Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan angkatan bersenjata Israel untuk meningkatkan serangan terhadap Hamas. Keputusan ini diambil setelah Hamas menolak tawaran Israel untuk gencatan senjata sementara dan malah meminta kesepakatan yang mengarah pada akhir perang dengan imbalan pembebasan sandera. Dalam pidatonya yang disiarkan pada Sabtu malam, Netanyahu menegaskan bahwa meskipun perang ini menuntut pengorbanan besar, Israel akan terus berjuang hingga meraih kemenangan.
Netanyahu menyatakan, “Kami tidak punya pilihan selain melanjutkan perjuangan demi kelangsungan hidup kami, hingga meraih kemenangan.”
Sementara itu, mediator Mesir berusaha untuk memperbarui gencatan senjata yang sebelumnya telah dihentikan Israel setelah upaya memperpanjang gencatan senjata sementara yang telah membebaskan 38 sandera.
Hamas, yang melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik, mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika ada kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Perundingan gencatan senjata yang berlangsung selama 45 hari sebelumnya berakhir tanpa mencapai kesepakatan. Israel mengusulkan pembebasan 10 sandera yang masih hidup dengan imbalan pembebasan 1.231 tahanan Palestina dan izin untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, Hamas menolak tawaran tersebut, menyebutnya sebagai langkah politik untuk kepentingan Netanyahu. Hamas meminta kesepakatan yang lebih komprehensif, yang mencakup pertukaran tahanan, penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta dimulainya rekonstruksi wilayah Gaza.