Tag Archives: magelang

457 Bencana Terjadi Di Magelang Sepanjang 2024, Didominasi Oleh Tanah Longsor

Pada tanggal 2 Januari 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024, terjadi total 457 bencana alam di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, tanah longsor menjadi jenis bencana yang paling mendominasi, mencerminkan risiko geologis yang tinggi di daerah ini.

Dari total 457 kejadian bencana, sebanyak 371 di antaranya adalah tanah longsor, sedangkan sisanya terdiri dari berbagai jenis bencana lainnya seperti banjir dan kebakaran. Data ini menunjukkan bahwa Magelang, yang terletak di daerah pegunungan, sangat rentan terhadap bencana alam, terutama saat musim hujan. Kejadian tanah longsor sering kali dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil.

Tanah longsor tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur tetapi juga mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Beberapa kejadian tanah longsor telah mengakibatkan kerugian harta benda dan memaksa warga untuk mengungsi. Dalam laporan BPBD, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya mitigasi untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana.

Pemerintah Kabupaten Magelang telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. BPBD setempat aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi dan evakuasi saat terjadi bencana. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan penanganan pasca-bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Dalam menghadapi risiko bencana yang tinggi, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana menjadi sangat penting. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur yang dapat mengurangi risiko tanah longsor, seperti saluran drainase yang baik dan penahan tanah. Ini diharapkan dapat membantu mengurangi frekuensi dan dampak dari kejadian tanah longsor di masa mendatang.

Dengan 457 bencana yang terjadi sepanjang tahun 2024, semua pihak kini diharapkan untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam di Magelang. Tahun 2025 menjadi momen penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran akan risiko bencana serta memperkuat upaya mitigasi agar keselamatan warga dapat terjamin. Upaya kolektif ini sangat diperlukan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana alam di masa depan.

Prabowo Beri Salam Hormat, Bertolak ke Akmil Magelang untuk Pimpin Retreat Kabinet

Presiden Prabowo Subianto tiba di Yogyakarta pada sore ini, langsung menuju Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, untuk menghadiri retreat Kabinet Merah Putih. Prabowo mendarat di Lanud Adisutjipto sekitar pukul 16.08 WIB dan langsung menuju Magelang dengan mengendarai mobil Maung Garuda berwarna putih.

Saat keluar dari pangkalan, Prabowo disambut oleh siswa-siswi SMP dan SMK Penerbangan Adisutjipto serta warga setempat yang antusias menyambut kedatangannya di sepanjang jalan. Presiden sempat berdiri melalui sunroof mobil dan menyapa warga, memberikan salam hormat yang langsung disambut teriakan gembira dari masyarakat.

“Pak Prabowo! Pak Prabowo!” sorak masyarakat yang berdatangan di sebelah jalan,memanggil kedatangan presiden dengan semangat.

Sebelum Prabowo tiba, sebanyak 55 wakil menteri serta 53 menteri, kepala badan, dan staf khusus Presiden sudah lebih dahulu tiba di Yogyakarta. Mereka menggunakan bus untuk menuju lokasi Akmil Magelang.

Hasan Nasbi, Kepala Presidential Communication Office (PCO), menjelaskan bahwa kegiatan di Akmil ini merupakan bagian dari program pembekalan untuk jajaran Kabinet Merah Putih, dengan fokus pada peningkatan kebersamaan dan koordinasi. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukanlah bentuk ospek atau tindakan militeristik, melainkan bertujuan untuk membangun team building dan memperkuat kerjasama antar-kementerian serta lembaga.

“Presiden sudah menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menggembleng para menteri, tetapi tidak perlu khawatir karena ini bukan ospek atau militerisme. Fokusnya adalah membangun kebersamaan, keguyuban, serta memperkuat koordinasi antar-kementerian,” ujar Hasan kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (23/10).

Pembekalan di Magelang sebagai Simbol Patriotisme

Hasan juga mengungkap alasan pemilihan Akmil Magelang sebagai lokasi kegiatan pembekalan Kabinet Merah Putih. Menurutnya, Magelang dan Akmil memiliki simbolisme kuat terkait perjuangan dan patriotisme, yang sejalan dengan semangat yang ingin diusung oleh kabinet ini.

“Magelang adalah simbol perjuangan dan heroisme, yang mencerminkan nilai-nilai patriotisme. Ini selaras dengan nama Kabinet Merah Putih, yang menunjukkan bahwa patriotisme harus menjadi inti dari perjuangan dan visi kabinet ini,” jelas Hasan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama serta mempererat hubungan antar-pemimpin lembaga negara, yang bertujuan untuk mewujudkan visi pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.