Tag Archives: Jakarta Timur

Gadis 13 Tahun Diduga Diculik Tetangga Baru di Pasar Rebo, Orang Tua Lapor Polisi

Seorang anak perempuan bernama Eva Thalita Zahra (13) dilaporkan hilang sejak Jumat (11/4) lalu di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia diduga dibawa kabur oleh seorang tetangga kontrakan yang baru dikenal keluarganya sekitar satu minggu. Ayah korban, Tarja, mengaku awalnya tidak mencurigai pelaku karena meski baru kenal, mereka tinggal berdekatan di kontrakan yang sama. Selama enam hari tinggal di sana, pelaku pun jarang berinteraksi secara intens.

Menurut Tarja, malam sebelum Zahra menghilang, tetangga tersebut mulai bersikap lebih akrab dengan mengajak anaknya berbincang hingga mengajak keluar untuk makan. Pelaku bahkan merencanakan untuk pergi bersama Zahra ke pasar keesokan harinya untuk membeli pakaian. Zahra sempat menyetujui ajakan tersebut, tanpa diduga hal itu menjadi awal dari peristiwa menghilangnya gadis remaja itu.

Keesokan paginya, Zahra tidak ada di rumah. Tarja baru menyadari kepergian anaknya setelah sekitar tiga jam, lalu langsung mencurigai tetangga barunya itu. Ia segera memeriksa kontrakan pelaku namun mendapati bahwa seluruh barang-barang di dalamnya sudah tidak ada. Pelaku diduga pindah secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapa pun.

Tarja telah meminta bantuan warga dan ketua RT/RW untuk mencari anaknya. Ia juga telah melaporkan dugaan penculikan ini ke pihak kepolisian. Ciri-ciri korban antara lain tinggi 155 cm, kulit putih, bekas jahitan di dagu, gigi depan renggang, dan rambut keriting berwarna hitam.

Penangkapan Narkoba di Ciracas: Polisi Sita Lima Kilogram Ganja

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan peredaran narkoba di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, dengan menangkap seorang pelaku berinisial YS (21) pada Minggu. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat tentang adanya aktivitas peredaran ganja di wilayah tersebut. Petugas segera merespons laporan itu dengan melakukan penyelidikan dan memastikan keberadaan tersangka di lokasi yang dilaporkan.

Setelah memperoleh informasi yang akurat, tim polisi langsung menuju tempat yang diduga menjadi titik transaksi narkoba. Di lokasi tersebut, mereka berhasil menangkap YS bersama dengan lima bungkus lakban cokelat yang berisi narkotika jenis ganja dengan berat total mencapai lima kilogram. Dalam pemeriksaan awal, YS mengaku bahwa ia memperoleh ganja tersebut dari seorang pria berinisial E yang berada di kawasan Bulak, Ciracas.

Setelah penangkapan, tersangka langsung dibawa ke Gedung Ditresnarkoba Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi kini tengah mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang lebih besar dan mencari tahu apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Tim kepolisian berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus ini secara mendalam guna membasmi peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat dan menjaga keamanan di wilayah Jakarta. Pemeriksaan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap jaringan yang lebih luas yang terlibat dalam perdagangan narkotika ilegal ini.

Modus Licik! Pengemudi Ojek Online Kehilangan Motor Saat Berteduh

Seorang pengemudi ojek online berinisial K menjadi korban perampasan kendaraan oleh penumpangnya di Jalan Masjid Baitul Latif, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/3). Kejadian ini bermula ketika pelaku memesan jasa ojek online tanpa melalui aplikasi resmi dan meminta diantar ke daerah Cipinang dengan tarif yang sesuai dengan harga di aplikasi. Korban menyetujui permintaan tersebut tanpa menaruh kecurigaan dan langsung mengantar pelaku ke lokasi yang dimaksud.

Dalam perjalanan, hujan deras turun secara tiba-tiba, sehingga korban dan pelaku sepakat untuk berhenti sejenak dan berteduh. Saat korban sedang mengenakan jas hujan, pelaku melihat kesempatan untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat, ia mengambil alih sepeda motor korban yang masih dalam keadaan menyala dan langsung kabur meninggalkan korban dalam keadaan terkejut dan tidak berdaya.

Akibat insiden ini, korban kehilangan satu unit sepeda motor Nmax keluaran tahun 2024 berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 3275 POE yang diperkirakan bernilai Rp32,7 juta. Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Pihak kepolisian mengimbau para pengemudi ojek online untuk lebih waspada, terutama saat menerima pesanan di luar aplikasi resmi, agar terhindar dari aksi kejahatan serupa. Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pengemudi ojek daring untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat menerima penumpang dan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan.

Pengemudi Ojek Online Jadi Korban Perampasan Motor Saat Berteduh

Seorang pengemudi ojek daring berinisial K mengalami kejadian tragis ketika sepeda motornya dirampas oleh penumpang di Jalan Masjid Baitul Latif, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/3). Kejadian bermula ketika pelaku meminta layanan ojek secara langsung tanpa melalui aplikasi dan meminta diantar ke daerah Cipinang dengan tarif sesuai aplikasi. Korban pun menyetujui permintaan tersebut dan langsung mengantarkan pelaku ke lokasi tujuan tanpa mencurigai adanya niat buruk.

Di tengah perjalanan, hujan turun cukup deras sehingga korban dan pelaku sepakat untuk menepi dan berteduh. Saat korban tengah sibuk mengenakan jas hujan, pelaku yang sudah mengincar kesempatan langsung beraksi. Dengan kondisi kunci motor masih terpasang, pelaku dengan cepat naik ke atas motor dan melarikan diri meninggalkan korban dalam keadaan tak berdaya. Korban sempat berteriak meminta bantuan warga sekitar, tetapi pelaku sudah melaju dengan kecepatan tinggi dan menghilang di jalanan yang basah akibat hujan.

Akibat insiden ini, korban mengalami kerugian berupa satu unit sepeda motor Yamaha Nmax tahun 2024 berwarna hitam dengan nomor polisi B 3275 POE, yang ditaksir bernilai Rp32,7 juta. Selain kerugian materiil, korban juga mengalami syok akibat kejadian tersebut. Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha membantu korban dan segera melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian.

Saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di tempat kejadian. Aparat berupaya mengungkap identitas pelaku dan memastikan agar pelaku segera ditangkap serta mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Hasil Labfor Kematian Mahasiswa UKI Telah Diterima, Polisi Masih Dalami Kasus

Polres Metro Jakarta Timur telah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22), secara lisan. Namun, hasil autopsi secara resmi masih dalam proses dan akan dikaji lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti kematian. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa hasil labfor akan diserahkan kepada tim autopsi guna memperjelas kronologi kejadian.

Nicolas menegaskan bahwa lamanya proses pemeriksaan disebabkan oleh banyaknya aspek yang harus dianalisis dalam penyelidikan forensik. Tidak ada unsur kesengajaan untuk mengulur waktu, tetapi metode Scientific Crime Investigation (SCI) memerlukan ketelitian untuk mengungkap penyebab kematian secara akurat. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi digital forensik terkait rekaman CCTV, analisis jaringan, histopatologi, toksikologi, serta uji DNA. Proses ini membutuhkan waktu lebih lama karena kompleksitas setiap analisis.

Dalam penyelidikan ini, sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan rekaman CCTV. Setelah barang bukti terkumpul, kepolisian akan meminta keterangan dari para ahli guna mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang kejadian ini. Sejauh ini, 39 saksi telah diperiksa, terdiri dari 24 mahasiswa UKI, satu warga umum, pihak keluarga korban, serta lima petugas keamanan yang saat kejadian berada di lokasi. Selain itu, tiga saksi dari pihak UKI, termasuk pihak rektorat dan otoritas kampus, serta enam tenaga medis yang menangani korban di RS UKI juga turut dimintai keterangan.

Hingga saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung dengan pendekatan ilmiah. Kepolisian berkomitmen untuk mengungkap fakta yang jelas terkait kasus ini agar penyebab kematian Kenzha Erza Walewangko dapat terungkap secara transparan.

Evakuasi Bos Ruko yang Dicor Kuli Bangunan Berlangsung Menegangkan!

Proses evakuasi jasad JS (69), pemilik rumah toko (ruko) yang ditemukan dicor oleh seorang pekerja bangunan di Jakarta Timur, berlangsung penuh tantangan. Tim penyelamat harus menggunakan kombinasi alat manual dan mesin untuk membongkar lapisan semen yang menutupi jasad korban.

Ketua Tim Pengendali Regu Rescue Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Afif, mengungkapkan bahwa upaya pembongkaran tidaklah mudah.

“Kami membutuhkan peralatan khusus agar bisa melakukan evakuasi dengan lebih efektif. Kami menggunakan berbagai alat, mulai dari godam hingga jack hammer bertenaga listrik,” ujarnya saat dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2025).

Tantangan dalam Proses Evakuasi

Tim penyelamat pertama kali menerima laporan tentang dugaan jasad yang dicor di dalam sebuah ruko. Begitu informasi diterima, mereka segera menuju lokasi kejadian di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Menurut Afif, salah satu tantangan utama dalam proses evakuasi adalah kerasnya lapisan cor yang menutupi tubuh korban. Tim membutuhkan waktu dan peralatan tambahan untuk memastikan jasad bisa dikeluarkan tanpa merusak bukti forensik.

“Kesulitannya adalah karena korban benar-benar dicor, sehingga butuh peralatan yang lebih memadai agar pembongkaran bisa dilakukan dengan aman dan cepat,” jelas Afif.

Dalam operasi ini, sebanyak 20 personel dari tim pemadam kebakaran dan penyelamatan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Kondisi Jasad dan Modus Pelaku

Ketika akhirnya berhasil dikeluarkan dari lapisan cor, jasad JS masih dalam kondisi utuh, meskipun sudah mulai membusuk karena telah terkubur selama kurang lebih satu minggu. Bau menyengat dari tubuh korban pun mulai tercium saat proses evakuasi berlangsung.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi, diketahui bahwa pelaku ZA (35) terlebih dahulu menimbun jasad korban dengan lapisan pasir sebelum akhirnya menuangkan cor semen di atasnya.

“Kami tidak menemukan adanya kantong plastik sebagai pelapis. Jasad korban diletakkan di dasar, kemudian ditimbun pasir, setelah itu ditutup dengan material hebel, lalu akhirnya dicor,” jelas Afif.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah JS langsung dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Sebelum ditemukan dalam kondisi mengenaskan, JS sempat dilaporkan menghilang selama satu minggu. Kini, kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian guna mengungkap motif serta kronologi lengkap pembunuhan yang dilakukan oleh ZA.