Author Archives: DL - ILNAS

Warganet Ramaikan Dukungan untuk Sukatani Band yang Viral karena Lagu “Bayar Bayar Bayar”

Dukungan warganet terus mengalir untuk Sukatani Band, grup musik asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang belakangan ini viral setelah merilis video permintaan maaf atas lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”—sebuah kritik terhadap institusi kepolisian.

Kedua personel band, Novi Citra Indriyani dan Muhammad Syifa Al Ufti, mengunggah video klarifikasi mereka, yang kemudian menyebar luas di berbagai media sosial, seperti X (Twitter) dan Instagram.

Reaksi Warganet dan Solidaritas yang Menggema

Tak sedikit warganet yang merasa kecewa atas permintaan maaf tersebut. Musisi dan masyarakat umum ramai-ramai menunjukkan solidaritas mereka untuk Sukatani Band. Di X (Twitter), topik “Bayar Polisi” dan “Kami Bersama Sukatani” menjadi trending topic sejak kemarin hingga hari ini, Jumat (21/2/2025).

Sementara itu, di Instagram, banyak musisi dan pengguna lain yang mengunggah template Instagram Stories berisi kritik terhadap kepolisian yang dianggap tidak menerima kritik. Template ini dibagikan secara berantai, dengan banyak di antaranya menyuarakan dukungan untuk para personel Sukatani Band.

Tak hanya warganet, sejumlah musisi dan figur publik juga mengekspresikan kekesalan mereka atas dugaan pembungkaman karya seni melalui unggahan di X (Twitter) dan Threads.

Seorang pengguna X menulis,

“Mas Cipoy dan Mbak Citra, tetap semangat! Bukan cuma anak-anak Purbalingga yang dukung kalian, solidaritas semakin luas. Kalau butuh istirahat, ambil saja dulu. Karya kalian terbukti tetap relevan. Mereka saja yang panik. #KamiBersamaSukatani.”

Dukungan dari Yayasan LBH dan Rencana Aksi

Dukungan untuk Sukatani Band juga datang dari Yayasan LBH Indonesia (YLBHI), yang menegaskan pentingnya kebebasan berekspresi.

“Solidaritas @KamibersamaSukatani dari seluruh keluarga besar LBH YLBHI. Negara seharusnya menjamin kebebasan berekspresi, bukan membatasi dan membredel karya seni, terutama yang mengkritik pejabat. Mari terus nyalakan solidaritas!” tulis akun resmi yayasan tersebut di X.

Beberapa pengguna X lainnya juga menyebut bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” berpotensi diputar di stadion sepak bola sebagai bentuk perlawanan simbolis.

Selain itu, sejak tadi malam, muncul ajakan untuk menggelar aksi damai dengan membawa sound system dan memutar lagu tersebut sebagai bentuk protes.

“Aksi besok bawa sound horeg, setel lagu Bayar Bayar Bayar, seru banget pasti. #IndonesiaGelap nih, masa sama lirik lagu aja takut. Sampai musisinya direpresi. #KamiBersamaSukatani,” tulis seorang netizen.

Sukatani Band dan Permintaan Maaf yang Viral

Sukatani Band, grup punk dari Purbalingga, tiba-tiba menjadi perbincangan hangat setelah lagu “Bayar Bayar Bayar” viral di media sosial.

Lagu yang menyoroti praktik pungutan liar dalam layanan kepolisian ini memuat lirik seperti, “Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi.” Kontroversi yang muncul akhirnya membuat band ini mengunggah permintaan maaf resmi pada 20 Februari 2025 melalui akun Instagram @sukatani.band, yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.

Gitaris band, Muhammad Syifa Al Luthfi (Alectroguy), menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya ditujukan untuk oknum kepolisian yang melakukan pelanggaran.

Namun, klarifikasi ini tidak cukup untuk meredam perdebatan publik. Sebagian besar warganet menduga ada tekanan dari pihak tertentu yang membuat mereka harus menarik lagu tersebut dari peredaran.

Polri Tegaskan Tidak Anti-Kritik

Di tengah kontroversi yang memanas, Polri menyatakan tidak anti-kritik dan menegaskan bahwa Kapolri selalu mengingatkan jajarannya agar bersikap terbuka terhadap kritik. Namun, mereka tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai permintaan maaf Sukatani Band.

Peristiwa ini terus menjadi sorotan, dengan tagar #KamiBersamaSukatani yang bertahan di trending topic. Banyak pihak menyayangkan penarikan lagu dan menganggapnya sebagai bentuk pembungkaman kritik.

Di sisi lain, muncul spekulasi bahwa permintaan maaf dan penghapusan lagu ini bisa saja menjadi strategi promosi yang mendongkrak popularitas Sukatani Band lebih jauh.

Nekat Keluar dari Mobil di Taman Safari, Pengunjung Terancam Sanksi

Jagat maya tengah diramaikan oleh sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor yang nekat turun dari kendaraan saat berada di kawasan satwa.

Tindakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak karena melanggar peraturan yang telah diberlakukan. Pihak pengelola taman sudah menyediakan berbagai imbauan, termasuk papan peringatan yang jelas melarang pengunjung untuk keluar dari mobil dan mendekati satwa liar.

Terekam di Kamera, Aksi Pengunjung Jadi Sorotan

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram (@radendim), terlihat mobil berpelat nomor F berhenti di area Safari Journey, dan sejumlah penumpang—termasuk anak-anak serta beberapa ibu—turun mendekati hewan yang berada di sekitar mereka.

Tak butuh waktu lama, video ini viral dan menjadi bahan perbincangan warganet. Kejadian tersebut semakin menuai kritik karena terlihat jelas adanya papan peringatan yang menginstruksikan agar pengunjung tetap berada di dalam kendaraan.

Pihak Taman Safari Indonesia Angkat Bicara

Menanggapi insiden ini, Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnaen, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan bahwa seluruh pengunjung wajib mematuhi aturan yang ada demi keselamatan mereka sendiri serta kesejahteraan satwa di taman tersebut.

“Kami sangat menyayangkan tindakan ini. Keselamatan pengunjung dan kesejahteraan satwa adalah prioritas utama kami,” ujarnya dikutip dari Merdeka.

Ia juga menambahkan bahwa hanya petugas (keeper) yang diperbolehkan turun di area satwa, sementara pengunjung yang melanggar akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pelanggar Akan Dikenakan Sanksi

Lebih lanjut, pihak TSI memastikan bahwa pelanggar aturan akan mendapat sanksi tegas. Sanksi yang diberlakukan bisa berupa teguran langsung, pengusiran dari kawasan wisata, hingga pelaporan kepada pihak berwenang apabila pelanggaran yang dilakukan dinilai serius.

Aturan ketat ini diterapkan bukan tanpa alasan, terutama di zona satwa buas seperti singa, harimau, dan beruang, yang tetap memiliki naluri predator alami.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Setiap aturan dibuat demi keselamatan bersama, baik untuk pengunjung maupun satwa yang ada di dalam taman konservasi ini,” pungkasnya.

Tabrak Bebek, Diminta Ganti dengan Kambing, Pria Ini Berakhir di Penjara

Pria Dipenjara karena Menabrak Bebek, Pemilik Tuntut Ganti Rugi dengan Kambing

Kejadian unik kembali menghebohkan media sosial. Seorang pria harus mendekam di penjara setelah secara tidak sengaja menabrak sekawanan bebek yang melintas di jalan. Hal yang membuat kasus ini menarik perhatian adalah tuntutan pemilik bebek yang meminta ganti rugi bukan dalam bentuk uang atau bebek lain, melainkan seekor kambing.

Karena tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, pria tersebut akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib dan dijatuhi hukuman penjara. Insiden ini pun menuai berbagai reaksi dari warganet, yang mempertanyakan apakah tuntutan ganti rugi dalam bentuk kambing itu masuk akal dari segi hukum.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, peristiwa ini terjadi ketika seorang pria tengah melaju di jalan raya dan secara tidak sengaja menabrak sekelompok bebek yang sedang melintas. Akibatnya, beberapa bebek dilaporkan mati.

Setelah kejadian itu, pria tersebut berniat mengganti kerugian dengan memberikan uang tunai. Namun, pemilik bebek justru meminta kompensasi berupa seekor kambing, dengan alasan bahwa bebek yang mati seharusnya bisa bertelur dan berkembang biak.

Karena tidak sanggup memberikan kambing sebagai ganti rugi, pria tersebut akhirnya dilaporkan dan berakhir di balik jeruji besi. Dalam sebuah video yang viral, seorang polisi menanyakan alasan pria itu ditahan.

“Cuma gara-gara nabrak bebek, Pak. Saya sudah mau bayar pakai uang, tapi dia maunya kambing. Saya enggak bisa kasih, makanya dilaporin,” ujar pria itu, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin (17/2/2025).

Perdebatan Warganet: Wajarkah Ganti Rugi Bebek dengan Kambing?

Kasus ini menjadi bahan diskusi di kalangan netizen. Banyak yang menilai bahwa tuntutan pemilik bebek berlebihan dan mempertanyakan aspek hukum dari kejadian ini.

Berikut beberapa komentar yang ramai diperbincangkan:

  • “Ternak yang dilepas di jalan harusnya tanggung jawab pemilik, bukan pengendara yang enggak sengaja nabrak,” tulis akun @_r**.
  • “Kalau mau ternak bebek ya jangan sembarangan, harusnya ada kandang. Ini malah dilepas di jalan,” komentar akun @me**.
  • “Ganti rugi yang wajar ya bebek, bukan kambing,” ujar akun @ek**.

Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan hukum mengenai tanggung jawab pemilik ternak atas hewan yang dibiarkan berkeliaran di jalan umum. Apakah pengendara yang tidak sengaja menabrak tetap harus menanggung konsekuensinya? Ataukah pemilik hewan juga memiliki tanggung jawab dalam kejadian semacam ini?

Viral! Truk Sampah di Bandar Lampung Ditemukan Penuh Lubang di Samping dan Belakang

Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kondisi truk sampah dengan bak yang penuh lubang di beberapa bagian. Dalam video tersebut disebutkan bahwa truk tersebut beroperasi di Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung.

Kondisi armada pengangkut sampah yang berada di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung itu menjadi perhatian publik. Video ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @1onetime.id1 dan kemudian menyebar luas setelah dibagikan kembali oleh berbagai akun media sosial lainnya, termasuk Instagram @medsos-rame, pada Minggu, 9 Februari 2025.

Truk sampah tersebut tampak dalam kondisi memprihatinkan, dengan sejumlah lubang besar di bagian samping kiri dan belakangnya. Kendaraan ini dinilai tidak layak beroperasi di jalan raya karena berisiko membahayakan pengguna jalan lainnya.

Beruntung, saat video direkam, truk tidak sedang mengangkut sampah dalam jumlah penuh. Jika bak truk yang berlubang itu digunakan untuk mengangkut muatan penuh, sampah berpotensi berjatuhan ke jalan dan mengganggu kebersihan kota serta keselamatan pengendara.

Video ini memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyoroti buruknya kondisi kendaraan operasional di Bandar Lampung dan mempertanyakan transparansi pengelolaan anggaran pemeliharaan. Beberapa warganet juga membandingkan kondisi truk sampah ini dengan kendaraan dinas milik pejabat daerah.

Hingga saat ini, pihak DLH maupun pemerintah Kota Bandar Lampung belum memberikan pernyataan resmi terkait viralnya video tersebut.

Puan Beri Apresiasi atas 100 Hari Kinerja Prabowo-Gibran, Soroti Tantangan Pemerintahan ke Depan

Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan apresiasi terhadap tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama pemerintahannya. Survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia mencatatkan angka kepuasan sebesar 79,3 persen.

Namun, Puan mengingatkan bahwa meski angka ini cukup tinggi, hal tersebut juga menjadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo ke depan.

“Saya menghargai hasil tersebut, tetapi ini menjadi tantangan bagi Presiden Prabowo, meskipun baru 100 hari pertama,” ungkap Puan saat berbicara dengan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025).

Selain itu, Puan berharap pemerintahan dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan menjalankan program-program demi kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, Burhanuddin Muhtadi, Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, menyebut angka kepuasan 79,3 persen sebagai modal politik yang besar bagi Prabowo. Angka tersebut terdiri dari 13,5 persen yang sangat puas dan 65,8 persen yang cukup puas.

Burhanuddin juga membandingkan hasil tersebut dengan angka kepuasan publik pada 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang tidak setinggi Prabowo, karena kebijakan tidak populer seperti kenaikan harga BBM.

Dalam survei ini, metode multistage random sampling digunakan dengan 1.220 responden dari seluruh provinsi di Indonesia, yang menghasilkan margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tanggapan Istana

Pihak Istana merespon hasil survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo dan kabinetnya dalam 100 hari pertama. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memastikan bahwa pemerintah tidak akan lengah dengan hasil survei tersebut.

“Pemerintah menyadari masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dan kami akan terus memperkuat koordinasi antar lembaga, menjaga stabilitas politik, serta memastikan setiap kebijakan yang diambil berpihak pada rakyat,” ujar Yusuf, Rabu (29/1/2025).

Hasil survei dari Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan publik masing-masing sebesar 80,9 persen dan 79,3 persen, yang dianggap mencerminkan dukungan masyarakat terhadap program-program pemerintah.

Yusuf menambahkan bahwa hasil ini menjadi dorongan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan komitmen dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Selama 100 hari pertama, Prabowo juga telah mengambil sejumlah kebijakan strategis, termasuk intensifikasi pemberantasan korupsi.

Tuduhan Pencurian Berujung Kematian, Pemuda di Semarang Dikeroyok Massa

Semarang, Jawa Tengah – Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, ketika seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan setelah dituduh mencuri ponsel. Insiden yang terjadi pada Rabu (29/1) ini berakhir dengan kematian korban setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Korban yang diketahui bernama Taufik Maulana (18) meninggal dunia setelah dua hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang akibat luka parah yang dideritanya.

Dituduh Mencuri, Pemuda Dikeroyok Hingga Tewas Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban dituduh mencuri ponsel milik orang tua temannya. Tuduhan tersebut membuat sekelompok orang marah dan segera melakukan tindakan kekerasan terhadap korban di Jalan Malangsari Raya, Semarang.

Korban kemudian kembali diserang di sebuah lapangan di Kelurahan Karangroto. Pukulan-pukulan yang diterimanya menyebabkan korban pingsan dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, setelah dua hari berjuang dalam kondisi kritis, korban akhirnya meninggal dunia.

“Korban menderita luka parah di bagian kepala akibat aksi pengeroyokan tersebut.” Kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kompol Rismanto, Sabtu (1/2).

Polisi Lakukan Penyelidikan dan Mengejar Pelaku Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini untuk mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Beberapa saksi sudah diperiksa, meskipun mayoritas masih remaja.

“Kami masih menyelidiki lebih lanjut. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, namun banyak di antaranya yang masih di bawah umur. Karena itu, jumlah pasti pelaku masih belum dapat dipastikan,” jelasnya.

Polisi menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam kejadian ini akan dikenakan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku. Insiden ini juga menjadi pengingat bahwa tindakan main hakim sendiri merupakan pelanggaran hukum yang dapat berakibat fatal.

Masyarakat Diharapkan Tidak Melakukan Tindakan Anarkis Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan bertindak berdasarkan emosi tanpa bukti yang jelas. Tuduhan tanpa dasar dan diikuti dengan kekerasan bisa menyebabkan korban jiwa dan hukuman bagi para pelaku.

Polisi mengimbau agar masyarakat segera melaporkan dugaan tindak pidana kepada pihak berwajib daripada mengambil tindakan sendiri yang berpotensi berakhir tragis.

Dengan penyelidikan yang masih berjalan, pihak kepolisian berjanji akan mengungkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.”Semoga peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.”

Pakar UGM Berikan Tips Bertahan Jika Terperangkap Rip Current dan Cara Mendeteksinya di Pantai

Gunungkidul – Sebuah tragedi terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025), di mana empat siswa dari SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, meninggal dunia setelah terseret arus laut yang dikenal dengan nama rip current. Sembilan siswa lainnya yang juga berada di lokasi yang sama berhasil selamat dari kejadian tersebut.

Mengenal Rip Current: Arus Laut Berbahaya Menurut Hendy Fatchurohman, seorang dosen dari Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, rip current adalah arus laut yang kuat dan sempit, bergerak tegak lurus dari pantai ke laut.

“Rip current terbentuk akibat pecahnya ombak dekat pantai yang menciptakan arus feeder yang kemudian mengalir ke laut membentuk saluran arus kuat,” jelas Hendy pada Jumat (31/1/2025).

Arus ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 2 meter per detik, cukup untuk menarik seseorang, bahkan perenang yang terlatih sekalipun.

Faktor Penyebab Terbentuknya Rip Current Hendy menjelaskan bahwa rip current terbentuk karena dua faktor utama: dinamika ombak dan pasang surut, serta struktur dasar laut (bathymetry).

“Keberadaan pemecah ombak atau tebing juga berperan dalam memicu terbentuknya rip current, karena bisa memantulkan gelombang yang datang,” tambahnya.

Rip current bisa berada di satu tempat atau berpindah, tergantung pada kondisi dasar laut.

Ciri-Ciri Rip Current yang Harus Diperhatikan Bagi wisatawan yang berencana bermain air di pantai, mengetahui tanda-tanda rip current sangat penting untuk keselamatan. Hendy menjelaskan bahwa area laut yang tampak lebih tenang daripada sekitarnya, tanpa busa setelah gelombang pecah, bisa menjadi tanda adanya rip current.

“Air yang lebih tenang justru bisa menjadi jebakan, karena arus balik yang sangat kuat ada di bawah permukaan,” ujarnya.

Tim Hendy telah melakukan penelitian tentang rip current di Pantai Drini sejak 2020 dan pantai lainnya hingga 2023.

Cara Bertahan Jika Terjebak Rip Current Hendy mengingatkan bahwa jika seseorang terperangkap dalam rip current, mereka tidak seharusnya melawan arus dengan berenang langsung ke pantai, karena ini dapat menyebabkan kelelahan dan berisiko fatal.

“Usahakan untuk berenang ke arah samping (kanan atau kiri) agar bisa keluar dari jalur arus.”Jika bisa, biarkan tubuh terbawa arus hingga arus tersebut melemah, kemudian berenang kembali ke darat,” tuturnya.

Bagi yang tidak bisa berenang, sangat disarankan untuk tidak masuk terlalu jauh ke laut dan selalu mengikuti petunjuk dari petugas pantai.

Rip Current di Pantai Drini: Fenomena yang Dapat Diprediksi Penelitian Hendy dan timnya menunjukkan bahwa Pantai Drini memiliki rip current tipe tetap, yang muncul pada jam-jam tertentu ketika ombak cukup kuat untuk menciptakan arus tersebut.

“Rip current ini terjadi secara konsisten di tempat yang sama pada waktu tertentu, sehingga bisa diprediksi dan diwaspadai,” ujarnya.

Pentingnya Mitigasi dan Kesadaran Pengunjung Hendy menegaskan bahwa mitigasi risiko rip current memerlukan peran banyak pihak. Pemerintah sebaiknya memasang rambu peringatan dan memberikan edukasi tentang bahaya rip current kepada masyarakat.

Selain itu, pengelola pantai harus memastikan keselamatan pengunjung dengan menyediakan informasi tentang area rawan rip current dan menyiapkan petugas penjaga pantai yang siap siaga setiap saat.

Di sisi lain, pengunjung pantai juga dihimbau untuk mencari informasi terlebih dahulu sebelum berkunjung dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjaga keselamatan bersama.

Tragedi di Pantai Drini ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap bahaya rip current sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tertidur Saat Bersembunyi, Pencuri di Garut Tertangkap

Seorang pria berinisial AN (35) asal Kabupaten Garut, harus berhadapan dengan aparat kepolisian setelah aksinya membobol sekolah berakhir dengan cara tak terduga. AN tertangkap saat tertidur di masjid sekolah, setelah melakukan pencurian.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (27/1/2025) di SD Negeri Sirnasari 2, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Kejadian terungkap pertama kali saat seorang guru tiba di sekolah di pagi hari dan mendapati ruang guru terbuka dengan tanda-tanda pembobolan.

Barang-Barang Sekolah Hilang, Pelaku Tertidur di Masjid Kapolsek Samarang, AKP Hilman Nugraha, menyatakan bahwa ketika guru tersebut memeriksa keadaan ruangan, sejumlah barang berharga sudah hilang. Beberapa barang yang dicuri antara lain proyektor, mesin absensi fingerprint, kotak uang donasi, dan beberapa makanan ringan.

Setelah mengetahui hal ini, guru tersebut menghubungi warga sekitar untuk mencari jejak pelaku. Pencarian itu membuahkan hasil ketika mereka menemukan seseorang yang sedang tertidur di masjid sekolah. Barang-barang yang hilang juga ditemukan di sekitar tempat tidur pria tersebut.

“Warga yang melakukan pencarian menemukan pria yang sedang tidur di masjid sekolah. Di sekitarnya terdapat barang-barang yang hilang,” kata AKP Hilman kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

Warga segera mengamankan pria itu dan menyerahkannya ke polisi. Setelah diinterogasi, AN mengakui telah melakukan pencurian di sekolah tersebut.

Pelaku Memanjat Tembok untuk Masuk Sekolah Menurut pengakuan AN, ia memasuki sekolah pada dini hari dengan memanjat tembok. Setelah masuk, ia menggunakan linggis untuk membuka ruang guru dan mencuri barang-barang berharga. Setelah menyelesaikan aksinya, ia memilih untuk beristirahat di masjid sekolah dan akhirnya tertidur di sana tanpa sadar.

“Pelaku mengaku bahwa ia ketiduran setelah mencuri barang-barang tersebut, yang menyebabkan ia tertangkap,” jelas AKP Hilman.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa AN tidak baru pertama kali melakukan pencurian. AN dikenal sebagai warga setempat yang memiliki kebiasaan buruk sejak kecil. Bahkan, akibat sering terlibat dalam kasus pencurian, keluarganya pernah pindah ke Bandung. Namun, AN kembali ke Garut baru-baru ini dan melanjutkan aksi kriminalnya.

“Dulu dia sering mengambil barang milik orang lain. Keluarganya sempat pindah ke Bandung, tapi ia tetap melakukan hal serupa di sana, bahkan pernah mencuri laptop warga,” tambah AKP Hilman.

Terancam Hukuman Penjara 7 Tahun Polisi berhasil menyita barang-barang yang dicuri dari tangan AN. Saat ini, AN telah diamankan di Mapolsek Samarang dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Jika terbukti bersalah, AN terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa tindakan kriminal tidak selalu berjalan mulus. Alih-alih berhasil melarikan diri, AN malah tertidur dan mudah ditangkap oleh warga. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan hukuman penjara.

Kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Uswatun Khasanah (29) meninggalkan sejumlah tanda tanya. Baru-baru ini, terungkap sejumlah fakta mengejutkan, termasuk tindakan pelaku, Rockmat Tri Hartanto alias Antok (23), yang sempat berinteraksi dengan keluarga setelah melakukan pembunuhan. Selain itu, pelaku diketahui menyembunyikan koper berisi potongan tubuh korban di rumah neneknya selama sehari sebelum akhirnya membuangnya.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh detikJatim pada Kamis (28/1/2025), Antok, yang berasal dari Tulungagung, dilaporkan kembali ke rumah setelah melakukan pembunuhan di Hotel Adi Surya, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Setelah kejadian tersebut, pelaku sempat bertemu dengan istri dan anaknya di Dusun Banaran, Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung. AKBP Arbaidi Jumhur, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, menyatakan bahwa pelaku berperilaku normal saat bertemu dengan keluarganya, tanpa menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

Setelah bertemu keluarganya, pelaku menuju rumah ibunya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Di sana, ia menyimpan koper berisi bagian tubuh korban selama 24 jam sebelum akhirnya membuangnya. “Pelaku sempat membawa koper ke rumah ibunya dan neneknya untuk disimpan sementara,” jelas AKBP Arbaidi.

Pisau yang Digunakan Pelaku untuk Mutilasi Diduga Terkait dengan Kegiatan Memasak Fakta lain yang terungkap adalah penggunaan pisau yang digunakan pelaku untuk memutilasi korban. Kombes Farman, Dirreskrimum Polda Jatim, mengungkapkan bahwa pisau tersebut sebelumnya digunakan oleh ibu pelaku untuk memasak. Pisau yang dibeli pelaku di minimarket itu akhirnya digunakan dalam tindakan kejam tersebut.

“Setelah digunakan untuk mutilasi, pisau itu dibawa pulang dan diberikan kepada ibu, bahkan sempat digunakan untuk memasak,” kata Kombes Farman pada Selasa (28/1/2025). Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah pisau tersebut memang digunakan untuk memutilasi tubuh korban. Tim kedokteran forensik juga akan dilibatkan untuk membuktikan hal tersebut.

Penyelidikan yang Masih Berlangsung Kasus ini pertama kali terungkap pada Kamis (23/1/2025), ketika jasad seorang wanita tanpa kepala dan kaki ditemukan dalam sebuah koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, oleh warga setempat, Yusuf Ali. Setelah penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa pembunuhan tersebut terjadi di Hotel Adi Surya, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Sebelum dibunuh, korban dan pelaku diduga terlibat cekcok, dan dalam keadaan panik, pelaku mencekik korban hingga tewas, lalu melanjutkan dengan tindakan mutilasi untuk menghilangkan jejak.

“Kami akan terus mendalami setiap fakta dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” ujar Kombes Farman. Penyidik memastikan bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan mereka berkomitmen untuk mengungkap semua rincian kasus ini guna memastikan keadilan bagi korban.

Kasus ini menjadi sorotan publik, dengan masyarakat berharap seluruh fakta dapat terungkap demi kepastian hukum dan keadilan bagi korban yang kehilangan nyawa dengan cara yang sangat tragis.

Sungai Cimanuk Lama Meluap Mendadak, Warga Indramayu Terancam Banjir

Indramayu, Jawa Barat – Pada Jumat pagi (24/1/2025), Sungai Cimanuk Lama di Kabupaten Indramayu dilaporkan mengalami luapan, yang menyebabkan beberapa desa terendam air. Peningkatan debit air sejak pagi mengakibatkan permukiman warga di sekitar Kecamatan Indramayu tergenang, dengan kedalaman air mencapai sekitar 50 cm di beberapa titik.

Salah seorang warga setempat, Maman, menyatakan bahwa air mulai meluap sekitar pukul 09.00 WIB.”Banjir mulai terjadi sejak pagi, sekitar pukul sembilan.” Air mulai masuk ke rumah-rumah,” katanya. Hingga saat ini, air belum juga surut. Di beberapa titik dekat bantaran sungai, ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa dan terus meluas ke beberapa RW.

Sungai Cimanuk Lama, yang selama ini dikenal dengan aliran yang stabil, kini mengalami peningkatan volume air dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini bukan pertama kalinya sungai ini meluap. Maman mengungkapkan bahwa kejadian serupa terjadi sebelumnya, tetapi tidak separah kali ini. “Pernah terjadi waktu Pilkada, tapi tidak sebesar sekarang,” tambahnya.

Penyebab pasti luapan air masih belum diketahui. Namun, beberapa warga menduga bahwa proyek pembangunan di sekitar Bendungan Karet Cimanuk yang belum selesai dapat menjadi faktor penyebab. “Mungkin karena renovasi bendungan Bangkir yang belum selesai, jadi air meluap ke sini,” kata Maman.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mengenai kejadian ini. Warga berharap pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi banjir dan mencegah dampak yang lebih besar.

Dengan tingginya debit air yang masih berlangsung, warga sekitar bantaran Sungai Cimanuk Lama diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan banjir yang lebih besar. Situasi akan terus dipantau, sembari menunggu tindakan dari pihak berwenang.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya manajemen air dan kesiapsiagaan infrastruktur dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, khususnya di daerah yang rawan bencana seperti Indramayu.