Insiden Tragis di Jakarta Utara: Dua Rekan Kerja Terlibat Saling Serang, Satu Tewas
Wilayah Jakarta Utara diguncang insiden tragis pada Rabu (22/1) malam, di RT 009/002 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok. Dua rekan kerja, Dimas dan Syahrul, terlibat perselisihan yang berujung pada aksi saling menyerang menggunakan senjata tajam. Kejadian ini mengakibatkan Syahrul meninggal di tempat, sementara Dimas mengalami luka serius dan kini dalam kondisi kritis.
Proses Penyidikan Berlangsung
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab utama peristiwa ini. “Kami menghadapi kendala karena pelaku yang masih hidup, Dimas, belum dapat memberikan keterangan lantaran luka di lehernya memengaruhi kemampuan bicara,” jelasnya pada Jumat (24/1).
Sebanyak enam saksi telah diperiksa, termasuk empat orang yang berada di lokasi kejadian serta beberapa kerabat korban dan pelaku. Hasil sementara dari autopsi dan visum mengungkapkan bahwa korban mengalami sejumlah luka serius, termasuk tujuh tusukan dan sayatan pada tangan, leher, dan tubuh lainnya.
Kronologi Kejadian
Menurut Ketua RW 002 Kelurahan Papanggo, Faizal Achyar, insiden tersebut terjadi di kamar kos yang ditempati oleh kedua pelaku. Dimas dan Syahrul, yang bekerja di bagian sortir gudang Shopee Dunex, sempat terlibat adu mulut yang kemudian berakhir dengan aksi saling menyerang.
“Mereka adalah teman kerja sekaligus teman sekamar. Namun, alasan utama pertikaian ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian,” ujar Faizal pada Kamis (23/1). Barang bukti berupa gunting dan pisau kecil yang digunakan dalam kejadian tersebut telah diamankan oleh polisi.
Kondisi Pelaku dan Langkah Selanjutnya
Syahrul dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sementara Dimas saat ini dirawat intensif di rumah sakit akibat luka tusuk di beberapa bagian tubuh. “Kondisi Dimas masih kritis, sehingga belum memungkinkan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambah Beny.
Hingga saat ini, pihak kepolisian terus berupaya menggali informasi terkait latar belakang konflik tersebut sambil menunggu kondisi Dimas stabil. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan permasalahan secara damai.