Kepolisian Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa kerusakan kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian menghambat pencarian seorang anak yang hilang, Alvaro Kiano Nugroho. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, mengungkapkan bahwa CCTV di Masjid Muflihun, tempat terakhir kali Alvaro terlihat, tidak dapat diakses karena kerusakan. Hal ini menyulitkan polisi untuk mendapatkan bukti visual mengenai kejadian tersebut. Alvaro telah dinyatakan hilang sejak Kamis, 6 Maret, dan sudah hampir dua bulan hilang tanpa jejak.
Murodih juga menyatakan bahwa polisi berencana untuk menggali keterangan lebih lanjut dari ayah Alvaro yang kini sedang menjalani hukuman pidana di Lapas Cipinang. Sementara itu, kakek Alvaro, Tugimin (71), menduga bahwa cucunya diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya. Dugaan ini muncul setelah Tugimin mendapatkan informasi dari marbut Masjid Al-Muflihun, tempat Alvaro terakhir terlihat. Keluarga awalnya melaporkan Alvaro hilang setelah ia tidak kembali usai shalat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan.
Setelah pencarian dilakukan, teman-teman Alvaro menyatakan bahwa mereka tidak melihatnya di masjid pada waktu tersebut. Oleh karena itu, keluarga memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ciri-ciri terakhir Alvaro adalah mengenakan kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam, dengan ciri fisik bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak, dan lesung pipi.