Tag Archives: Evakuasi Warga

https://truereligionjeansoutlet.net

Geger Penemuan Mayat di Parit Bengkalis, Diduga Alami Serangan Epilepsi

Warga Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di sebuah parit pada Senin sore, 13 April 2025. Kejadian ini sontak menarik perhatian warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi korban oleh tiga orang warga. Mayat tersebut diketahui bernama E, dan ditemukan tak jauh dari tempat tinggalnya sendiri.

Peristiwa ini bermula dari laporan istri korban, P, yang merasa khawatir karena suaminya tak kunjung pulang sejak malam sebelumnya. Korban diketahui terakhir terlihat berkumpul dengan beberapa temannya di rumah A, yang berlokasi dekat dari rumah mereka. Karena E tidak kembali hingga pagi, sang istri melapor kepada Kepala Desa Temeran dan Bhabinkamtibmas guna meminta bantuan pencarian.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Desa Arifin dan aparat desa segera melakukan pencarian di sekitar lingkungan korban. Setelah pencarian yang cukup intensif, jenazah korban akhirnya ditemukan mengapung di parit sekitar pukul 15.00 WIB pada hari yang sama. Penemuan ini tentu membuat suasana desa menjadi haru dan panik.

Berdasarkan keterangan warga, korban diketahui mengidap epilepsi, yang dalam kondisi tertentu bisa memicu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Penyakit ini diduga kuat menjadi salah satu penyebab utama korban jatuh dan meninggal di parit. Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini, dan berharap ada kejelasan penyebab pasti dari kematian E.

Banjir dan Longsor di Manado: 70 Rumah Terdampak, Satu Warga Meninggal Dunia

Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan puluhan rumah warga terdampak dan satu korban jiwa. Arnold Robert Mamahit (76) menjadi korban meninggal dunia setelah tertimpa material longsor di rumahnya yang terletak di Kelurahan Malendeng Lingkungan 6, Kecamatan Tikala. Kepala Kantor Basarnas Manado, George Mercy Randang, mengonfirmasi bahwa korban telah dievakuasi setelah kejadian yang terjadi pada Jumat (21/3) sekitar pukul 16.20 WITA. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Manado sejak pagi hingga sore hari.

Proses evakuasi korban mengalami kendala akibat material longsor yang menutupi rumah dan banjir yang merendam wilayah terdampak. Tim SAR harus membagi tugas untuk menangani dampak bencana ini secara cepat dan efektif. Selain longsor, banjir dengan ketinggian air mencapai 100 hingga 160 cm juga melanda beberapa area, menyebabkan 70 rumah terdampak dan memaksa 180 warga dari 75 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sekretaris BPBD Sulut, Jerry Hamonsina, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan asesmen dan pemantauan terhadap wilayah terdampak guna memastikan langkah penanganan lebih lanjut. Selain Manado, bencana serupa juga melanda dua daerah lainnya di Sulawesi Utara, yaitu Kabupaten Minahasa dan Sitaro. Koordinator Pusdalops BPBD Sulut, Denny Londok, menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem menjadi penyebab utama terjadinya banjir dan longsor dalam skala besar di tiga wilayah tersebut. Hingga saat ini, upaya penanggulangan masih terus dilakukan untuk membantu warga terdampak dan memulihkan kondisi pascabencana.

TNI Angkatan Laut Kirim Satgas Siaga Bencana untuk Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Manado

Pada Sabtu malam (22/3), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado mengirimkan Satuan Tugas (Satgas) siaga bencana banjir untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak banjir di Kota Manado. Banjir yang melanda beberapa daerah di Manado, termasuk Ternate Tanjung Kelurahan Singkil, menyebabkan ketinggian air mencapai 1 hingga 3 meter. Tim Satgas Bencana Alam Lantamal VIII, yang terdiri dari 85 personel, turun ke lapangan dengan dukungan berbagai peralatan seperti 4 unit truk, 3 unit perahu karet, dan 1 mobil ambulans untuk melakukan evakuasi. Operasi SAR dimulai pada pukul 21.00 WITA Sabtu malam dan berlangsung hingga Minggu pagi pukul 02.30 WITA. Kolonel Laut (P) Mohamad Noordin Mutaqien, Asops Lantamal VIII Manado, mengatakan bahwa operasi ini sesuai dengan perintah Danlantamal VIII untuk membantu warga yang terjebak banjir di sejumlah lokasi di Kota Manado. Tim SAR bekerja dengan menyisir daerah yang terdampak banjir, mengutamakan keselamatan warga dengan mengevakuasi mereka ke tempat yang aman. Proses evakuasi berjalan lancar meski cuaca dan kondisi lingkungan sangat menantang, dengan bantuan dari perahu karet dan truk yang digunakan untuk mengangkut warga yang terjebak. Keberadaan Tim Satgas Bencana Alam Lantamal VIII memberikan harapan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam ini, sekaligus menunjukkan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi situasi darurat.