Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo, memberikan perhatian serius terhadap aksi seorang remaja yang mengejar anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sambil membawa senjata tajam. Meskipun insiden ini berakhir damai, Rio menegaskan pentingnya pengusutan kasus tersebut.
“Kasus ini harus diusut dan sanksi tegas harus diberikan kepada siapa saja yang melanggar hukum, seperti membawa senjata tajam dan melakukan intimidasi atau penyerangan,” ujar Rio, Sabtu (30/11/2024).
Tawuran Jadi Pemicu
Rio menyebut bahwa aksi ini dipicu oleh upaya PPSU untuk melerai tawuran antar-remaja di lokasi kejadian. Ia pun mempertanyakan langkah Pemprov DKI dalam menangani maraknya kasus tawuran di Jakarta.
“Tawuran antar-remaja seperti ini sudah sering terjadi, bahkan memakan korban. Saya mempertanyakan langkah-langkah Pemprov DKI, khususnya dinas terkait, yang hingga kini belum efektif mengatasi masalah ini,” tegasnya.
Rio juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap kinerja instansi terkait untuk mencari solusi yang lebih proaktif.
“Evaluasi kinerja sangat diperlukan. Jangan hanya bertindak setelah kejadian. Langkah preventif harus lebih diutamakan,” imbuhnya.
Kronologi Insiden
Peristiwa ini bermula dari aksi PPSU yang sedang menertibkan alat peraga kampanye (APK) di masa tenang Pilkada di wilayah Kalimalang, Jakarta Timur, pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Saat itu, petugas PPSU bernama Wasis Nugroho melihat keributan antara sekelompok remaja dan mencoba melerai.
Namun, salah satu remaja yang merasa tidak terima atas intervensi tersebut malah mengejar Wasis dengan membawa senjata tajam. Rekaman kejadian menunjukkan remaja tersebut memegang senjata menyerupai samurai sambil berteriak.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Lilipaly, menjelaskan bahwa remaja tersebut diduga dalam keadaan mabuk akibat minuman keras.
“Pelaku dalam kondisi mabuk mengeluarkan senjata tajam dan mengejar korban yang saat itu merekam keributan,” ungkap Nicolas.
Kesepakatan Damai
Setelah kejadian tersebut, korban dan pelaku sepakat menyelesaikan masalah ini secara damai.
Meskipun demikian, insiden ini memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan petugas PPSU di lapangan serta perlunya penanganan yang lebih serius terhadap tawuran antar-remaja di Jakarta.
Rio menekankan bahwa insiden seperti ini menunjukkan perlunya pendekatan preventif yang lebih kuat dalam mengatasi tawuran dan perilaku remaja yang meresahkan.
“Pemerintah daerah harus serius dalam membangun program-program pencegahan yang efektif untuk menekan potensi konflik di kalangan remaja,” tutup Rio.