Gunungkidul – Keramaian terjadi di Polsek Saptosari saat warga menyerahkan pelaku kejahatan jalanan di jalur jalan lintas selatan (JJLS). Kejadian ini menjadi viral di media sosial, dan pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa insiden ini adalah buntut dari pelemparan batu di Planjan, Saptosari, yang melibatkan 12 pelajar.
Sebuah unggahan di akun Instagram @gedanggoreng81new menggambarkan kejadian pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 16.00, di mana sekelompok remaja menyerang seorang pengendara sepeda motor asal Desa Planjan menggunakan pedang. Korban mengalami luka di dahi kanan dan segera dilarikan ke rumah sakit oleh warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Delapan pelaku berhasil ditangkap oleh warga setempat.
Kapolsek Saptosari, AKP Suyanto, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (16/11/2024) di JJLS Planjan, Saptosari, Gunungkidul. Menurut Suyanto, insiden bermula saat korban, F (14), warga Kedung, Karangtengah, Wonosari, bersama empat rekannya pulang dari pantai selatan Gunungkidul sekitar pukul 11.30 WIB. Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan rombongan pelaku yang kemudian melempari mereka dengan batu, menyebabkan luka di dahi korban.
Beruntung, warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap satu pelaku. “Warga kami sangat reaktif. Ketika mengetahui kejadian tersebut, mereka langsung mengejar pelaku yang sempat bersembunyi di gang karena kehabisan bahan bakar motor. Pelaku berhasil diringkus dan diserahkan kepada kami,” ujar Suyanto.
Polisi kemudian melakukan pengembangan kasus dan berhasil menangkap 12 pelajar yang terlibat dalam insiden tersebut. “Kami berhasil menangkap 12 anak dari berbagai sekolah di wilayah Bantul, baik negeri maupun swasta. Mereka semua masih berstatus pelajar,” jelas Suyanto.
Korban, F, segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka parah di wajahnya, dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda untuk penanganan lebih lanjut.
Mengenai motif serangan, Suyanto mengungkapkan bahwa tidak ada perseteruan sebelumnya antara pelaku dan korban. Rombongan pelaku mengaku melakukan aksi tersebut secara acak. “Mereka tidak mengenal korban dan mengaku melakukan penyerangan secara acak. Mereka juga tidak dalam kondisi mabuk saat melakukan aksi tersebut,” kata Suyanto.
Selain itu, kelompok pelaku juga melakukan aksi serupa di wilayah Kapanewon Tanjungsari. Polisi saat ini tengah berkoordinasi dengan Polsek Tanjungsari untuk menangani kasus ini secara menyeluruh. “Kami berkoordinasi dengan Polsek Tanjungsari karena ada satu TKP di sana dengan modus operandi yang sama. Setelah berpapasan di Tanjungsari, pelaku menyerang korban di sana, kemudian melanjutkan perjalanan ke Planjan dan melakukan pelemparan batu,” tutupnya.