Category Archives: Berita Kriminal

https://truereligionjeansoutlet.net

Coba Curi Motor dan Tembak Warga, Pelaku Curanmor Beraksi Brutal di Tebet

Sebuah insiden pencurian sepeda motor disertai kekerasan terjadi pada Minggu pagi di Gang Merpati IV, kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Pelaku yang tertangkap basah saat hendak mencuri sepeda motor, nekat menembak korban hingga mengalami luka serius di bagian pinggul. Aksi tersebut sontak menggemparkan warga setempat dan menjadi perhatian serius pihak kepolisian yang kini bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut.

Menurut keterangan Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, peristiwa bermula ketika istri korban memergoki aksi pencurian tersebut dan langsung berteriak untuk membangunkan warga sekitar. Teriakan tersebut membuat para pelaku panik. Salah satu pelaku yang dibonceng dan membawa senjata api langsung menembak korban dari jarak sekitar tiga meter. Tembakan itu mengenai pinggul korban dan membuatnya terkapar. Tidak hanya itu, pelaku juga menembakkan senjatanya ke arah rumah-rumah warga agar tidak ada yang mengejar mereka saat kabur dari lokasi kejadian.

Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Saat ini korban masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif. Pihak kepolisian telah memeriksa dua orang saksi yang berada di lokasi serta sedang menganalisis rekaman CCTV guna mengidentifikasi pelaku dan kendaraan yang mereka gunakan.

Insiden ini juga terekam dalam sebuah video yang kini ramai dibagikan di media sosial, memunculkan keresahan di tengah masyarakat. Polisi memastikan akan terus menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan mengimbau warga untuk selalu waspada, serta segera melaporkan kejadian mencurigakan agar kejadian serupa tidak terulang. Keamanan wilayah menjadi prioritas dan kepolisian berkomitmen menindak tegas pelaku kejahatan bersenjata.

Pria Bersenjata Busur Panah Gegerkan Warga Kelapa Gading, Polisi Turun Tangan

Situasi mencekam sempat terjadi di Jalan Hybrida Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Minggu siang, ketika seorang pria tak dikenal membuat kegaduhan sambil membawa busur dan anak panah. Aksi tersebut sontak membuat warga sekitar panik dan merasa terancam. Tak butuh waktu lama, laporan warga yang masuk ke layanan darurat 110 segera ditindaklanjuti oleh aparat dari Kepolisian Sektor Kelapa Gading yang langsung bergerak ke lokasi kejadian.

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, menyampaikan bahwa pria tersebut berhasil diamankan dengan cepat oleh petugas gabungan dari unit pengawas dan Reserse Kriminal. Saat ditemukan, pelaku membawa perlengkapan panahan, termasuk busur kayu dan anak panah, serta menunjukkan sikap yang mengintimidasi warga. Petugas kemudian langsung mengamankan pelaku dan membawanya ke Markas Polsek Kelapa Gading guna dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Menurut sejumlah saksi mata, pria tersebut tampak bertingkah mencurigakan dan beberapa kali mengarahkan busurnya seolah hendak menyerang. Meskipun tidak terjadi kontak fisik atau korban terluka, tindakan pelaku jelas membuat warga ketakutan. Aparat yang bergerak cepat berhasil menghindari situasi yang lebih buruk dan memulihkan ketenangan di kawasan tersebut. Hingga kini, polisi masih menyelidiki identitas dan motif pria tersebut, serta menelusuri kemungkinan adanya unsur tindak pidana yang dapat dikenakan atas aksinya. Keamanan wilayah pun kini dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali.

Viral Kasus Pelecehan Seksual Dokter di Garut, Polisi Siapkan Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku

Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan berinisial MSF (33) di Garut, Jawa Barat, kini tengah menjadi perhatian luas. Kepolisian Resor Garut telah mengambil langkah-langkah lebih lanjut dengan melibatkan tim psikolog untuk memeriksa kondisi mental pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menjelaskan bahwa pemeriksaan kejiwaan ini adalah bagian dari upaya penyidikan untuk mengungkap lebih dalam motivasi di balik tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh MSF.

Dalam penyidikan, sejumlah saksi dan korban telah dimintai keterangan untuk mendalami kasus ini. Saat ini, hanya satu korban yang secara resmi melaporkan kejadian tersebut, meski pihak kepolisian mencurigai adanya korban lain yang belum berani berbicara. Polisi pun mendorong siapa saja yang merasa menjadi korban pelecehan untuk segera melapor. Joko memastikan bahwa setiap laporan akan ditangani secara serius dengan memberikan perlindungan identitas dan keselamatan para korban.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Polres Garut juga membuka layanan pengaduan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mempermudah proses pelaporan dan memberikan rasa aman bagi korban. Kasus ini mencuat setelah sebuah video yang menunjukkan aksi pelecehan oleh MSF saat melakukan pemeriksaan USG viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Polisi bertindak cepat dengan menangkap pelaku, dan kini masyarakat menunggu kelanjutan proses hukum serta kejelasan mengenai nasib para korban dalam kasus memalukan ini.

Polres Jakarta Barat Dampingi Korban Bullying di Tambora

Polres Metro Jakarta Barat (Polrestro Jakbar) telah memberikan pendampingan kepada seorang anak perempuan yang menjadi korban perundungan di wilayah Tambora, pada Jumat (11/4). Wakasat Reskrim Polrestro Jakbar, AKP Dimitri Mahendra, mengungkapkan bahwa langkah pertama yang diambil adalah memastikan keselamatan korban, yang kemudian mendapat pemeriksaan psikologis oleh ahli dari P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk menindaklanjuti laporan sosial yang sempat menjadi viral di media sosial. Berdasarkan hasil penyidikan dan pemeriksaan terhadap korban serta saksi, juga dengan visum et revertum yang diperoleh, ditemukan bahwa ada tiga pelaku yang diduga terlibat dalam perundungan terhadap korban. Ketiga pelaku, yang juga merupakan remaja perempuan, saat ini dititipkan di Rumah Aman Handayani karena masih di bawah umur. Proses hukum terhadap mereka dilakukan sesuai dengan Undang-Undang No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Dimitri Mahendra juga mengimbau agar masyarakat, terutama orang tua, meningkatkan pengawasan dan pendidikan terhadap anak-anak mereka untuk mencegah kejadian serupa. Dia mengingatkan bahwa keluarga dan lingkungan memegang peranan penting dalam membentuk karakter anak agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif. Dalam video yang viral, para pelaku terlihat memaki dan melakukan kekerasan fisik terhadap korban, yang dituduh merebut pacar salah satu dari pelaku. Korban dipukuli di bagian kepala dan tubuh meski sudah menangis dan mengeluh kesakitan.

Mantan Artis Kolosal Terjerat Kasus Uang Palsu, Polisi Kejar Jaringan Lainnya

Mantan artis drama kolosal, Sekar Arum Widara (41), tengah menjalani proses hukum setelah diduga terlibat dalam peredaran uang palsu. Ia ditangkap oleh pihak kepolisian di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (2/4) sekitar pukul 21.00 WIB, saat mencoba menggunakan uang palsu senilai Rp223 juta. Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa uang palsu tersebut diperolehnya secara cuma-cuma dari seorang teman yang dikenal dengan inisial B, yang kini telah diamankan oleh Polsek Tanah Abang.

Kompol Nurma Dewi selaku Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa keterlibatan Sekar Arum masih terus didalami. Dari pengakuan awal, ia baru sekali menggunakan uang palsu tersebut untuk berbelanja di mal yang berada di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi juga tengah memburu pelaku lain yang diduga tergabung dalam jaringan pengedar uang palsu tersebut.

Sekar Arum diketahui menerima uang palsu tersebut secara gratis dari temannya tanpa mengetahui secara pasti dari mana asal uang tersebut. Namun, karena tindakannya tersebut, ia kini harus menghadapi proses hukum dengan sangkaan pelanggaran terhadap Pasal 26 ayat 2 dan 3 Jo. Pasal 36 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, serta Pasal 244 dan 245 KUHP. Jika terbukti bersalah, ancaman hukuman maksimal yang dihadapi bisa mencapai 15 tahun penjara.

Remaja di Texas Serang Ibu Gara-Gara Wi-Fi Dimatikan, Nenek Turut Jadi Korban

Insiden menggemparkan terjadi di Houston, Texas, ketika tiga remaja putri berusia 13, 14, dan 16 tahun nekat menyerang ibu kandung mereka hanya karena jaringan Wi-Fi rumah dimatikan. Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 23 Maret 2025, dan langsung mengundang perhatian publik serta pihak berwenang setempat. Diduga, ketiganya langsung mengambil pisau dapur dan mengejar sang ibu ke seluruh bagian rumah hingga ke jalanan sekitar tempat tinggal mereka.

Sheriff Harris County, Ed Gonzalez, menyebut bahwa tindakan para remaja ini termasuk dalam upaya percobaan pembunuhan. Salah satu dari mereka bahkan melempar batu bata yang mengenai pergelangan kaki sang ibu. Tak hanya ibu yang menjadi sasaran, nenek mereka yang berusia 70 tahun pun turut diserang saat berusaha menghentikan aksi brutal cucunya. Sang nenek diketahui terjatuh dalam upaya menyelamatkan putrinya, namun beruntung luka yang diderita tidak tergolong serius.

Keluarga ini rupanya memang sudah dikenal di lingkungan sekitar karena sering menimbulkan keributan. Seorang tetangga bahkan menyatakan bahwa polisi kerap datang ke rumah tersebut karena masalah serupa. Insiden ini dianggap mencerminkan ketidakstabilan dalam keluarga tersebut dan menyisakan kesedihan bagi warga sekitar. Ketiga remaja itu kini telah ditahan di Pusat Penahanan Remaja Harris County dan didakwa atas tindakan penyerangan berat menggunakan senjata mematikan.

Jukir Liar Tanah Abang Diproses Setelah Viral Pungli Rp60 Ribu di Medsos

Empat juru parkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diamankan pihak kepolisian setelah sebuah video yang merekam aksi pemerasan terhadap pengendara mobil beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat para jukir memungut biaya parkir yang sangat tinggi, yakni mencapai Rp60 ribu untuk kendaraan roda empat. Aksi ini memicu kemarahan publik dan mendorong pihak berwenang untuk segera melakukan tindakan.

Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, membenarkan bahwa empat pelaku telah diamankan. Saat ini, keempatnya masih menjalani proses pembinaan agar tidak kembali melakukan tindakan serupa. Salah satu dari mereka, AF (36), mengaku telah melakukan pemungutan liar tersebut bersama AP yang disebut sebagai koordinator atau penguasa lahan parkir liar di lokasi tersebut.

Biasanya, mereka mematok tarif parkir sebesar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu dengan sistem pembagian hasil. Namun pada hari kejadian, Minggu, 13 April, AF memungut tarif hingga Rp60 ribu. Dari jumlah tersebut, Rp10 ribu diberikan kepada calo yang bertugas mengarahkan pengendara ke tempat parkir, sedangkan Rp50 ribu sisanya dibagi dua oleh AF dan AP.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menangani kasus ini secara menyeluruh. Penertiban ini menjadi penting untuk memberikan efek jera sekaligus menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat yang beraktivitas di wilayah Tanah Abang.

Geger Penemuan Mayat di Parit Bengkalis, Diduga Alami Serangan Epilepsi

Warga Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di sebuah parit pada Senin sore, 13 April 2025. Kejadian ini sontak menarik perhatian warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi korban oleh tiga orang warga. Mayat tersebut diketahui bernama E, dan ditemukan tak jauh dari tempat tinggalnya sendiri.

Peristiwa ini bermula dari laporan istri korban, P, yang merasa khawatir karena suaminya tak kunjung pulang sejak malam sebelumnya. Korban diketahui terakhir terlihat berkumpul dengan beberapa temannya di rumah A, yang berlokasi dekat dari rumah mereka. Karena E tidak kembali hingga pagi, sang istri melapor kepada Kepala Desa Temeran dan Bhabinkamtibmas guna meminta bantuan pencarian.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Desa Arifin dan aparat desa segera melakukan pencarian di sekitar lingkungan korban. Setelah pencarian yang cukup intensif, jenazah korban akhirnya ditemukan mengapung di parit sekitar pukul 15.00 WIB pada hari yang sama. Penemuan ini tentu membuat suasana desa menjadi haru dan panik.

Berdasarkan keterangan warga, korban diketahui mengidap epilepsi, yang dalam kondisi tertentu bisa memicu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Penyakit ini diduga kuat menjadi salah satu penyebab utama korban jatuh dan meninggal di parit. Keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini, dan berharap ada kejelasan penyebab pasti dari kematian E.

Sopir Bus Ugal-ugalan di Bekasi Masih Diamankan Polisi Setelah Tabrak Beberapa Kendaraan

Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden yang melibatkan sopir bus berinisial DE, yang melaju ugal-ugalan di kawasan Kabupaten Bekasi pada Senin (14/4). Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, Kompol Sugihartono, menyampaikan bahwa pemeriksaan masih berlangsung oleh Unit Gakkum Satuan Lantas Polres Metro Bekasi. Menurut keterangan saksi, bus dengan nomor polisi B 7510 TGC yang dikemudikan DE melaju dari arah utara menuju selatan di Jalan Raya Jarakosta.

Di lokasi kejadian pertama, bus menabrak sebuah sedan sebelum melarikan diri ke arah selatan. Kejar-kejaran dengan warga terjadi sebelum bus kembali menabrak kendaraan lain di dekat apotek. Selanjutnya, bus tersebut melanjutkan perjalanannya dan menabrak sebuah warung serta sepeda motor yang terparkir. Tak berhenti di situ, bus tersebut juga menabrak sepeda motor lain yang dikendarai NH sebelum akhirnya menabrak truk di kawasan Jalan Kawasan Industri.

Akibat rangkaian kecelakaan tersebut, korban yang terlibat mengalami luka ringan, termasuk NH yang harus menjalani perawatan di RS EMC Lippo Cikarang. Saat ini, sopir bus berinisial DE masih diamankan di Unit Penegakan Hukum Polres Metro Bekasi. Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan bus tersebut berjalan ugal-ugalan dan menabrak kendaraan lain sempat viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan bagaimana sopir bus itu tampak panik setelah menabrak pengendara lain, hingga menabrak kendaraan di depannya.

Teror Jalanan di Bekasi: Pengendara Motor Diserang dan Dibegal Tiga Orang Bersenjata Celurit

Seorang pria berinisial ES (32) menjadi korban aksi begal sadis di wilayah Kabupaten Bekasi pada Sabtu (12/4) malam. Saat sedang melintas di jalan raya Sukatenang, Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi, ia dihadang oleh tiga orang pria tak dikenal yang beraksi menggunakan satu unit sepeda motor. Kejadian terjadi di kawasan Kampung Gebang Cabang, RT 001/RW 007, yang memang dikenal cukup sepi saat malam hari.

Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, ketiga pelaku memepet motor korban dari sisi kanan. Salah satu pelaku mencoba menarik paksa kunci motor ES, namun gagal karena korban berusaha mempertahankan kendaraannya. Tak ingin kehilangan target, pelaku yang duduk di bagian belakang kemudian mencabut sebilah celurit dan mengayunkannya ke arah korban. Senjata tajam tersebut mengenai bahu kanan ES dan membuatnya kehilangan kendali, hingga akhirnya terjatuh ke aspal.

Dalam kondisi terluka dan tidak berdaya, korban hanya bisa menyaksikan salah satu dari para pelaku membawa kabur sepeda motornya. Warga sekitar yang mendengar teriakan korban segera datang memberi pertolongan dan menghubungi pihak kepolisian. ES kemudian dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis atas luka sayat yang dideritanya.

Kasus ini langsung ditangani oleh Unit Reserse Kriminal Polsek Tambelang, yang kini tengah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga sedang melacak keberadaan pelaku melalui rekaman CCTV di sekitar lokasi dan informasi dari masyarakat. Aksi begal ini menambah panjang daftar tindak kriminal di kawasan Bekasi, yang belakangan ini kembali meningkat dan menimbulkan keresahan.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat berkendara sendirian, terutama di malam hari dan di wilayah yang rawan kejahatan. Warga juga diminta segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan yang dapat membahayakan keselamatan.