Tag Archives: Pelaku

Asmara Jadi Motif Penculikan Santi Agustina Di Bandung, Korban Dan Pelaku Pernah Menikah Siri

Bandung — Kasus penculikan Santi Agustina, seorang wanita asal Bandung, akhirnya terungkap setelah penyelidikan polisi. Berdasarkan keterangan polisi, motif utama di balik penculikan tersebut adalah masalah asmara. Pelaku, yang diketahui merupakan mantan suami korban, memiliki hubungan emosional yang rumit dengan Santi, meskipun mereka sudah lama berpisah. Kasus ini menyoroti sisi gelap hubungan percintaan yang berakhir tragis.

Pelaku, yang bernama Rahmat, pernah menikahi Santi secara siri beberapa tahun lalu. Pernikahan mereka berakhir setelah adanya perselisihan keluarga yang menyebabkan hubungan tersebut tidak bertahan lama. Namun, meskipun sudah berpisah, Rahmat merasa masih memiliki hak atas Santi, yang diduga menjadi alasan di balik tindakannya menculik mantan istrinya. Polisi menyatakan bahwa Rahmat merasa sakit hati karena Santi memilih untuk menjalin hubungan dengan orang lain setelah perceraiannya.

Penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa penculikan terjadi pada 12 Desember 2024, ketika Santi diculik dari rumahnya di kawasan Bandung Timur. Rahmat berhasil membawa Santi ke sebuah lokasi terpencil di luar kota, namun berhasil ditemukan dalam keadaan selamat setelah pihak kepolisian melacak jejaknya. Pihak kepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku pada hari yang sama, dan saat ini Rahmat sudah ditahan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Budi Hartono, menjelaskan bahwa motif asmara sering kali menjadi latar belakang tindak kekerasan dalam rumah tangga atau tindakan kriminal seperti penculikan. Meski hubungan pelaku dan korban telah berakhir, perasaan cemburu dan rasa kepemilikan yang tidak terkendali bisa mendorong tindakan nekat. Budi juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan agar tidak menimbulkan dampak negatif yang merugikan.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya penanganan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang seringkali berujung pada tindakan kriminal. Para ahli menyarankan agar lebih banyak dukungan diberikan kepada korban KDRT, baik dalam bentuk layanan psikologis maupun hukum. Dalam hal ini, polisi mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika terjadi kekerasan atau ancaman dalam rumah tangga untuk menghindari insiden yang lebih buruk.

Kasus penculikan Santi Agustina di Bandung membuktikan bahwa masalah asmara, terutama yang melibatkan perceraian atau perpisahan, dapat menjadi pemicu tindakan kriminal yang berbahaya. Polisi berharap dengan adanya penyelidikan ini, masyarakat dapat lebih waspada terhadap bahaya yang mungkin timbul dari hubungan emosional yang tidak sehat.

Perampokan Taksi Online Di Pasuruan Gagal Dan Pelaku Terperosok Ke Parit

Pada 2 Desember 2024, sebuah aksi perampokan taksi online di Pasuruan, Jawa Timur, berakhir gagal setelah pelaku terjatuh ke dalam parit saat berusaha melarikan diri. Insiden ini terjadi di jalanan sepi di kawasan Pinggiran Kota Pasuruan, ketika dua pelaku yang baru saja memesan taksi online berusaha merampok pengemudi. Namun, upaya perampokan tersebut tidak berjalan mulus, dan kedua pelaku malah terjatuh ke parit saat mencoba kabur dari lokasi kejadian.

Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku memesan taksi online dengan tujuan yang tampaknya tidak mencurigakan. Namun, ketika taksi tersebut tiba di lokasi tujuan, dua pelaku yang duduk di kursi belakang mendadak mengancam sopir dengan senjata tajam dan mencoba merampas uang serta barang berharga. Namun, pada saat pelaku mencoba melarikan diri, mobil taksi sempat oleng dan terjatuh ke dalam parit kecil yang ada di pinggir jalan, menyebabkan salah satu pelaku terjatuh bersama motornya dan langsung tertangkap oleh warga setempat.

Salah satu pelaku, yang berusia 27 tahun, terjatuh ke dalam parit dalam keadaan panik saat berusaha melarikan diri. Tanpa bisa mengendalikan motor yang dibawanya, ia terjerembab ke dalam parit yang cukup dalam, menyebabkan cedera ringan. Warga yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi polisi dan berhasil menangkap pelaku tersebut. Pelaku lainnya yang berusaha melarikan diri ke arah lain, juga berhasil ditangkap beberapa saat kemudian.

Setelah diamankan, kedua pelaku yang berasal dari Surabaya ini mengaku melakukan aksi perampokan tersebut karena terdesak masalah ekonomi. Polisi menyatakan bahwa mereka akan memproses kedua pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Sementara itu, pengemudi taksi online tersebut dilaporkan selamat meskipun sempat mengalami trauma akibat ancaman yang diterimanya. Pihak kepolisian menghimbau agar pengemudi taksi online lebih waspada dan selalu mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas.

Pelaku Pembunuhan Elsa Di Bawah Jembatan Terancam Hukuman Mati

Pada 13 November 2024, seorang pria yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang wanita bernama Elsa ditemukan tewas di bawah jembatan, terancam hukuman mati. Kasus ini menggegerkan masyarakat setempat karena dilakukan dengan cara yang sadis dan tanpa belas kasihan. Kejadian ini terjadi di sebuah wilayah terpencil yang membuat proses pengungkapan kasus menjadi rumit dan memakan waktu.

Kejadian bermula pada awal November 2024, ketika Elsa yang diketahui bekerja sebagai seorang guru, dilaporkan hilang setelah pergi dari rumahnya tanpa meninggalkan jejak. Beberapa hari kemudian, jenazah Elsa ditemukan dalam kondisi mengenaskan di bawah jembatan di pinggiran kota. Polisi segera melakukan penyelidikan intensif dan berhasil mengidentifikasi pelaku yang ternyata merupakan seseorang yang dikenal dekat dengan korban.

Setelah penyelidikan yang mendalam, polisi menangkap pelaku yang merupakan seorang pria berusia 30 tahun, berinisial RA, yang diketahui memiliki hubungan pribadi dengan korban. RA sempat berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap di sebuah rumah kontrakan. Polisi mengungkapkan bahwa pembunuhan tersebut terjadi akibat perselisihan pribadi yang berujung pada tindakan brutal.

Pelaku, RA, dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan bisa menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah di pengadilan. Jaksa penuntut umum menyatakan bahwa tindakan RA sangat kejam, dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, ia berpotensi mendapatkan hukuman paling berat. Proses hukum terhadapnya masih berjalan dan akan segera dilanjutkan ke pengadilan.

Kasus pembunuhan Elsa ini menambah daftar panjang kejahatan dengan kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Masyarakat setempat mengharapkan agar pihak berwajib segera memberikan keadilan untuk korban, dan hukuman yang diberikan dapat memberi efek jera bagi pelaku kejahatan serupa di masa depan. Pemerintah juga diharapkan untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pencegahan kejahatan.

Terekam CCTV Spesial Pelaku Bongkar Brankas Ditangkap Polsek Sibolga Sambas

Sibolga – Polisi Sektor (Polsek) Sibolga Sambas berhasil menangkap seorang pelaku pencurian yang terekam kamera pengawas saat membongkar brankas di sebuah toko emas. Penangkapan ini dilakukan setelah penyelidikan intensif dan pemantauan rekaman CCTV yang mengungkap identitas pelaku.

Aksi pencurian tersebut terjadi pada malam hari, di mana pelaku dengan cepat membongkar brankas dan mengambil barang berharga. Rekaman CCTV menunjukkan bagaimana pelaku melakukan aksinya dengan tenang dan terencana, yang memudahkan polisi dalam mengidentifikasi dan melacak keberadaannya.

Setelah berhasil mengidentifikasi pelaku, polisi melakukan operasi pencarian dan menangkapnya di kediamannya pada dini hari. Kapolsek Sibolga Sambas, Kompol Andi, mengungkapkan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja keras timnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum mereka.

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk perhiasan yang dicuri dari toko emas dan alat-alat yang digunakan pelaku saat melakukan aksi pencurian. Polisi memastikan bahwa semua barang bukti akan disita untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Kapolsek menegaskan bahwa tindakan tegas ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Ia mengajak warga untuk selalu waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Penangkapan pelaku pencurian ini menunjukkan komitmen Polsek Sibolga Sambas dalam memberantas kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat. Dengan adanya rekaman CCTV, penyelidikan menjadi lebih mudah dan efektif, sekaligus memberikan harapan bahwa pelaku kejahatan akan segera ditangkap.