Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengumumkan bahwa status tanggap darurat bencana hidrometeorologi diperpanjang akibat curah hujan yang masih tinggi dan berlangsung terus-menerus. Keputusan ini diambil untuk memastikan kesiapan dan respons cepat terhadap potensi bencana yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem.
Kepala BPBD Kulon Progo, Gusdi Hartono, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan telah meningkatkan risiko terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah area. “Melihat kondisi cuaca yang masih intens, langkah-langkah antisipatif sangat diperlukan,” ujarnya. Ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan kondisi cuaca dan lingkungan dalam upaya mitigasi bencana.
Perpanjangan status tanggap darurat bencana ini bertujuan memberi waktu tambahan bagi pemerintah daerah dalam melakukan upaya penanganan dan mitigasi bencana. Sebelumnya, status darurat ini ditetapkan pada 30 Desember 2024 dan akan berlanjut hingga 14 Januari 2025. Diharapkan dengan perpanjangan ini, berbagai pihak dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang timbul akibat cuaca buruk.
BPBD Kulon Progo telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi dampak dari bencana yang bisa terjadi. Tim reaksi cepat siap untuk melakukan evakuasi warga yang tinggal di daerah rawan dan mendistribusikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Gusdi juga menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai instansi untuk memastikan pelaksanaan penanganan yang efektif.
Gusdi Hartono juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait kondisi cuaca. “Kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi petunjuk yang diberikan oleh pihak berwenang,” tambahnya. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya langkah-langkah preventif sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana.
Dengan perpanjangan status tanggap darurat ini, diharapkan tahun 2025 menjadi tahun yang penuh kewaspadaan terhadap potensi bencana di Kulon Progo. Semua pihak diajak untuk mendukung langkah-langkah mitigasi dan penanggulangan bencana demi keselamatan bersama. Keberhasilan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini sangat bergantung pada kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.