Tag Archives: Jakarta Pusat

https://truereligionjeansoutlet.net

Penemuan Jasad Bayi di Kamar Hotel Kemayoran Gegerkan Petugas

Seorang petugas hotel berinisial DS mengalami kejadian mengejutkan saat menemukan jasad bayi yang terbungkus plastik hitam di sebuah kamar hotel di Jalan Bungur Besar Nomor 2, Kelurahan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/3). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.18 WIB ketika DS sedang menjalankan tugasnya untuk membersihkan kamar. Saat itu, ia mencium bau anyir menyengat yang berasal dari plastik hitam yang tergeletak di lantai, sehingga menimbulkan kecurigaan.

Karena penasaran, DS membuka bungkusan tersebut dan terkejut ketika mendapati jasad bayi di dalamnya. Panik dengan penemuan tersebut, ia segera memberitahukan rekannya sebelum akhirnya membuang plastik tersebut ke tempat sampah karena kamar itu akan segera digunakan oleh tamu lain. Namun, setelah kejadian ini dilaporkan kepada pihak kepolisian, petugas segera melakukan pemeriksaan di lokasi. Setelah penyelidikan awal, polisi memastikan bahwa plastik hitam tersebut memang berisi jasad bayi yang telah membusuk dan mengeluarkan belatung.

Saat ini, Polsek Kemayoran Polres Metro Jakarta Pusat masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku yang bertanggung jawab atas pembuangan jasad bayi tersebut. Pihak kepolisian juga tengah mengumpulkan bukti serta mencari petunjuk yang dapat membantu mengungkap motif di balik tindakan tersebut. Kejadian tragis ini mengejutkan banyak pihak, dan polisi berharap dapat segera menemukan pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Teror Perampasan di Menteng: Korban Diancam, iPhone 11 Dirampas

Seorang pria berinisial R menjadi korban perampasan ponsel di area pom bensin Jalan Theresia, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Insiden bermula ketika korban tengah menemani keponakannya mengurus visa. Setelah selesai, korban berencana mencari makan dengan mobilnya. Namun, di sekitar Bundaran HI, kendaraan korban dihentikan oleh sekelompok pelaku yang berjumlah sekitar enam orang, salah satunya dikenali oleh saksi.

Salah satu pelaku mulai menggedor pintu mobil dengan keras, membuat korban panik dan memilih melarikan diri menuju lokasi kejadian dengan harapan bisa menghindari mereka. Namun, upaya tersebut gagal karena para pelaku tetap mengejarnya menggunakan sepeda motor dan terus menempel di belakang kendaraannya. Sesampainya di tempat kejadian, para pelaku menghadang kendaraan korban dengan cara menendang kaca spion dan menggedor pintu mobil secara agresif hingga korban tak memiliki jalan keluar.

Tak hanya melakukan intimidasi secara fisik, para pelaku juga mengancam korban dengan kekerasan, bahkan mengatakan bahwa mereka akan mencelakai keluarganya jika ia berani melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Dalam situasi yang semakin mencekam, para pelaku akhirnya merampas ponsel milik korban, yang diketahui merupakan iPhone 11, sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

Saat ini, kasus perampasan tersebut telah ditangani oleh Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak kepolisian terus mendalami kejadian ini guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi kriminal ini. Polisi juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap modus kejahatan jalanan yang semakin nekat dan berani beraksi di lokasi-lokasi strategis.

Tragis! Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang

Warga sekitar Jalan Jati Baru Raya, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi perempuan di antara tumpukan sampah pada Selasa (25/3). Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang tukang angkut sampah berinisial L (53) sekitar pukul 07.40 WIB. Saat itu, saksi sedang bekerja seperti biasa hingga menemukan benda mencurigakan berupa kain handuk berwarna merah jambu. Merasa ada yang tidak beres, ia pun membuka kain tersebut dan terkejut saat melihat sesosok bayi dalam kondisi tidak bernyawa.

Berdasarkan pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, bayi tersebut ditemukan tanpa pakaian dan terbungkus handuk dalam posisi telungkup miring ke kanan. Kejadian ini pun segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tak lama setelah penemuan, jasad bayi malang itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Dari hasil pemeriksaan awal, belum dapat dipastikan apakah bayi tersebut meninggal saat dilahirkan atau menjadi korban tindakan kekerasan.

Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Tanah Abang tengah menyelidiki kasus ini dengan mengumpulkan bukti serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Polisi juga akan menggali keterangan dari warga sekitar guna mencari petunjuk yang bisa mengarah pada pelaku. Penemuan jasad bayi di tempat sampah ini tentu mengundang keprihatinan banyak pihak, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kepedulian terhadap perlindungan anak. Diharapkan, pelaku segera ditemukan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.

Waspada! Polisi Gadungan di Jakpus Ternyata Residivis Kambuhan

Polisi berhasil menangkap dua pria berinisial RE (35) dan HS (35) yang melakukan aksi perampokan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (13/3/2025). Kedua pelaku yang mengaku sebagai polisi ini, melakukan aksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Kapolsek Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara, mengungkapkan bahwa motif utama dari aksi kejahatan ini adalah kebutuhan ekonomi. “Motif mereka murni ekonomi,” ujar Aditya kepada wartawan pada Minggu (16/3/2025). Selain itu, Aditya juga menambahkan bahwa kedua tersangka adalah residivis, dengan RE yang sebelumnya pernah dipenjara akibat kasus pencurian dengan pemberatan dan HS yang terlibat dalam kasus pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

RE, yang memiliki catatan kriminal dalam kasus Pasal 363 KUHP, sebelumnya dijatuhi hukuman 6 bulan penjara. Sedangkan HS, yang terlibat dalam kasus pengeroyokan pada tahun sebelumnya, dijatuhi hukuman 4 tahun penjara.

Peristiwa perampokan ini terjadi sekitar pukul 21.30 WIB di kawasan Kampung Bali, Tanah Abang. Saat itu, korban yang berinisial YWW, F, dan IMY sedang berjalan kaki di trotoar. Tiba-tiba, RE muncul dan menghentikan mereka dengan cara memerintahkan korban untuk berhenti dan berjongkok.

Menurut keterangan Aditya, RE memaksa para korban berhenti dan duduk jongkok di trotoar sambil menuduh mereka melakukan transaksi narkoba. “Pelaku RE mengatakan ‘Lo habis transaksi narkoba Tramadol ya?’ kepada korban F dan IMY,” jelasnya. Setelah itu, pelaku HS datang dan turut melakukan penggeledahan terhadap para korban.

Dalam proses penggeledahan tersebut, HS berhasil mengambil ponsel, sebungkus rokok, dan uang sebesar Rp 70 ribu dari dompet korban F. Sementara itu, RE terus menekan korban untuk menyerahkan uang mereka. “Korban F sempat memohon agar tidak diambil seluruh uangnya karena itu akan digunakan untuk ongkos pulang,” ujar Aditya.

Meskipun korban membantah tuduhan tersebut dan berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam transaksi narkoba, para pelaku tetap melanjutkan aksi mereka. Setelah berhasil merampas barang-barang milik korban, kedua pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian.

Akibat aksi perampokan ini, kedua tersangka kini terancam dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan (Curas) atau Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (Curat). Polisi juga tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menindak lanjuti kasus ini.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan di tengah kota, terutama pada malam hari. Polisi pun terus mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melaporkan segala bentuk kejahatan yang terjadi di sekitar mereka.

Usai Tikam Mantan di Mal Jakpus, Pelaku Dibuang Pisau ke Tempat Lain

Jakarta, 10 Maret 2025 – Seorang remaja berinisial MNA (19) ditangkap pihak kepolisian setelah melakukan aksi penikaman terhadap mantan pacarnya di sebuah mal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/3) sore. Setelah melancarkan aksinya, pelaku yang kemudian melarikan diri membuang senjata tajam yang digunakannya untuk menyerang korban.

Pelaku Buang Pisau Saat Berusaha Kabur

Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya SP Sembiring, mengungkapkan bahwa pelaku membuang pisau yang digunakan untuk menyerang mantan pacarnya di sekitar Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, saat berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Pelaku membuang pisau yang digunakannya di jalan saat melarikan diri. Kami sudah melakukan penyisiran di area tersebut, namun pisau itu belum ditemukan hingga kini,” ujar Aditya saat dikonfirmasi Senin (10/3).

Polisi juga mengungkapkan bahwa pelaku mengaku baru membeli pisau tersebut sebelum melakukan penikaman terhadap korban.

Rekan Pelaku Dibayar Rp 2 Juta

Tak hanya bertindak sendirian, MNA juga melibatkan seorang temannya, berinisial FF (20), yang dibayar dengan imbalan Rp 2 juta untuk membantu dalam aksi penikaman tersebut. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polsek Metro Tanah Abang.

“Setelah melakukan tindakan kekerasan ini, MNA dan FF berhasil kami tangkap. Keduanya kini sedang menjalani proses hukum dan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan,” lanjut AKBP Aditya.

Motif Penikaman: Sakit Hati Karena Putus Cinta

Polisi berhasil mengungkap bahwa motif di balik tindakan penikaman ini adalah sakit hati. Berdasarkan hasil penyelidikan, MNA menyerang mantan pacarnya setelah hubungan mereka berakhir. Pelaku merasa sangat kecewa dan marah setelah korban memutuskan hubungan mereka.

“Pelaku merasa sakit hati dan kecewa karena korban memutuskan hubungan mereka. Ini yang memicu tindakan kekerasan tersebut,” kata Aditya.

Proses Hukum dan Perkembangan Kasus

Proses hukum terhadap MNA dan FF kini tengah berlanjut. Polisi terus mendalami kasus ini, termasuk melakukan pencarian terhadap barang bukti yang dibuang oleh pelaku. Meskipun kondisi korban sudah mendapat perawatan medis, ia masih dalam pemulihan akibat luka yang dideritanya.

Kasus ini menjadi peringatan penting mengenai bahaya kekerasan dalam hubungan asmara dan pentingnya pengendalian emosi dalam menyelesaikan permasalahan pribadi. Polisi pun mengimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan jalan damai dalam menyelesaikan konflik agar tidak berujung pada tindak kekerasan.

Akankah pelaku menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatannya? Kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait kasus ini.