Author Archives: Minori

https://truereligionjeansoutlet.net

Maling di Bogor Gagal Mencuri Gara-Gara Bau Parfum yang Menyengat

Sebuah kejadian unik terjadi di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat malam (6/9/2024). Seorang maling yang berniat mencuri di sebuah rumah gagal melakukan aksinya gara-gara bau parfum menyengat yang dikenakannya.

Bau yang tercium oleh pemilik rumah membuat si pencuri tertangkap basah sebelum berhasil melarikan barang-barang berharga.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan saksi, maling tersebut masuk ke rumah korban pada tengah malam melalui jendela belakang yang terbuka. Saat itu, seluruh penghuni rumah sudah terlelap.

Pelaku yang diperkirakan berusia sekitar 30-an tahun bergerak dengan hati-hati di dalam rumah. Namun, tanpa disadari, pelaku menggunakan parfum dengan aroma yang sangat kuat.

Aroma parfum yang menyengat ini tercium oleh pemilik rumah, Budi Santoso, yang terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang aneh.

“Saya bangun karena mencium sebuah bau parfum yang sangat kuat dari daerah sekitar. Awalnya, saya pikir itu aroma dari kamar istri saya, tetapi semakin lama, baunya makin mendekat,” ujar Budi saat memberikan keterangan kepada media.

Budi yang curiga langsung keluar dari kamarnya untuk memeriksa kondisi rumah. Di ruang tamu, ia mendapati seorang pria asing yang sedang mencoba mengumpulkan barang-barang berharga.

Tanpa pikir panjang, Budi segera berteriak meminta pertolongan. Teriakan tersebut mengejutkan pelaku yang panik dan berusaha melarikan diri.

Sayangnya, usaha pelaku untuk kabur terhalang oleh pintu depan yang dikunci. Dalam kepanikan, pelaku terpaksa mencari jalan keluar melalui jendela belakang yang menjadi jalur masuknya.

Namun, sebelum berhasil melompat keluar, Budi dan warga sekitar sudah mengepung rumah tersebut.

Pelaku akhirnya berhasil ditangkap warga yang langsung menghubungi pihak kepolisian. Dalam hitungan menit, petugas dari Polsek Cibinong tiba di lokasi dan mengamankan pelaku.

Pelaku kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi untuk mengetahui motif dan dugaan keterlibatannya dalam aksi pencurian lainnya di wilayah Bogor.

Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sekitar. Banyak yang merasa heran bagaimana bau parfum bisa menjadi alasan gagalnya sebuah aksi pencurian.

“Jarang-jarang ada seorang maling yang menggunakan sebuah parfum, apalagi sampai baunya sangat menyengat seperti itu tentunya. Untung saja pemilik rumah cepat menyadari, kalau tidak, bisa jadi barang-barang hilang,” ungkap Sari, salah satu tetangga korban.

Kapolsek Cibinong, AKP Eko Sutanto, mengapresiasi tindakan cepat warga yang berhasil menangkap pelaku tanpa kekerasan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak segan-segan melapor kepada pihak berwajib jika ada hal mencurigakan di lingkungan sekitar,” kata AKP Eko.

Ia juga menambahkan bahwa kasus pencurian seperti ini masih sering terjadi, terutama di lingkungan perumahan yang sepi. Polisi akan terus meningkatkan patroli di area tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Kejadian ini menjadi pelajaran bahwa kewaspadaan adalah kunci dalam menjaga keamanan rumah, meskipun terkadang hal yang tidak terduga, seperti aroma parfum, bisa mengungkap niat jahat.

Ditembak Perampok Seorang Pria Tergeletak Berlumuran Darah Di Tangerang

Kejahatan di Tangerang Meningkat, Warga Resah dengan Lonjakan Perampokan Bersenjata

Kasus kejahatan di Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan seperti Tangerang, semakin memprihatinkan. Masyarakat mulai merasa was-was karena angka kriminalitas, terutama perampokan yang sering berakhir dengan tindakan kekerasan, terus bertambah.

Insiden terbaru yang melibatkan seorang pria menjadi korban penembakan oleh perampok semakin menambah daftar kejadian tragis di daerah ini. Banyak warga kini bertanya-tanya, kapan situasi ini akan membaik?

Menurut laporan, perampok tersebut menembak korban saat mencoba merampas barang berharga miliknya. Tindakan brutal ini memperlihatkan betapa berbahayanya kondisi yang sedang dihadapi warga.

Kejahatan bersenjata seperti ini bukan hal baru, namun keberanian pelaku yang tak ragu menggunakan senjata api menimbulkan kekhawatiran lebih besar. Tentunya, hal ini menjadi fokus perhatian pihak kepolisian dan warga setempat.

Korban, yang identitasnya belum terungkap, ditemukan tergeletak di jalan dengan luka tembak di tubuhnya. Pemandangan ini mengguncang para saksi mata di sekitar lokasi kejadian, menciptakan kepanikan di kalangan masyarakat.

Warga segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwajib, namun rasa ketidakpastian dan kekhawatiran tetap menghantui banyak orang. Kondisi korban dan kronologi pasti dari kejadian ini masih menjadi tanda tanya besar.

Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan bahwa korban diperkirakan berusia sekitar 30-an tahun, usia yang tergolong muda. Tragedi ini membuat banyak orang merasa pilu, mengingat korban mungkin memiliki keluarga yang bergantung pada dirinya.

Hilangnya seseorang di usia produktif karena tindak kriminal sungguh menyayat hati. Masyarakat sangat berharap bahwa pelaku akan dapat segera ditangkap dan diadili dengan hukuman yang setimpal.

Kejadian penembakan ini semakin memperparah kekhawatiran warga terhadap kondisi keamanan di Tangerang. Banyak warga yang merasa tidak nyaman untuk beraktivitas di luar rumah, terutama saat malam tiba.

Kejadian tragis ini mengingatkan semua orang untuk lebih berhati-hati dan waspada.

Masyarakat pun berharap pihak berwenang dapat segera bertindak, memperketat keamanan, dan mengembalikan rasa aman yang sangat dirindukan.

Kita semua berhak hidup dalam lingkungan yang bebas dari ancaman kejahatan.

Tio Pakusadewo Menampar Pacar Anaknya: Alasannya Tidak Masuk Akal

Tio Pakusadewo, seorang ayah yang dikenal tegas di lingkungan sekitarnya, tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah insiden yang mengejutkan.

Karakteristiknya yang keras dan disiplin tampaknya tidak cukup kuat untuk menjelaskan tindakan yang dilakukannya baru-baru ini.

Dalam pandangan banyak orang, Tio adalah sosok yang patut dihormati, tetapi tindakan brutalnya terhadap pacar anaknya membuat banyak orang bertanya-tanya tentang integritas dan kemanusiaannya.

Insiden tersebut terjadi ketika Tio mendapati pacar anaknya, seorang pemuda bernama Rian, sedang berbincang-bincang dengan putrinya di halaman rumah. Dalam sekejap, Tio meluapkan emosinya dengan menampar Rian, membuat suasana menjadi tegang dan penuh kebingungan.

Semua yang menyaksikan peristiwa itu terdiam, tidak percaya bahwa seorang ayah bisa melakukan tindakan sekejam itu hanya karena ketidakpuasan terhadap pilihan anaknya.

Ketika ditanya mengenai alasannya, Tio memberikan jawaban yang sangat tidak memuaskan. Ia mengklaim bahwa Rian tidak cukup baik untuk putrinya dan bahwa dia tidak menyukai cara pemuda itu memperlakukan anaknya.

Namun, banyak yang merasa alasan tersebut tidak cukup kuat untuk membenarkan tindakannya. Mengapa harus resort ke kekerasan? Bukankah seharusnya dialog dan pemahaman yang lebih baik menjadi solusi?

Beberapa orang mengutuk tindakan Tio dengan keras, sementara yang lain berusaha memahami konteks emosional yang mungkin melatarbelakangi perbuatannya.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan kekerasan tidak pernah dibenarkan, apalagi oleh seorang ayah. Tindakan ini menciptakan stigma dan ketidakpercayaan di antara generasi muda terhadap orang tua mereka, yang seharusnya menjadi pelindung dan pendukung.

Dalam pandangan banyak orang, tindakan Tio Pakusadewo menampar pacar anaknya adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Kekerasan bukanlah jalan keluar dari masalah, dan tindakan tersebut hanya akan menambah luka dalam hubungan antara orang tua dan anak.

Tio seharusnya menyadari bahwa komunikasi yang baik dan saling menghormati adalah kunci untuk membangun hubungan keluarga yang sehat.

Dalam dunia yang semakin maju ini, kita harus belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif, bukan dengan kekerasan yang hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah.

Ormas Keroyok Pedagang Buah di Jakbar, Polisi Buru Pelaku

Aksi pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari organisasi masyarakat (ormas) terhadap seorang pedagang buah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengejutkan warga sekitar.

Kejadian yang terjadi pada pagi hari ini terekam oleh kamera warga, menunjukkan pedagang tersebut dianiaya oleh beberapa pria hingga mengalami luka serius. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan dan berupaya memburu para pelaku.

Kronologi Kejadian
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, insiden ini bermula dari adu mulut antara pedagang buah yang bernama Udin (40) dengan sekelompok pria yang mengaku berasal dari salah satu ormas lokal.

“Awalnya mereka datang untuk meminta uang keamanan, tapi pedagang itu menolak. Tiba-tiba salah satu dari mereka memukul Udin, lalu yang lain ikut mengeroyok,” ujar saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Saksi lainnya menambahkan bahwa kelompok tersebut sempat mengancam pedagang lain di sekitar lokasi agar tidak ikut campur. “Kami ketakutan, tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka ramai dan terlihat sangat agresif,” katanya.

Setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor, meninggalkan Udin dalam kondisi terluka parah. Udin segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Polisi Bertindak
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Yudi Pratama, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus ini dan segera bergerak cepat. “Kami sudah mengumpulkan keterangan serta beberapa saksi di lapangan & saat ini sedang melakukan pengejaran dengan pelaku yang diduga adalah anggota ormas,” ujar Kompol Yudi.

Menurut Yudi, pihak kepolisian telah mengidentifikasi beberapa pelaku yang terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial. “Video tersebut menjadi bukti kuat dalam penyelidikan kami. Kami akan terus mencari para pelaku hingga mereka tertangkap,” tegasnya.

Polisi juga akan mendalami motif dari aksi pengeroyokan ini, meskipun dugaan awal menyebutkan bahwa perselisihan terkait uang keamanan menjadi pemicunya. “Kami akan mendalami apakah ada motif lain selain pemalakan, dan tindakan tegas akan diambil terhadap para pelaku yang terlibat dalam aksi brutal ini,” kata Yudi.

Reaksi Warga dan Pemerintah Daerah
Insiden pengeroyokan ini memicu reaksi keras dari warga sekitar yang merasa resah dengan keberadaan ormas yang sering kali melakukan tindakan intimidasi. Lurah Kebon Jeruk, Agus Setiawan, mengutuk aksi kekerasan ini dan berharap agar polisi segera menangkap para pelaku. “Tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan bekerja sama dengan aparat untuk memastikan keamanan warga, khususnya para pedagang kecil yang sering menjadi sasaran,” ujarnya.

Agus juga mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan segala bentuk intimidasi atau pemalakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. “Jangan ada takut melapornya, karena kita semua berhak merasa aman di lingkungan kita sendiri,” tambahnya.

Penanganan Korban
Sementara itu, kondisi Udin saat ini dilaporkan stabil setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Pihak keluarga berharap agar polisi segera menangkap para pelaku dan memberikan keadilan bagi korban. “Kami hanya berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,” kata salah satu anggota keluarga Udin.

Polisi terus mengembangkan kasus ini, dengan harapan pelaku segera tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Tragedi di Bandung: Pertengkaran Akibat Miras Berujung Pembunuhan

Dalam suasana yang seharusnya menjadi momen kebersamaan, terkadang hal-hal tak terduga bisa terjadi. Baru-baru ini, sebuah insiden tragis terjadi di Bandung ketika dua orang teman terlibat dalam sebuah adu mulut yang berujung fatal.

Adu mulut ini, yang dimulai dari perbedaan pendapat yang sepele, menunjukkan betapa cepatnya situasi bisa berubah menjadi kekerasan. Ketika emosi menguasai, akal sehat sering kali hilang, dan inilah yang terjadi pada malam itu.

Cekcok antara kedua pria ini semakin memanas seiring berjalannya waktu. Suara mereka yang awalnya hanya berbisik perlahan-lahan meningkat, menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka.

Banyak yang menyaksikan bagaimana ketegangan di antara mereka semakin meningkat, tetapi tidak ada yang menyangka bahwa perdebatan ini akan berakhir dengan tragedi.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa konflik yang tampaknya sepele bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam puncak kemarahan, salah satu pria mengambil tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Dengan tidak berpikir panjang, ia melakukan tindakan yang menghilangkan nyawa temannya.

Keputusan yang diambil dalam sekejap itu tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghancurkan hidup banyak orang, termasuk keluarga dan teman-teman dari kedua belah pihak. Ini adalah pengingat yang menyedihkan tentang betapa pentingnya mengendalikan emosi dan mencari cara yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik.

Insiden ini terjadi di sebuah lokasi di Bandung yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya banyak orang.

Kejadian ini mengguncang komunitas setempat, yang tidak pernah membayangkan bahwa tempat yang biasanya penuh tawa dan kebahagiaan bisa berubah menjadi lokasi tragedi.

Masyarakat setempat kini merasa khawatir dan bertanya-tanya tentang keselamatan mereka, serta bagaimana peristiwa seperti ini bisa dicegah di masa depan.

Tak bisa dipungkiri bahwa minuman keras (miras) memainkan peran dalam insiden ini. Miras sering kali menjadi pemicu konflik dan perilaku agresif. Namun, kita juga harus menyadari bahwa penyalahgunaan alkohol bukanlah satu-satunya penyebab.

Ini adalah panggilan untuk kita semua agar lebih bijak dalam mengonsumsi miras dan memahami dampaknya terhadap perilaku kita. Mari kita berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman dan saling mendukung, agar tragedi serupa tidak terulang lagi.

Momen Bersejarah: Jokowi Salami Paus Fransiskus, Tunjukkan Hormat dengan Menunduk dan Mengantarnya ke Mobil

Sumber foto: Liputan6.com

Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, selalu menunjukkan sikap yang ramah dan terbuka dalam setiap kesempatan diplomasi internasional. Salah satu momen yang sangat berkesan adalah ketika beliau bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan.

Pertemuan ini bukan hanya sekadar ajang formalitas, tetapi juga melambangkan hubungan baik antara Indonesia dan Vatikan, serta komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Saat Jokowi memberikan salam kepada Paus Fransiskus, terlihat jelas bahwa interaksi ini berlangsung dengan penuh kehangatan. Jokowi menyapa Paus dengan senyuman tulus, dan Paus Fransiskus pun membalasnya dengan sapaan yang sama.

Momen ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi antar pemimpin dunia dalam membangun kedamaian dan saling pengertian. Keberanian Jokowi untuk mendekati pemimpin spiritual dunia ini juga mencerminkan sikap inklusif yang diusungnya.

Salah satu momen yang paling mengesankan adalah ketika Jokowi menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan kepada Paus. Tindakan ini bukan hanya menunjukkan rasa hormat kepada pemimpin agama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sopan santun yang dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.

Menunduk di hadapan Paus adalah simbol penghormatan yang mendalam, yang menunjukkan bahwa Jokowi menghargai peran Paus sebagai pemimpin moral dunia.

Setelah pertemuan yang penuh makna tersebut, Jokowi juga menunjukkan sikap yang penuh perhatian dengan mengantar Paus Fransiskus ke mobilnya. Tindakan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam.

Dalam budaya Indonesia, mengantar seseorang adalah bentuk penghormatan yang sangat dijunjung tinggi, dan Jokowi berhasil mengekspresikan nilai ini dalam konteks internasional.

Momen pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya menghormati perbedaan agama. Jokowi, sebagai pemimpin negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

Dengan menghormati Paus Fransiskus, Jokowi tidak hanya mewakili dirinya sendiri, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati. Momen ini menjadi simbol bahwa dialog antaragama sangat penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai.

Gempa Bumi Berkekuatan 6,8 SR Guncang Aceh Penanganan Darurat Dipercepat

Banda Aceh, 3 September 2024 – Aceh diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) yang terjadi pada pagi hari ini. Gempa ini memicu kerusakan luas di berbagai daerah, menyebabkan ribuan warga mengungsi dan mendorong respons darurat dari pemerintah serta organisasi bantuan internasional.

Menurut laporan awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 07:15 WIB dengan pusat gempa terletak di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut, sekitar 60 kilometer barat daya Kota Banda Aceh. Gempa ini dirasakan kuat di seluruh wilayah Aceh dan sebagian wilayah Sumatera utara, termasuk Medan.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dalam pernyataan resminya mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak bencana ini. “Upaya Kami sedang melakukan sebuah penilaian dari kerusakan serta berkoordinasi dengan sebuah tim tanggap darurat untuk memberikan bantuan segera kepada semua masyarakat yang terdampak pada saat ini. Banyak bangunan, termasuk rumah dan fasilitas umum, mengalami kerusakan parah,” kata Irwandi.

Data awal menunjukkan bahwa beberapa bangunan runtuh, termasuk gedung sekolah dan rumah sakit. Infrastruktur transportasi juga terdampak, dengan beberapa jalan utama mengalami kerusakan berat yang menghambat akses ke daerah-daerah yang terkena dampak. Akibatnya, operasi penyelamatan dan distribusi bantuan menghadapi tantangan signifikan.

Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan untuk kemungkinan terjadinya gempa susulan, yang dapat memperburuk situasi. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari tim tanggap darurat. Sejumlah pusat penampungan darurat telah didirikan untuk menampung para pengungsi dan menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan.

Dalam merespons bencana ini, pemerintah Indonesia telah mengerahkan tim SAR dari berbagai daerah dan bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan internasional. Selain itu, program bantuan darurat juga telah dikerahkan untuk memberikan dukungan segera kepada keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan berupaya memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Para ahli gempa memperingatkan bahwa Aceh berada di kawasan seismik aktif, dan gempa bumi di wilayah ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar masyarakat dan pemerintah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih baik di masa depan.

Peringatan dan dukungan internasional terus mengalir, dengan berbagai negara menawarkan bantuan teknis dan material untuk membantu upaya pemulihan. Sementara itu, komunitas lokal bersatu untuk saling membantu dan memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak, menunjukkan solidaritas dalam menghadapi bencana alam yang menghancurkan ini.

Bertanya Surat Tugas Saat Razia? Ini Penjelasan Polisi

Razia kendaraan oleh kepolisian lalu lintas sering dilakukan untuk menertibkan pengendara yang melanggar aturan dan menghindari bahaya di jalan raya.

Selama razia, petugas memeriksa kelengkapan dokumen seperti Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), dan kelengkapan kendaraan untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut tidak hasil curian.

Namun, ada kalanya razia tidak dilakukan secara resmi, dengan oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) kepada pengendara.

Maka, penting untuk mengetahui apakah pengendara berhak meminta petugas menunjukkan surat perintah agar razia yang dilakukan sah.

Apakah Pengendara Bisa Meminta Surat Tugas Saat Razia?

Menurut Kombes Pol Alfian Nurrizal dari Dirlantas Polda DIY, petugas kepolisian wajib membawa surat perintah tugas dari atasan untuk melaksanakan razia kendaraan di jalan.

Pengendara berhak meminta petugas menunjukkan surat tugasnya untuk memastikan bahwa razia tersebut sah dan resmi.

Alfian menjelaskan bahwa pemeriksaan kendaraan bermotor selama razia diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Pasal 265 undang-undang ini menyebutkan bahwa polisi memiliki wewenang untuk memberhentikan, melarang, menunda pengoperasian, dan menyita sementara kendaraan jika ditemukan pelanggaran, serta memeriksa dokumen seperti:

  1. Lisensi Mengemudi
  2. Kartu Tanda Nomor Kendaraan
  3. Tanda Bukti Lulus Uji bagi kendaraan wajib uji
  4. Fisik Kendaraan Bermotor
  5. Volume angkut dan teknik pengangkutan barang
  6. Perizinan untuk Penyelenggaraan Angkutan

Pemeriksaan bisa dilakukan secara terjadwal setiap enam bulan sekali atau secara tiba-tiba selama razia.

Setiap kegiatan razia, baik berkala maupun insidental, harus dilengkapi dengan surat perintah tugas dari atasan.

Surat ini memuat informasi penting seperti alasan razia, pola pemeriksaan, waktu, tempat, penanggung jawab, serta daftar petugas yang terlibat.

Jadi, jika kalian terlibat dalam razia, jangan ragu untuk meminta petugas menunjukkan surat perintah tugasnya untuk memastikan bahwa razia yang dilakukan adalah sah dan sesuai dengan prosedur.