Warganet Ramaikan Dukungan untuk Sukatani Band yang Viral karena Lagu “Bayar Bayar Bayar”

Dukungan warganet terus mengalir untuk Sukatani Band, grup musik asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang belakangan ini viral setelah merilis video permintaan maaf atas lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”—sebuah kritik terhadap institusi kepolisian.

Kedua personel band, Novi Citra Indriyani dan Muhammad Syifa Al Ufti, mengunggah video klarifikasi mereka, yang kemudian menyebar luas di berbagai media sosial, seperti X (Twitter) dan Instagram.

Reaksi Warganet dan Solidaritas yang Menggema

Tak sedikit warganet yang merasa kecewa atas permintaan maaf tersebut. Musisi dan masyarakat umum ramai-ramai menunjukkan solidaritas mereka untuk Sukatani Band. Di X (Twitter), topik “Bayar Polisi” dan “Kami Bersama Sukatani” menjadi trending topic sejak kemarin hingga hari ini, Jumat (21/2/2025).

Sementara itu, di Instagram, banyak musisi dan pengguna lain yang mengunggah template Instagram Stories berisi kritik terhadap kepolisian yang dianggap tidak menerima kritik. Template ini dibagikan secara berantai, dengan banyak di antaranya menyuarakan dukungan untuk para personel Sukatani Band.

Tak hanya warganet, sejumlah musisi dan figur publik juga mengekspresikan kekesalan mereka atas dugaan pembungkaman karya seni melalui unggahan di X (Twitter) dan Threads.

Seorang pengguna X menulis,

“Mas Cipoy dan Mbak Citra, tetap semangat! Bukan cuma anak-anak Purbalingga yang dukung kalian, solidaritas semakin luas. Kalau butuh istirahat, ambil saja dulu. Karya kalian terbukti tetap relevan. Mereka saja yang panik. #KamiBersamaSukatani.”

Dukungan dari Yayasan LBH dan Rencana Aksi

Dukungan untuk Sukatani Band juga datang dari Yayasan LBH Indonesia (YLBHI), yang menegaskan pentingnya kebebasan berekspresi.

“Solidaritas @KamibersamaSukatani dari seluruh keluarga besar LBH YLBHI. Negara seharusnya menjamin kebebasan berekspresi, bukan membatasi dan membredel karya seni, terutama yang mengkritik pejabat. Mari terus nyalakan solidaritas!” tulis akun resmi yayasan tersebut di X.

Beberapa pengguna X lainnya juga menyebut bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” berpotensi diputar di stadion sepak bola sebagai bentuk perlawanan simbolis.

Selain itu, sejak tadi malam, muncul ajakan untuk menggelar aksi damai dengan membawa sound system dan memutar lagu tersebut sebagai bentuk protes.

“Aksi besok bawa sound horeg, setel lagu Bayar Bayar Bayar, seru banget pasti. #IndonesiaGelap nih, masa sama lirik lagu aja takut. Sampai musisinya direpresi. #KamiBersamaSukatani,” tulis seorang netizen.

Sukatani Band dan Permintaan Maaf yang Viral

Sukatani Band, grup punk dari Purbalingga, tiba-tiba menjadi perbincangan hangat setelah lagu “Bayar Bayar Bayar” viral di media sosial.

Lagu yang menyoroti praktik pungutan liar dalam layanan kepolisian ini memuat lirik seperti, “Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi.” Kontroversi yang muncul akhirnya membuat band ini mengunggah permintaan maaf resmi pada 20 Februari 2025 melalui akun Instagram @sukatani.band, yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.

Gitaris band, Muhammad Syifa Al Luthfi (Alectroguy), menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya ditujukan untuk oknum kepolisian yang melakukan pelanggaran.

Namun, klarifikasi ini tidak cukup untuk meredam perdebatan publik. Sebagian besar warganet menduga ada tekanan dari pihak tertentu yang membuat mereka harus menarik lagu tersebut dari peredaran.

Polri Tegaskan Tidak Anti-Kritik

Di tengah kontroversi yang memanas, Polri menyatakan tidak anti-kritik dan menegaskan bahwa Kapolri selalu mengingatkan jajarannya agar bersikap terbuka terhadap kritik. Namun, mereka tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai permintaan maaf Sukatani Band.

Peristiwa ini terus menjadi sorotan, dengan tagar #KamiBersamaSukatani yang bertahan di trending topic. Banyak pihak menyayangkan penarikan lagu dan menganggapnya sebagai bentuk pembungkaman kritik.

Di sisi lain, muncul spekulasi bahwa permintaan maaf dan penghapusan lagu ini bisa saja menjadi strategi promosi yang mendongkrak popularitas Sukatani Band lebih jauh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *