah daerah untuk ikut menjaga peralatan yang telah dipasang demi kepentingan bersama. Mengingat kondisi saat ini, penggantian alat yang rusak atau hilang tidaklah mudah.

“Semua peralatan yang dipasang di daerah adalah aset mitigasi yang bertujuan melindungi masyarakat. Oleh karena itu, kami berharap ada rasa memiliki dari pemda dan warga untuk menjaga fasilitas ini demi keberlangsungan layanan informasi dan peringatan dini,” pungkasnya.