Pada tanggal 3 Januari 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, ketika tanah longsor menimpa sebuah rumah dan merenggut nyawa seorang balita berusia 3,5 tahun bernama Muhammad Rafki Pratama. Kejadian ini terjadi pada malam hari setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan dinding rumah jebol dan tertimpa material longsor.
Tanah longsor terjadi di Dusun Sigunung, Desa Kalikalong, pada malam 1 Januari 2025. Saat kejadian, Muhammad Rafki Pratama sedang tidur di ruang tamu bersama keluarganya. Tiba-tiba, dinding berukuran 3×3 meter yang terbuat dari batu bata jebol akibat tekanan tanah yang longsor. Material longsor yang menimpa rumah tersebut menyebabkan kerusakan parah dan mengubur Rafki di bawahnya.
Setelah kejadian, keluarga dan tetangga segera melakukan upaya penyelamatan. Namun, sayangnya, mereka tidak dapat menyelamatkan Rafki yang sudah tertimbun. Tim SAR setempat kemudian datang untuk membantu evakuasi dan pencarian korban. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh haru, mengingat kondisi yang sangat sulit akibat longsoran tanah.
Keluarga Rafki sangat terpukul oleh kehilangan ini. Mereka kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan anak tercinta di awal tahun baru. Selain itu, kerusakan rumah juga menambah beban psikologis dan finansial bagi keluarga tersebut. Pemerintah setempat berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban untuk meringankan beban mereka.
Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya tanah longsor yang dapat terjadi kapan saja, terutama di musim hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana alam lainnya. Masyarakat di daerah rawan longsor diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca dan memperhatikan tanda-tanda bahaya.
Dengan terjadinya tragedi ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan risiko bencana alam dan pentingnya mitigasi bencana. Tahun 2025 dimulai dengan duka bagi keluarga Rafki dan menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu waspada terhadap potensi bencana yang dapat merenggut nyawa dan harta benda. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan upaya dalam penanganan bencana agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.