https://truereligionjeansoutlet.net

Fenomena Oarfish: Ilmuwan Ungkap Fakta di Balik Mitos Tanda Buruk!

Kemunculan ikan oarfish, yang sering disebut sebagai “ikan kiamat,” kerap dikaitkan dengan pertanda bencana alam di berbagai belahan dunia. Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa ikan ini muncul ke permukaan sebagai peringatan akan terjadinya gempa bumi atau tsunami. Namun, benarkah kepercayaan tersebut memiliki dasar ilmiah, atau hanya sekadar legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi?

Legenda di Balik Kemunculan Oarfish

Dalam berbagai budaya, kemunculan ikan oarfish telah lama dianggap sebagai pertanda buruk. Dengan tubuh panjang menyerupai ular laut dan dapat mencapai ukuran lebih dari 10 kaki, ikan ini jarang terlihat karena habitatnya berada di laut dalam.

Di Jepang, oarfish dikenal sebagai ryugu no tsukai, atau “utusan dari istana dewa laut.” Kepercayaan ini telah ada sejak abad ke-17 dan semakin diperkuat oleh sejumlah laporan yang mengaitkan kemunculan ikan ini dengan peristiwa gempa besar. Sebagai contoh, menjelang gempa dahsyat di Jepang tahun 2011 yang memicu tsunami besar di Fukushima, tercatat sekitar 20 oarfish terdampar di pantai Jepang.

Tak hanya di Jepang, mitos serupa juga berkembang di berbagai wilayah pesisir dunia. Baru-baru ini, pada pertengahan Agustus 2024, seekor ikan oarfish ditemukan mengambang di dekat La Jolla Cove, San Diego, oleh kelompok pendayung kayak dan snorkeler. Kejadian tersebut menandai penampakan ke-20 oarfish di perairan California dalam kurun waktu 125 tahun.

Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Oarfish

Meski banyak yang percaya bahwa kemunculan oarfish berkaitan dengan aktivitas seismik, penelitian ilmiah justru menunjukkan hal yang berbeda. Zachary Heiple, mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang ikut menemukan oarfish di San Diego, mengakui bahwa mitos tersebut masih banyak dipercaya.

“Ada anggapan bahwa ikan ini merupakan pertanda buruk atau tanda akan terjadi gempa bumi dan tsunami,” ujar Heiple, dikutip dari Live Science. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Bulletin of the Seismological Society of America pada 2019, tidak ditemukan hubungan langsung antara kemunculan oarfish dan aktivitas tektonik.

Senada dengan itu, Profesor Hiroyuki Motomura dari Universitas Kagoshima juga meragukan keterkaitan oarfish dengan bencana alam. Menurutnya, kemunculan ikan ini di perairan dangkal kemungkinan besar lebih berkaitan dengan kondisi fisik ikan yang melemah.

“Lebih masuk akal jika melihat ini sebagai tanda kesehatan ikan yang memburuk, bukan sebagai tanda gempa bumi yang akan datang,” kata Motomura dalam wawancara yang dikutip dari Times of India.

Situs Ocean Conservancy juga menjelaskan bahwa ketika ikan oarfish muncul ke permukaan, hal itu umumnya disebabkan oleh kondisi yang tidak normal. Ikan yang sakit, sekarat, atau kehilangan orientasi biasanya akan terbawa arus hingga mencapai perairan dangkal, yang akhirnya membuatnya terdampar di pantai.

Mengapa Oarfish Bisa Mati dan Terdampar?

Meski belum ada kepastian mengenai penyebab utama fenomena ini, para ilmuwan terus meneliti faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan terdamparnya ikan oarfish. Tim dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) membawa spesimen yang ditemukan di California ke Southwest Fisheries Science Center untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Ben Frable, seorang ahli ikan dari Scripps Institution of Oceanography, ada kemungkinan bahwa perubahan kondisi laut berperan dalam fenomena ini.

“Kematian tiga ikan oarfish yang muncul ke permukaan mungkin berkaitan dengan perubahan kondisi laut dan peningkatan populasi ikan oarfish di perairan kita,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini bisa dikaitkan dengan pola iklim global seperti siklus El Niño dan La Niña, yang memengaruhi suhu dan arus laut. Namun, faktor lain seperti arus laut yang kuat juga dapat menyebabkan ikan ini terseret ke perairan dangkal, di mana mereka kesulitan kembali ke habitat aslinya di laut dalam.

Kesimpulan: Antara Mitos dan Fakta

Walaupun kisah-kisah tentang ikan oarfish sebagai “ikan kiamat” masih berkembang di berbagai budaya, penelitian ilmiah sejauh ini tidak menemukan bukti yang menghubungkan kemunculannya dengan gempa bumi atau tsunami. Sebaliknya, faktor kesehatan, perubahan ekosistem, dan kondisi laut diyakini sebagai alasan utama mengapa ikan ini sesekali muncul di perairan dangkal dan terdampar di pantai.

Terlepas dari mitos yang ada, keberadaan oarfish tetap menjadi fenomena menarik bagi dunia ilmiah. Studi lebih lanjut mengenai ikan laut dalam ini masih terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak tentang kehidupan dan peran ekologisnya di lautan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *