Tag Archives: Indonesia

https://truereligionjeansoutlet.net

Gara-gara Mengantuk, Aksi Pencuri di Garut Berujung Apes

Seorang pria berinisial AN (35), warga Kabupaten Garut, harus berurusan dengan polisi setelah aksinya membobol sekolah berakhir dengan kejadian tak terduga. Ia tertangkap lantaran tertidur di dalam masjid sekolah, tak lama setelah melakukan pencurian.

Aksi ini terjadi pada Senin (27/1/2025) di SD Negeri Sirnasari 2, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Kejadian tersebut pertama kali terungkap saat seorang guru datang ke sekolah pada pagi hari dan menemukan ruang guru dalam kondisi terbuka serta terlihat tanda-tanda pembobolan.

Barang-Barang Sekolah Raib, Pelaku Tertidur di Masjid

Kapolsek Samarang, AKP Hilman Nugraha, mengungkapkan bahwa saat guru tersebut memeriksa keadaan di dalam ruangan, ia menemukan sejumlah barang berharga telah hilang. Beberapa di antaranya adalah proyektor, mesin absensi fingerprint, kotak uang donasi siswa, hingga beberapa bungkus makanan ringan.

Mengetahui hal itu, guru tersebut langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mencari jejak pelaku. Dalam upaya pencarian, mereka dikejutkan oleh keberadaan seseorang yang tengah tertidur di dalam masjid sekolah. Lebih mencurigakan lagi, di sekitarnya terdapat barang-barang yang dilaporkan hilang.

“Ketika warga melakukan penelusuran, mereka menemukan seorang pria yang tertidur di masjid sekolah. Di dekatnya terdapat barang-barang hasil curian,” ujar AKP Hilman kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

Tanpa menunggu lama, warga langsung mengamankan pria tersebut dan menyerahkannya ke pihak kepolisian. Setelah diinterogasi, AN mengakui bahwa dirinya memang telah melakukan aksi pencurian di sekolah tersebut.

Pelaku Beraksi dengan Memanjat Tembok Sekolah

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AN diketahui masuk ke area sekolah pada Senin dini hari dengan cara memanjat tembok. Setelah berhasil masuk, ia menggunakan linggis untuk membobol ruang guru dan mengambil barang-barang berharga. Namun, setelah melancarkan aksinya, ia memilih beristirahat di masjid sekolah dan tanpa disadari justru tertidur di lokasi.

“Pelaku mengakui bahwa dirinya ketiduran setelah melakukan pencurian. Inilah yang membuatnya akhirnya tertangkap,” jelas AKP Hilman.

Lebih lanjut, penyelidikan mengungkap bahwa AN bukan kali ini saja melakukan tindak pencurian. Ia diketahui merupakan warga sekitar sekolah yang sudah dikenal dengan kebiasaan buruknya sejak kecil. Bahkan, karena sering terlibat kasus pencurian, keluarganya sempat pindah ke Bandung. Namun, AN kembali ke Garut beberapa waktu lalu dan kembali melakukan aksinya.

“Dulu dia memang sering mengambil barang milik orang. Keluarganya sampai pindah ke Bandung, tapi tetap saja ia melakukan hal yang sama di sana, bahkan pernah mencuri laptop warga,” tambah AKP Hilman.

Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara

Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti hasil pencurian. Kini, AN telah diamankan di Mapolsek Samarang dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindak kejahatan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Alih-alih melarikan diri, AN justru tertidur dan dengan mudah ditangkap oleh warga. Kini, aksinya harus dibayar dengan mendekam di balik jeruji besi.

Maling Onderdil di Bengkel Motor Bogor Babak Belur Dihakimi Warga

Bogor – Seorang pria berinisial IS (40) ditangkap oleh warga setempat di Desa Cibening, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, setelah kedapatan mencuri sejumlah onderdil sepeda motor dari sebuah bengkel. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (29/1/2025), dan pelaku berhasil diamankan setelah korban melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, mengonfirmasi bahwa Unit Reskrim Polsek Cibungbulang telah berhasil menangkap pelaku pencurian tersebut. “Kami telah mengamankan satu orang pelaku pencurian yang terjadi di sebuah bengkel di Desa Cibening,” ujarnya pada Kamis (30/1/2025).

Kronologi kejadian bermula ketika pemilik bengkel memeriksa tempat usahanya dan mendapati sejumlah onderdil sepeda motor yang hilang. Untuk memastikan kejadian tersebut, korban kemudian memeriksa rekaman CCTV yang ada di lokasi bengkel. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria dengan pakaian lengan panjang dan rambut pirang yang tampak mencuri sejumlah barang di bengkel.

Setelah menyaksikan rekaman CCTV tersebut, korban segera melapor ke Polsek Cibungbulang. “Pelapor melaporkan kejadian ini ke polisi, dan setelah itu pelaku berhasil diamankan. Kerugian akibat pencurian ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,5 juta,” lanjut Heri.

Pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Cibungbulang dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP terkait pencurian. Sementara itu, video penangkapan pelaku yang memperlihatkan pria tersebut babak belur setelah dihajar warga, dengan cepat beredar di media sosial.

Kasus ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan dan kewaspadaan di lingkungan sekitar, serta menunjukkan reaksi cepat warga dalam menangani tindak kriminal di daerah mereka. Polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pencurian ini dan memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Kasus Mutilasi Uswatun: Koper Berisi Tubuh Korban Disimpan di Rumah Nenek

Kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Uswatun Khasanah (29) masih menyisakan banyak misteri. Terbaru, sejumlah fakta mengejutkan muncul, termasuk aksi pelaku, Rockmat Tri Hartanto alias Antok (23), yang sempat berinteraksi dengan keluarga setelah membunuh korban. Tak hanya itu, pelaku juga menyembunyikan koper berisi potongan tubuh korban di rumah neneknya selama sehari sebelum akhirnya membuangnya.

Berdasarkan laporan yang dilansir oleh detikJatim pada Kamis (28/1/2025), Antok, yang berasal dari Tulungagung, dikabarkan pulang ke rumah setelah melakukan pembunuhan di Hotel Adi Surya, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Setelah kejadian tersebut, pelaku sempat menemui anak dan istrinya di Dusun Banaran, Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung. AKBP Arbaidi Jumhur, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, mengungkapkan bahwa pelaku berperilaku biasa saat bertemu dengan keluarganya, tanpa menunjukkan gelagat mencurigakan.

Usai bertemu keluarga, pelaku menuju rumah ibunya yang tidak jauh dari kediamannya. Di sana, ia menyimpan koper yang berisi bagian tubuh korban selama 24 jam sebelum akhirnya membuangnya. “Dia sempat membawa koper ke rumah ibunya dan ke rumah neneknya untuk disimpan sementara,” kata AKBP Arbaidi.

Pisau yang Digunakan untuk Mutilasi Diduga Terkait dengan Kegiatan Memasak

Fakta lain yang terungkap adalah penggunaan pisau yang dipakai pelaku untuk memutilasi korban. Kombes Farman, Dirreskrimum Polda Jatim, mengungkapkan bahwa pisau tersebut sebelumnya digunakan oleh ibu pelaku untuk memasak. Pisau yang dibeli pelaku di minimarket itu kemudian digunakan dalam aksi keji tersebut.

“Setelah digunakan untuk mutilasi, pisau itu dibawa pulang dan diberikan kepada ibu, bahkan sempat digunakan untuk keperluan memasak,” ungkap Kombes Farman pada Selasa (28/1/2025). Meski begitu, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah pisau tersebut memang digunakan untuk memutilasi tubuh korban. Untuk membuktikan hal tersebut, pihak kepolisian juga akan melibatkan tim kedokteran forensik.

Proses Penyelidikan yang Masih Berlanjut

Kasus ini pertama kali terungkap pada Kamis (23/1/2025), ketika mayat seorang wanita tanpa kepala dan kaki ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, dalam sebuah koper oleh warga setempat, Yusuf Ali. Setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa pembunuhan tersebut terjadi di Hotel Adi Surya, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Sebelum dibunuh, korban dan pelaku dikabarkan sempat terlibat cekcok, dan dalam keadaan panik, pelaku membunuh korban dengan cara mencekik hingga tewas, lalu melanjutkan dengan tindakan mutilasi untuk menghilangkan jejak.

“Kami akan terus mendalami setiap fakta dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” ujar Kombes Farman. Penyidik menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berjalan, dan mereka berkomitmen untuk mengungkap seluruh rincian kasus ini guna memastikan keadilan bagi korban.

Kasus ini menjadi sorotan luas, dan masyarakat berharap agar seluruh fakta yang ada dapat terungkap demi kepastian hukum dan keadilan bagi korban yang telah kehilangan nyawa dengan cara yang begitu tragis.

Polisi Ungkap Motif RTH Pelaku Pembunuhan & Mutilasi Wanita dalam Koper

Polda Jawa Timur berhasil mengungkap motif di balik pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh seorang pria berinisial RTH alias A (32) terhadap UK, wanita yang merupakan istri sirinya. Kombes Farman, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, menjelaskan bahwa tindakan keji tersebut dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati dan kecemburuan pelaku.

“Dari hasil pemeriksaan, motif utamanya adalah rasa sakit hati dan cemburu. Pelaku mengetahui korban sering memasukkan pria lain ke kosnya, padahal pelaku mengaku sebagai suami siri korban,” ujar Farman dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (27/1/2025).

Selain itu, pelaku mengaku semakin sakit hati setelah korban pernah mendoakan anak perempuan pelaku dari pernikahan sahnya untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK). “Korban pernah berkata demikian, yang membuat pelaku sangat terpukul,” tambah Farman.

Tidak hanya itu, korban juga dikabarkan tidak menerima keberadaan anak kedua pelaku. Menurut pengakuan tersangka, korban bahkan pernah meminta pelaku untuk menghilangkan anak tersebut.

Rekaman CCTV dan Fakta Baru

Dari rekaman CCTV, pihak kepolisian mengidentifikasi adanya dua orang yang diduga terlibat. Selain RTH, seorang kerabat pelaku turut diperiksa karena membantu mengantar pelaku ke rumah kosong di Tulungagung, tempat jasad korban sempat disembunyikan.

“Tersangka meminta bantuan kerabatnya untuk mengantar ke rumah kosong yang menjadi lokasi transit jasad korban sebelum dibuang ke beberapa tempat,” terang Farman.

Rangkaian Kejadian Tragis

Pembunuhan terjadi pada 19 Januari 2025 di sebuah hotel di Kediri. Setelah membunuh korban, pelaku memutilasi jasadnya dan membuang potongan tubuh ke beberapa lokasi berbeda antara 21 hingga 23 Januari 2025. Kepala korban sempat kembali terpental ke dalam mobil saat dibuang, karena di bagian belakang mobil terdapat sepeda motor, sehingga pelaku merasa situasi mencurigakan.

Farman juga mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, korban sempat meminta uang kepada pelaku. Saat pertemuan di hotel, pelaku bahkan telah menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan kepada korban.

Ancaman Hukuman Berat

RTH kini menghadapi ancaman hukuman berat. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 365 ayat 3 KUHP. Ancaman hukumannya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi dalam hubungan, agar tidak berakhir dengan tragedi seperti ini.

Kasus Perkosaan Siswi SMP, Tiga Pria Dipastikan Jadi Pelaku Kehamilan

Kejadian memilukan datang dari Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, di mana seorang siswi kelas 3 SMP hamil enam bulan setelah menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pria. Ketiga pelaku yang terlibat, berinisial SU (55), AS (39), dan SA (81), telah ditangkap oleh Satreskrim Polres Bombana. Kasus ini mengundang perhatian publik dan menimbulkan kecaman atas tindakan bejat yang dilakukan terhadap seorang anak di bawah umur.

Kepala Satreskrim Polres Bombana, Iptu Yudha Febry Widanarko, mengonfirmasi penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa aksi kejahatan ini bermula ketika korban, yang tinggal bersama pelaku SA yang sudah dianggap sebagai ayah angkat, mengalami penderitaan yang sangat berat. Aksi bejat para pelaku terungkap setelah keluarga korban menyadari bahwa korban, yang dikenal dengan nama samaran Bunga, tengah hamil enam bulan.

“Korban masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Pelaku ada tiga orang, dan mereka sudah kami amankan,” ungkap Iptu Yudha saat dihubungi pada Minggu.

Pada awalnya, pihak keluarga tidak mengetahui apa yang dialami oleh korban. Namun, ketika keluarga korban mendengar kabar tersebut, mereka langsung mendatangi Bunga untuk mengonfirmasi kebenarannya. Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui bahwa Bunga memang tengah hamil enam bulan.

Dari hasil interogasi yang dilakukan oleh keluarga, korban akhirnya mengungkapkan bahwa dia sering kali diperkosa oleh ketiga pelaku di dalam kamar milik pelaku SA. Ternyata, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2022 dan berlanjut hingga 5 Januari 2025. Korban juga mengaku bahwa dia takut melaporkan perbuatan tersebut kepada orang lain karena para pelaku mengancam akan memukulnya jika dia membocorkan kejadian itu.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ketiga pelaku langsung diamankan oleh pihak kepolisian. Mereka dijerat dengan Pasal 81 ayat 1 jo Pasal 76D UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI No 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, yang mengancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan upaya pencegahan kekerasan seksual. Pihak kepolisian akan terus melakukan prose

Pelaku Pencabulan Kabur dengan Terborgol, Simak Kronologi Kejadian di Polsek Kundur

Seorang pria berinisial YN yang baru saja ditangkap terkait dugaan kasus pencabulan anak di bawah umur, berhasil melarikan diri dari tahanan Polsek Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) meskipun tangannya masih terborgol. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, dan kini pihak kepolisian tengah melakukan pengejaran untuk menangkap kembali pelaku yang kini menjadi buronan.

Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, menjelaskan bahwa YN meminta izin untuk pergi ke toilet dengan alasan buang air kecil. Namun, setelah beberapa menit, petugas yang memeriksa tempat tersebut menemukan bahwa pelaku sudah tidak ada di sana. Dalam kondisi tangan masih terborgol, YN berhasil kabur dari lokasi tahanan.

“Pelaku sudah diborgol ketika petugas melakukan pengecekan. Ia meminta izin ke toilet, namun setelah itu pelaku kabur dengan tangan yang masih terborgol,” kata Robby dalam keterangannya pada Sabtu, 25 Januari 2025.

Menanggapi kejadian ini, Polsek Kundur bersama Satreskrim Polres Karimun langsung bergerak cepat dengan mengerahkan personel untuk melacak dan mencari keberadaan pelaku. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengejaran yang lebih luas.

“Anggota Polsek dan Satreskrim Polres telah dikerahkan untuk mencari pelaku. Kami terus melakukan upaya pencarian hingga pelaku berhasil ditangkap,” tegas Robby.

Kapolres juga menambahkan bahwa YN bukanlah seorang tahanan yang kabur, melainkan pelaku yang baru saja diamankan oleh pihak kepolisian terkait kasus pencabulan. “Bukan tahanan kabur. Pelaku ini baru saja ditangkap karena dugaan pencabulan,” tambahnya.

Dari informasi yang diterima, YN ditangkap oleh Polsek Kundur pada awal Januari 2025 atas tuduhan mencabuli pacarnya yang masih di bawah umur. Kasus ini mencuat setelah laporan dari keluarga korban diterima pihak berwajib.

Polres Karimun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika mengetahui keberadaan pelaku. Pengejaran terus dilakukan dengan harapan pelaku segera ditangkap dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Kepala BGN Usulkan Serangga Sebagai Menu Makan Bergizi, Pengamat Beri Peringatan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Brigjen TNI Rikas Hidayatullah mengusulkan pemanfaatan serangga sebagai salah satu menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat. Usulan ini muncul sebagai upaya untuk mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia, di mana kekurangan protein dan nutrisi masih menjadi tantangan besar.

Rikas menjelaskan bahwa serangga memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menjadi alternatif sumber makanan yang berkelanjutan. Menurutnya, dengan memanfaatkan serangga, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada sumber protein konvensional seperti daging dan ikan, yang sering kali mahal. Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pemenuhan gizi masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan solusi yang efektif dan ramah lingkungan.

Namun, usulan ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pengamat gizi dan masyarakat menyatakan keprihatinan bahwa memperkenalkan serangga sebagai makanan utama bisa menimbulkan resistensi dari masyarakat. Mereka berpendapat bahwa pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengalienasi konsumen yang sudah terbiasa dengan pola makan tradisional. Ini mencerminkan pentingnya mempertimbangkan aspek budaya dan kebiasaan masyarakat dalam setiap kebijakan pangan.

Para pengamat juga menekankan perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat konsumsi serangga. Tanpa pemahaman yang baik, masyarakat mungkin akan menolak ide tersebut meskipun secara nutrisi bermanfaat. Edukasi yang tepat dapat membantu mengubah stigma negatif terhadap konsumsi serangga dan menjadikannya pilihan yang lebih diterima. Ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif adalah kunci untuk keberhasilan program baru.

Beberapa peneliti pangan mendukung ide ini dan menyebutkan bahwa banyak negara lain telah berhasil mengintegrasikan serangga ke dalam diet mereka. Mereka berpendapat bahwa dengan pendekatan yang tepat, serangga dapat menjadi bagian dari solusi untuk masalah gizi di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa ada potensi besar dalam eksplorasi sumber makanan alternatif jika dilakukan dengan cara yang benar.

Dengan usulan pemanfaatan serangga dalam program Makan Bergizi Gratis, diharapkan pemerintah dapat mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia. Namun, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mau menerima perubahan ini. Keberhasilan dalam implementasi ide ini akan menjadi langkah penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sistem pangan di Indonesia.

Duel Rekan Kerja di Jakarta Utara: Saling Tusuk hingga Tewaskan Syahrul

Jakarta Utara kembali digemparkan oleh insiden tragis yang melibatkan dua rekan kerja, Dimas dan Syahrul, di RT 009/002 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Rabu (22/1) malam. Pertengkaran antara keduanya berujung saling tusuk menggunakan senjata tajam, yang mengakibatkan Syahrul meninggal dunia, sementara Dimas dalam kondisi kritis.

Penyelidikan Masih Berjalan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, menyatakan bahwa motif pertikaian ini masih dalam penyelidikan. “Kami menghadapi kendala karena pelaku yang selamat, Dimas, belum dapat memberikan keterangan akibat luka di leher yang memengaruhi kemampuannya untuk berbicara,” jelas Beny pada Jumat (24/1).

Sejauh ini, polisi telah memeriksa enam orang saksi, termasuk empat saksi yang berada di lokasi kejadian serta beberapa kerabat pelaku dan korban. Selain itu, proses autopsi dan visum sementara menunjukkan adanya sejumlah luka serius pada tubuh korban, seperti luka di leher, telinga, dan badan, termasuk tujuh luka tusukan dan sayatan di tangan.

Kronologi Kejadian
Menurut pengurus RW 002 Kelurahan Papanggo, Faizal Achyar, peristiwa tersebut terjadi di kamar kos tempat keduanya tinggal. Dimas dan Syahrul, yang diketahui bekerja di bagian sortir gudang Shopee Dunex, terlibat pertengkaran sengit sebelum akhirnya berujung saling serang dengan senjata tajam.

“Keduanya adalah teman kerja sekaligus teman kos. Namun, penyebab awal pertikaian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar Faizal pada Kamis (23/1). Barang bukti berupa gunting dan pisau kecil yang digunakan dalam pertikaian tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kondisi Terakhir Pelaku dan Tindak Lanjut
Syahrul dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara Dimas saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. “Kondisi Dimas juga kritis akibat luka tusuk yang cukup parah di beberapa bagian tubuhnya,” tambah Beny.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif sebenarnya dari pertikaian ini dan menunggu kondisi pelaku membaik untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Peristiwa ini menjadi peringatan akan pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara damai.

Polres Lampung Selatan Bentuk Sebuah Tim Satgas Untuk Atasi Kasus Kriminal

Polres Lampung Selatan mengumumkan pembentukan Tim Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani peningkatan kasus kriminal di wilayah tersebut. Pembentukan tim ini merupakan langkah strategis dalam mengatasi lonjakan kejahatan, terutama di Kecamatan Kalianda, yang telah mengalami tren peningkatan kasus pencurian dalam beberapa pekan terakhir.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, mengungkapkan bahwa pembentukan Satgas ini dilakukan pada 20 Januari 2025 sebagai respons terhadap laporan masyarakat mengenai tingginya angka kejahatan. Dengan adanya tim ini, diharapkan penanganan kasus kriminal dapat dilakukan secara lebih efektif dan terkoordinasi. Ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Tim Satgas terdiri dari gabungan personel dari berbagai satuan fungsi (Satfung) dan operasional (Opsnal) yang ada di Polsek sekitar Kalianda. Kapolres menekankan pentingnya kolaborasi antar unit untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum. Hal ini mencerminkan pendekatan terpadu yang diperlukan untuk menghadapi masalah kriminalitas yang semakin kompleks.

Kapolres juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan ronda malam atau sistem keamanan lingkungan (siskamling). Ia menyatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menciptakan rasa aman dan nyaman. Ini menunjukkan bahwa kepolisian tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan dari warga untuk menjaga keamanan.

Selain itu, Kapolres mendorong pembentukan komunitas Pokdar Kamtibmas di berbagai wilayah sebagai mitra aktif polisi dalam menjaga keamanan. Dengan adanya komunitas ini, diharapkan komunikasi antara polisi dan masyarakat dapat terjalin lebih baik, sehingga tindakan preventif dapat dilakukan secara lebih efektif. Ini mencerminkan upaya untuk membangun kemitraan yang kuat antara kepolisian dan masyarakat.

Dengan pembentukan Tim Satgas ini, semua pihak berharap agar angka kriminalitas di Lampung Selatan dapat ditekan secara signifikan. Diharapkan bahwa kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi semua warga. Keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Tiba-Tiba Meluap, Air Sungai Cimanuk Lama Resahkan Warga Indramayu

Indramayu, Jawa Barat – Jumat pagi (24/1/2025), Sungai Cimanuk Lama di Kabupaten Indramayu dilaporkan meluap, mengakibatkan sejumlah desa terendam air. Debit air yang terus meningkat sejak pagi menyebabkan permukiman warga di sekitar Kecamatan Indramayu mulai tergenang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter di beberapa lokasi.

Menurut keterangan warga setempat, Maman, air mulai meluap sekitar pukul 09.00 WIB. “Banjir ini sudah terjadi sejak pagi, kira-kira sekitar jam sembilan. Air mulai masuk ke rumah-rumah warga,” ujarnya. Hingga saat ini, luapan air belum menunjukkan tanda-tanda surut. Di wilayah bantaran sungai, ketinggian air bahkan mencapai selutut orang dewasa dan terus merambah ke beberapa RW lain.

Sungai Cimanuk Lama yang Biasanya Tenang Kini Meluap

Sungai Cimanuk Lama, yang biasanya dikenal dengan debit airnya yang cenderung stabil, dalam beberapa bulan terakhir mulai menunjukkan peningkatan volume air. Ini bukan pertama kalinya sungai tersebut meluap. Maman mengungkapkan bahwa sebelumnya luapan serupa pernah terjadi, namun tidak sebesar kejadian kali ini. “Pernah terjadi sebelumnya saat Pilkada, tapi saat itu tidak terlalu deras seperti sekarang,” tambahnya.

Dugaan Penyebab Banjir

Hingga saat ini, penyebab pasti luapan air Sungai Cimanuk Lama belum dapat dipastikan. Namun, sejumlah warga menduga proyek pembangunan di sekitar Bendungan Karet Cimanuk yang belum selesai menjadi salah satu faktor penyebab. “Mungkin karena perbaikan bendungan Bangkir belum selesai, jadi air meluap ke sini,” kata Maman.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu terkait kondisi ini. Warga berharap pihak terkait segera mengambil langkah untuk mengatasi banjir dan mencegah dampak yang lebih luas.

Warga Diminta Tetap Waspada

Dengan kondisi debit air yang masih tinggi, warga di sekitar bantaran Sungai Cimanuk Lama diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir yang lebih besar. Perkembangan situasi akan terus dipantau sambil menunggu langkah penanganan dari pihak berwenang.

Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya manajemen air dan kesiapan infrastruktur dalam menghadapi cuaca ekstrem, terutama di wilayah yang rentan bencana seperti Indramayu.