Polisi berhasil menangkap dua pria berinisial RE (35) dan HS (35) yang melakukan aksi perampokan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (13/3/2025). Kedua pelaku yang mengaku sebagai polisi ini, melakukan aksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara, mengungkapkan bahwa motif utama dari aksi kejahatan ini adalah kebutuhan ekonomi. “Motif mereka murni ekonomi,” ujar Aditya kepada wartawan pada Minggu (16/3/2025). Selain itu, Aditya juga menambahkan bahwa kedua tersangka adalah residivis, dengan RE yang sebelumnya pernah dipenjara akibat kasus pencurian dengan pemberatan dan HS yang terlibat dalam kasus pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
RE, yang memiliki catatan kriminal dalam kasus Pasal 363 KUHP, sebelumnya dijatuhi hukuman 6 bulan penjara. Sedangkan HS, yang terlibat dalam kasus pengeroyokan pada tahun sebelumnya, dijatuhi hukuman 4 tahun penjara.
Peristiwa perampokan ini terjadi sekitar pukul 21.30 WIB di kawasan Kampung Bali, Tanah Abang. Saat itu, korban yang berinisial YWW, F, dan IMY sedang berjalan kaki di trotoar. Tiba-tiba, RE muncul dan menghentikan mereka dengan cara memerintahkan korban untuk berhenti dan berjongkok.
Menurut keterangan Aditya, RE memaksa para korban berhenti dan duduk jongkok di trotoar sambil menuduh mereka melakukan transaksi narkoba. “Pelaku RE mengatakan ‘Lo habis transaksi narkoba Tramadol ya?’ kepada korban F dan IMY,” jelasnya. Setelah itu, pelaku HS datang dan turut melakukan penggeledahan terhadap para korban.
Dalam proses penggeledahan tersebut, HS berhasil mengambil ponsel, sebungkus rokok, dan uang sebesar Rp 70 ribu dari dompet korban F. Sementara itu, RE terus menekan korban untuk menyerahkan uang mereka. “Korban F sempat memohon agar tidak diambil seluruh uangnya karena itu akan digunakan untuk ongkos pulang,” ujar Aditya.
Meskipun korban membantah tuduhan tersebut dan berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam transaksi narkoba, para pelaku tetap melanjutkan aksi mereka. Setelah berhasil merampas barang-barang milik korban, kedua pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian.
Akibat aksi perampokan ini, kedua tersangka kini terancam dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan (Curas) atau Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (Curat). Polisi juga tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menindak lanjuti kasus ini.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan di tengah kota, terutama pada malam hari. Polisi pun terus mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melaporkan segala bentuk kejahatan yang terjadi di sekitar mereka.