Tag Archives: Kesiapsiagaan Bencana

https://truereligionjeansoutlet.net

TNI Angkatan Laut Kirim Satgas Siaga Bencana untuk Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Manado

Pada Sabtu malam (22/3), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado mengirimkan Satuan Tugas (Satgas) siaga bencana banjir untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak banjir di Kota Manado. Banjir yang melanda beberapa daerah di Manado, termasuk Ternate Tanjung Kelurahan Singkil, menyebabkan ketinggian air mencapai 1 hingga 3 meter. Tim Satgas Bencana Alam Lantamal VIII, yang terdiri dari 85 personel, turun ke lapangan dengan dukungan berbagai peralatan seperti 4 unit truk, 3 unit perahu karet, dan 1 mobil ambulans untuk melakukan evakuasi. Operasi SAR dimulai pada pukul 21.00 WITA Sabtu malam dan berlangsung hingga Minggu pagi pukul 02.30 WITA. Kolonel Laut (P) Mohamad Noordin Mutaqien, Asops Lantamal VIII Manado, mengatakan bahwa operasi ini sesuai dengan perintah Danlantamal VIII untuk membantu warga yang terjebak banjir di sejumlah lokasi di Kota Manado. Tim SAR bekerja dengan menyisir daerah yang terdampak banjir, mengutamakan keselamatan warga dengan mengevakuasi mereka ke tempat yang aman. Proses evakuasi berjalan lancar meski cuaca dan kondisi lingkungan sangat menantang, dengan bantuan dari perahu karet dan truk yang digunakan untuk mengangkut warga yang terjebak. Keberadaan Tim Satgas Bencana Alam Lantamal VIII memberikan harapan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam ini, sekaligus menunjukkan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi situasi darurat.

BMKG: Persiapkan Skenario Terburuk untuk Menghadapi Potensi Gempa Megathrust di Pulau Jawa

Yogyakarta – Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, BMKG, Setyoajie Prayoedhie, mengingatkan masyarakat bahwa informasi terkait potensi gempa megathrust bukanlah prediksi atau peringatan dini mengenai kejadian yang akan datang. Sebaliknya, data ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi kemungkinan risiko dan dampak yang mungkin timbul.

“Informasi mengenai potensi gempa dan tsunami bertujuan untuk meminimalisir risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, terutama jika terjadi gempa kuat yang bisa memicu tsunami,” ujar Setyoajie di Yogyakarta pada Sabtu, 7 September 2024.

Pulau Jawa terletak di kawasan pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia, menjadikannya daerah dengan aktivitas kegempaan yang tinggi. Zona subduksi di selatan Pulau Jawa adalah lokasi di mana gempa megathrust dapat terjadi. “Perlu dipahami bahwa potensi gempa berbeda dengan prediksi. Potensi merujuk pada kemampuan sumber gempa untuk melepaskan energi, sementara prediksi berhubungan dengan waktu, lokasi, dan kekuatan gempa,” jelas Setyoajie.

Hingga saat ini, belum ada teknologi atau ilmu pengetahuan yang mampu memprediksi gempa dengan tepat. BMKG dan masyarakat hanya dapat mengetahui potensi tanpa mengetahui kapan dan di mana gempa akan terjadi.

Setyoajie menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi megathrust. “Penting bagi pemerintah, sektor swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat untuk mempersiapkan diri dengan cara yang tepat. Tetaplah tenang, lanjutkan aktivitas sehari-hari seperti biasanya, dan lakukan mitigasi gempa serta tsunami berbasis masyarakat,” katanya. Ini termasuk mengikuti sosialisasi, meningkatkan literasi, latihan simulasi, dan memastikan bangunan tahan gempa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memfokuskan mitigasi pada kawasan pesisir selatan, namun juga mengakui bahwa wilayah lain menghadapi ancaman serupa. “Mitigasi dan kesiapsiagaan sangat penting, terutama bagi masyarakat pesisir yang mungkin terkena dampak tsunami,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad.