Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan puluhan rumah warga terdampak dan satu korban jiwa. Arnold Robert Mamahit (76) menjadi korban meninggal dunia setelah tertimpa material longsor di rumahnya yang terletak di Kelurahan Malendeng Lingkungan 6, Kecamatan Tikala. Kepala Kantor Basarnas Manado, George Mercy Randang, mengonfirmasi bahwa korban telah dievakuasi setelah kejadian yang terjadi pada Jumat (21/3) sekitar pukul 16.20 WITA. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Manado sejak pagi hingga sore hari.
Proses evakuasi korban mengalami kendala akibat material longsor yang menutupi rumah dan banjir yang merendam wilayah terdampak. Tim SAR harus membagi tugas untuk menangani dampak bencana ini secara cepat dan efektif. Selain longsor, banjir dengan ketinggian air mencapai 100 hingga 160 cm juga melanda beberapa area, menyebabkan 70 rumah terdampak dan memaksa 180 warga dari 75 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sekretaris BPBD Sulut, Jerry Hamonsina, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan asesmen dan pemantauan terhadap wilayah terdampak guna memastikan langkah penanganan lebih lanjut. Selain Manado, bencana serupa juga melanda dua daerah lainnya di Sulawesi Utara, yaitu Kabupaten Minahasa dan Sitaro. Koordinator Pusdalops BPBD Sulut, Denny Londok, menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem menjadi penyebab utama terjadinya banjir dan longsor dalam skala besar di tiga wilayah tersebut. Hingga saat ini, upaya penanggulangan masih terus dilakukan untuk membantu warga terdampak dan memulihkan kondisi pascabencana.