Category Archives: Berita Terkini

Warganet Ramaikan Dukungan untuk Sukatani Band yang Viral karena Lagu “Bayar Bayar Bayar”

Dukungan warganet terus mengalir untuk Sukatani Band, grup musik asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang belakangan ini viral setelah merilis video permintaan maaf atas lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”—sebuah kritik terhadap institusi kepolisian.

Kedua personel band, Novi Citra Indriyani dan Muhammad Syifa Al Ufti, mengunggah video klarifikasi mereka, yang kemudian menyebar luas di berbagai media sosial, seperti X (Twitter) dan Instagram.

Reaksi Warganet dan Solidaritas yang Menggema

Tak sedikit warganet yang merasa kecewa atas permintaan maaf tersebut. Musisi dan masyarakat umum ramai-ramai menunjukkan solidaritas mereka untuk Sukatani Band. Di X (Twitter), topik “Bayar Polisi” dan “Kami Bersama Sukatani” menjadi trending topic sejak kemarin hingga hari ini, Jumat (21/2/2025).

Sementara itu, di Instagram, banyak musisi dan pengguna lain yang mengunggah template Instagram Stories berisi kritik terhadap kepolisian yang dianggap tidak menerima kritik. Template ini dibagikan secara berantai, dengan banyak di antaranya menyuarakan dukungan untuk para personel Sukatani Band.

Tak hanya warganet, sejumlah musisi dan figur publik juga mengekspresikan kekesalan mereka atas dugaan pembungkaman karya seni melalui unggahan di X (Twitter) dan Threads.

Seorang pengguna X menulis,

“Mas Cipoy dan Mbak Citra, tetap semangat! Bukan cuma anak-anak Purbalingga yang dukung kalian, solidaritas semakin luas. Kalau butuh istirahat, ambil saja dulu. Karya kalian terbukti tetap relevan. Mereka saja yang panik. #KamiBersamaSukatani.”

Dukungan dari Yayasan LBH dan Rencana Aksi

Dukungan untuk Sukatani Band juga datang dari Yayasan LBH Indonesia (YLBHI), yang menegaskan pentingnya kebebasan berekspresi.

“Solidaritas @KamibersamaSukatani dari seluruh keluarga besar LBH YLBHI. Negara seharusnya menjamin kebebasan berekspresi, bukan membatasi dan membredel karya seni, terutama yang mengkritik pejabat. Mari terus nyalakan solidaritas!” tulis akun resmi yayasan tersebut di X.

Beberapa pengguna X lainnya juga menyebut bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” berpotensi diputar di stadion sepak bola sebagai bentuk perlawanan simbolis.

Selain itu, sejak tadi malam, muncul ajakan untuk menggelar aksi damai dengan membawa sound system dan memutar lagu tersebut sebagai bentuk protes.

“Aksi besok bawa sound horeg, setel lagu Bayar Bayar Bayar, seru banget pasti. #IndonesiaGelap nih, masa sama lirik lagu aja takut. Sampai musisinya direpresi. #KamiBersamaSukatani,” tulis seorang netizen.

Sukatani Band dan Permintaan Maaf yang Viral

Sukatani Band, grup punk dari Purbalingga, tiba-tiba menjadi perbincangan hangat setelah lagu “Bayar Bayar Bayar” viral di media sosial.

Lagu yang menyoroti praktik pungutan liar dalam layanan kepolisian ini memuat lirik seperti, “Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi.” Kontroversi yang muncul akhirnya membuat band ini mengunggah permintaan maaf resmi pada 20 Februari 2025 melalui akun Instagram @sukatani.band, yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.

Gitaris band, Muhammad Syifa Al Luthfi (Alectroguy), menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya ditujukan untuk oknum kepolisian yang melakukan pelanggaran.

Namun, klarifikasi ini tidak cukup untuk meredam perdebatan publik. Sebagian besar warganet menduga ada tekanan dari pihak tertentu yang membuat mereka harus menarik lagu tersebut dari peredaran.

Polri Tegaskan Tidak Anti-Kritik

Di tengah kontroversi yang memanas, Polri menyatakan tidak anti-kritik dan menegaskan bahwa Kapolri selalu mengingatkan jajarannya agar bersikap terbuka terhadap kritik. Namun, mereka tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai permintaan maaf Sukatani Band.

Peristiwa ini terus menjadi sorotan, dengan tagar #KamiBersamaSukatani yang bertahan di trending topic. Banyak pihak menyayangkan penarikan lagu dan menganggapnya sebagai bentuk pembungkaman kritik.

Di sisi lain, muncul spekulasi bahwa permintaan maaf dan penghapusan lagu ini bisa saja menjadi strategi promosi yang mendongkrak popularitas Sukatani Band lebih jauh.

Fenomena Oarfish: Ilmuwan Ungkap Fakta di Balik Mitos Tanda Buruk!

Kemunculan ikan oarfish, yang sering disebut sebagai “ikan kiamat,” kerap dikaitkan dengan pertanda bencana alam di berbagai belahan dunia. Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa ikan ini muncul ke permukaan sebagai peringatan akan terjadinya gempa bumi atau tsunami. Namun, benarkah kepercayaan tersebut memiliki dasar ilmiah, atau hanya sekadar legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi?

Legenda di Balik Kemunculan Oarfish

Dalam berbagai budaya, kemunculan ikan oarfish telah lama dianggap sebagai pertanda buruk. Dengan tubuh panjang menyerupai ular laut dan dapat mencapai ukuran lebih dari 10 kaki, ikan ini jarang terlihat karena habitatnya berada di laut dalam.

Di Jepang, oarfish dikenal sebagai ryugu no tsukai, atau “utusan dari istana dewa laut.” Kepercayaan ini telah ada sejak abad ke-17 dan semakin diperkuat oleh sejumlah laporan yang mengaitkan kemunculan ikan ini dengan peristiwa gempa besar. Sebagai contoh, menjelang gempa dahsyat di Jepang tahun 2011 yang memicu tsunami besar di Fukushima, tercatat sekitar 20 oarfish terdampar di pantai Jepang.

Tak hanya di Jepang, mitos serupa juga berkembang di berbagai wilayah pesisir dunia. Baru-baru ini, pada pertengahan Agustus 2024, seekor ikan oarfish ditemukan mengambang di dekat La Jolla Cove, San Diego, oleh kelompok pendayung kayak dan snorkeler. Kejadian tersebut menandai penampakan ke-20 oarfish di perairan California dalam kurun waktu 125 tahun.

Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Oarfish

Meski banyak yang percaya bahwa kemunculan oarfish berkaitan dengan aktivitas seismik, penelitian ilmiah justru menunjukkan hal yang berbeda. Zachary Heiple, mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang ikut menemukan oarfish di San Diego, mengakui bahwa mitos tersebut masih banyak dipercaya.

“Ada anggapan bahwa ikan ini merupakan pertanda buruk atau tanda akan terjadi gempa bumi dan tsunami,” ujar Heiple, dikutip dari Live Science. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Bulletin of the Seismological Society of America pada 2019, tidak ditemukan hubungan langsung antara kemunculan oarfish dan aktivitas tektonik.

Senada dengan itu, Profesor Hiroyuki Motomura dari Universitas Kagoshima juga meragukan keterkaitan oarfish dengan bencana alam. Menurutnya, kemunculan ikan ini di perairan dangkal kemungkinan besar lebih berkaitan dengan kondisi fisik ikan yang melemah.

“Lebih masuk akal jika melihat ini sebagai tanda kesehatan ikan yang memburuk, bukan sebagai tanda gempa bumi yang akan datang,” kata Motomura dalam wawancara yang dikutip dari Times of India.

Situs Ocean Conservancy juga menjelaskan bahwa ketika ikan oarfish muncul ke permukaan, hal itu umumnya disebabkan oleh kondisi yang tidak normal. Ikan yang sakit, sekarat, atau kehilangan orientasi biasanya akan terbawa arus hingga mencapai perairan dangkal, yang akhirnya membuatnya terdampar di pantai.

Mengapa Oarfish Bisa Mati dan Terdampar?

Meski belum ada kepastian mengenai penyebab utama fenomena ini, para ilmuwan terus meneliti faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan terdamparnya ikan oarfish. Tim dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) membawa spesimen yang ditemukan di California ke Southwest Fisheries Science Center untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Ben Frable, seorang ahli ikan dari Scripps Institution of Oceanography, ada kemungkinan bahwa perubahan kondisi laut berperan dalam fenomena ini.

“Kematian tiga ikan oarfish yang muncul ke permukaan mungkin berkaitan dengan perubahan kondisi laut dan peningkatan populasi ikan oarfish di perairan kita,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini bisa dikaitkan dengan pola iklim global seperti siklus El Niño dan La Niña, yang memengaruhi suhu dan arus laut. Namun, faktor lain seperti arus laut yang kuat juga dapat menyebabkan ikan ini terseret ke perairan dangkal, di mana mereka kesulitan kembali ke habitat aslinya di laut dalam.

Kesimpulan: Antara Mitos dan Fakta

Walaupun kisah-kisah tentang ikan oarfish sebagai “ikan kiamat” masih berkembang di berbagai budaya, penelitian ilmiah sejauh ini tidak menemukan bukti yang menghubungkan kemunculannya dengan gempa bumi atau tsunami. Sebaliknya, faktor kesehatan, perubahan ekosistem, dan kondisi laut diyakini sebagai alasan utama mengapa ikan ini sesekali muncul di perairan dangkal dan terdampar di pantai.

Terlepas dari mitos yang ada, keberadaan oarfish tetap menjadi fenomena menarik bagi dunia ilmiah. Studi lebih lanjut mengenai ikan laut dalam ini masih terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak tentang kehidupan dan peran ekologisnya di lautan.

Nekat Keluar dari Mobil di Taman Safari, Pengunjung Terancam Sanksi

Jagat maya tengah diramaikan oleh sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) di Bogor yang nekat turun dari kendaraan saat berada di kawasan satwa.

Tindakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak karena melanggar peraturan yang telah diberlakukan. Pihak pengelola taman sudah menyediakan berbagai imbauan, termasuk papan peringatan yang jelas melarang pengunjung untuk keluar dari mobil dan mendekati satwa liar.

Terekam di Kamera, Aksi Pengunjung Jadi Sorotan

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram (@radendim), terlihat mobil berpelat nomor F berhenti di area Safari Journey, dan sejumlah penumpang—termasuk anak-anak serta beberapa ibu—turun mendekati hewan yang berada di sekitar mereka.

Tak butuh waktu lama, video ini viral dan menjadi bahan perbincangan warganet. Kejadian tersebut semakin menuai kritik karena terlihat jelas adanya papan peringatan yang menginstruksikan agar pengunjung tetap berada di dalam kendaraan.

Pihak Taman Safari Indonesia Angkat Bicara

Menanggapi insiden ini, Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnaen, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan bahwa seluruh pengunjung wajib mematuhi aturan yang ada demi keselamatan mereka sendiri serta kesejahteraan satwa di taman tersebut.

“Kami sangat menyayangkan tindakan ini. Keselamatan pengunjung dan kesejahteraan satwa adalah prioritas utama kami,” ujarnya dikutip dari Merdeka.

Ia juga menambahkan bahwa hanya petugas (keeper) yang diperbolehkan turun di area satwa, sementara pengunjung yang melanggar akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pelanggar Akan Dikenakan Sanksi

Lebih lanjut, pihak TSI memastikan bahwa pelanggar aturan akan mendapat sanksi tegas. Sanksi yang diberlakukan bisa berupa teguran langsung, pengusiran dari kawasan wisata, hingga pelaporan kepada pihak berwenang apabila pelanggaran yang dilakukan dinilai serius.

Aturan ketat ini diterapkan bukan tanpa alasan, terutama di zona satwa buas seperti singa, harimau, dan beruang, yang tetap memiliki naluri predator alami.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Setiap aturan dibuat demi keselamatan bersama, baik untuk pengunjung maupun satwa yang ada di dalam taman konservasi ini,” pungkasnya.

Tabrak Bebek, Diminta Ganti dengan Kambing, Pria Ini Berakhir di Penjara

Pria Dipenjara karena Menabrak Bebek, Pemilik Tuntut Ganti Rugi dengan Kambing

Kejadian unik kembali menghebohkan media sosial. Seorang pria harus mendekam di penjara setelah secara tidak sengaja menabrak sekawanan bebek yang melintas di jalan. Hal yang membuat kasus ini menarik perhatian adalah tuntutan pemilik bebek yang meminta ganti rugi bukan dalam bentuk uang atau bebek lain, melainkan seekor kambing.

Karena tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, pria tersebut akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib dan dijatuhi hukuman penjara. Insiden ini pun menuai berbagai reaksi dari warganet, yang mempertanyakan apakah tuntutan ganti rugi dalam bentuk kambing itu masuk akal dari segi hukum.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, peristiwa ini terjadi ketika seorang pria tengah melaju di jalan raya dan secara tidak sengaja menabrak sekelompok bebek yang sedang melintas. Akibatnya, beberapa bebek dilaporkan mati.

Setelah kejadian itu, pria tersebut berniat mengganti kerugian dengan memberikan uang tunai. Namun, pemilik bebek justru meminta kompensasi berupa seekor kambing, dengan alasan bahwa bebek yang mati seharusnya bisa bertelur dan berkembang biak.

Karena tidak sanggup memberikan kambing sebagai ganti rugi, pria tersebut akhirnya dilaporkan dan berakhir di balik jeruji besi. Dalam sebuah video yang viral, seorang polisi menanyakan alasan pria itu ditahan.

“Cuma gara-gara nabrak bebek, Pak. Saya sudah mau bayar pakai uang, tapi dia maunya kambing. Saya enggak bisa kasih, makanya dilaporin,” ujar pria itu, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin (17/2/2025).

Perdebatan Warganet: Wajarkah Ganti Rugi Bebek dengan Kambing?

Kasus ini menjadi bahan diskusi di kalangan netizen. Banyak yang menilai bahwa tuntutan pemilik bebek berlebihan dan mempertanyakan aspek hukum dari kejadian ini.

Berikut beberapa komentar yang ramai diperbincangkan:

  • “Ternak yang dilepas di jalan harusnya tanggung jawab pemilik, bukan pengendara yang enggak sengaja nabrak,” tulis akun @_r**.
  • “Kalau mau ternak bebek ya jangan sembarangan, harusnya ada kandang. Ini malah dilepas di jalan,” komentar akun @me**.
  • “Ganti rugi yang wajar ya bebek, bukan kambing,” ujar akun @ek**.

Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan hukum mengenai tanggung jawab pemilik ternak atas hewan yang dibiarkan berkeliaran di jalan umum. Apakah pengendara yang tidak sengaja menabrak tetap harus menanggung konsekuensinya? Ataukah pemilik hewan juga memiliki tanggung jawab dalam kejadian semacam ini?

Viral! Seekor Kucing Tewas Ditembak Airsoft Gun di Bandung

Sebuah aksi kekejaman terhadap hewan kembali menggegerkan publik. Seorang pria di Bandung, Jawa Barat, tega membunuh seekor kucing dengan cara menembaknya menggunakan airsoft gun. Insiden ini terjadi di kawasan Cibiru, Kota Bandung, dan videonya langsung viral di media sosial, memicu kemarahan netizen, terutama komunitas pencinta hewan.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @rumahsinggahclow, yang memperlihatkan seorang pria berkaus hitam tengah mengangkat kucing dengan satu tangan. Di tangan lainnya, ia terlihat memegang benda yang menyerupai senjata api. Tak lama kemudian, pria itu menarik pelatuknya dan menembak kucing tersebut hingga tewas, lalu membuang bangkainya ke selokan.

Pelaku Diamankan, Polisi Ungkap Motif

Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia, mengonfirmasi bahwa pelaku berinisial SK telah diamankan. Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku diketahui sedang makan di rumah saudaranya di kawasan Jalan Cilengkrang, Kelurahan Cisurupan, sebelum insiden berlangsung.

Saat tengah menikmati makanannya, seekor kucing tiba-tiba mendekatinya. SK yang merasa terganggu mengusir kucing tersebut, namun justru terkena cakaran. Kesal dengan kejadian itu, SK lantas mengambil airsoft gun dan membawa kucing tersebut ke halaman rumah.

“Saat diperiksa, pelaku mengaku awalnya kesal karena terkena cakaran kucing yang datang saat ia sedang makan. Ia lalu melampiaskan amarahnya dengan menembak kucing tersebut,” ujar Kurnia saat ditemui di Mapolsek Panyileukan, Jumat (14/2/2025).

Mendapat Kecaman, Komunitas Pencinta Hewan Lapor ke Polisi

Video aksi kejam ini tak hanya memancing amarah netizen, tetapi juga membuat komunitas pencinta hewan bergerak cepat. Beberapa kelompok pencinta kucing dari Jakarta dan Bandung langsung mendatangi Mapolsek Panyileukan untuk melaporkan tindakan keji SK.

Menurut Kurnia, polisi masih mendalami kasus ini, termasuk menyelidiki keberadaan airsoft gun yang digunakan oleh pelaku. “Senjata yang digunakan masih dalam pencarian. Kami berkoordinasi dengan tim reskrim untuk melacaknya,” ungkapnya.

Pelaku Terancam Hukuman Penjara

Atas tindakannya, SK dikenakan Pasal 302 KUHP tentang Penganiayaan Hewan, yang dapat berujung pada hukuman pidana. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman penjara selama 3 bulan.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa penganiayaan terhadap hewan merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan memiliki konsekuensi hukum. Diharapkan, hukuman tegas dapat diberikan kepada pelaku agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Bagaimana menurut kalian mengenai kasus ini?

Hendak Tawuran-Rusak Mobil Polisi, Pelajar di Lampung Selatan Ditangkap

Seorang remaja berinisial MZ di Lampung Selatan harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah tertangkap saat hendak melakukan tawuran. Tak hanya itu, sebelum diamankan, MZ nekat merusak mobil polisi menggunakan senjata tajam (sajam) yang dibawanya.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita dua senjata tajam, yakni celurit dan pedang yang telah dimodifikasi. Saat ini, MZ sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Lampung Selatan guna penyelidikan lebih lanjut.

Aksi Brutal Pelajar, Bersenjata Tajam dan Serang Mobil Polisi

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

Menurutnya, tim Sikat Rajabasa Polres Lampung Selatan menerima laporan dari warga yang resah dengan adanya kelompok remaja berkeliling menggunakan motor sambil membawa senjata tajam di kawasan Kalianda.

“Kami mendapatkan laporan bahwa ada sekelompok remaja yang berkeliaran di wilayah Kalianda dengan menenteng senjata tajam dan menggesekannya ke aspal. Tentu ini membuat masyarakat resah,” ungkap AKBP Yusriandi.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim kepolisian segera bergerak melakukan patroli dan menemukan kelompok remaja tersebut. Saat akan diamankan, mereka justru melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri.

“Saat pengejaran, salah satu pelaku nekat menyerang mobil polisi dengan celurit dan merusak bagian depan kendaraan. Namun, kami berhasil menangkap satu orang, sementara yang lainnya berhasil melarikan diri,” tambahnya.

Polisi Imbau Orang Tua dan Sekolah untuk Perketat Pengawasan

Polisi kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi anggota kelompok lain yang terlibat dalam aksi tersebut.

AKBP Yusriandi juga mengingatkan para orang tua dan pihak sekolah agar lebih ketat dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari.

“Kami mengimbau kepada orang tua dan pihak sekolah untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap anak-anak. Jangan sampai mereka terjerumus dalam pergaulan yang salah hingga berujung pada tindakan kriminal seperti ini,” tegasnya.

Aksi tawuran dan geng motor yang membawa senjata tajam bukan hanya mengancam keselamatan mereka sendiri, tetapi juga membahayakan masyarakat sekitar. Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan generasi muda agar tidak terseret dalam tindakan yang merugikan masa depan mereka.

Viral! Truk Sampah di Bandar Lampung Ditemukan Penuh Lubang di Samping dan Belakang

Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kondisi truk sampah dengan bak yang penuh lubang di beberapa bagian. Dalam video tersebut disebutkan bahwa truk tersebut beroperasi di Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung.

Kondisi armada pengangkut sampah yang berada di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung itu menjadi perhatian publik. Video ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @1onetime.id1 dan kemudian menyebar luas setelah dibagikan kembali oleh berbagai akun media sosial lainnya, termasuk Instagram @medsos-rame, pada Minggu, 9 Februari 2025.

Truk sampah tersebut tampak dalam kondisi memprihatinkan, dengan sejumlah lubang besar di bagian samping kiri dan belakangnya. Kendaraan ini dinilai tidak layak beroperasi di jalan raya karena berisiko membahayakan pengguna jalan lainnya.

Beruntung, saat video direkam, truk tidak sedang mengangkut sampah dalam jumlah penuh. Jika bak truk yang berlubang itu digunakan untuk mengangkut muatan penuh, sampah berpotensi berjatuhan ke jalan dan mengganggu kebersihan kota serta keselamatan pengendara.

Video ini memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyoroti buruknya kondisi kendaraan operasional di Bandar Lampung dan mempertanyakan transparansi pengelolaan anggaran pemeliharaan. Beberapa warganet juga membandingkan kondisi truk sampah ini dengan kendaraan dinas milik pejabat daerah.

Hingga saat ini, pihak DLH maupun pemerintah Kota Bandar Lampung belum memberikan pernyataan resmi terkait viralnya video tersebut.

Aksi Kejam Pasutri di Kelapa Gading: Terduga Penganiaya Dua ART Ditangkap

Kasus kekerasan terhadap asisten rumah tangga (ART) kembali terjadi di Jakarta. Sepasang suami istri (pasutri) berinisial AM dan AP ditangkap oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara atas dugaan penganiayaan terhadap dua ART mereka di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

AKP Gerhard Sijabat, Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, mengungkapkan bahwa pasangan tersebut diamankan di kediamannya pada Senin (10/2). Penangkapan ini bermula dari laporan salah satu korban yang berhasil melarikan diri dan meminta bantuan warga sekitar.

Terungkap dari Keberanian Korban Melarikan Diri

Dua korban yang mengalami kekerasan dalam rumah tersebut diketahui berinisial EJ dan K. Selama bekerja, mereka diduga sering mendapat perlakuan kasar dari majikannya. Hingga akhirnya, salah satu ART berhasil keluar dari rumah dan melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar.

Mendapati laporan itu, polisi langsung bergerak cepat dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menangkap kedua pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kekerasan ini diduga terjadi karena pelaku merasa tidak puas dengan kinerja para ART.

“Contohnya, pelaku menginginkan korban bekerja lebih cekatan dalam membersihkan rumah. Namun, jika menurut mereka tidak sesuai harapan, korban langsung dipukul,” ungkap AKP Gerhard Sijabat, Rabu (12/2).

Korban Sering Dipukul dengan Benda Tumpul

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa korban sering mengalami kekerasan fisik, baik menggunakan tangan maupun benda tumpul seperti gantungan kain dan alat lainnya.

Korban mengalami luka di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, tangan, kepala, dan badan. Saat melapor ke polisi, salah satu korban bahkan terlihat mengalami luka di bagian bibir akibat pukulan dari majikannya.

Polisi Selidiki Bukti Tambahan, Pasutri Terancam 5 Tahun Penjara

Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus ini dengan memeriksa bukti tambahan, termasuk rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. Pasangan AM dan AP kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan.

Jika terbukti bersalah, keduanya terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.

Kasus ini kembali menjadi sorotan publik terkait perlindungan hak pekerja rumah tangga di Indonesia. Banyak yang berharap agar kasus serupa tidak terulang dan adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap ART.

Modus Menolong, Pria di Serang Perkosa Wanita yang Pingsan

Seorang pria berinisial IS (27), warga Kabupaten Serang, ditangkap oleh Polres Serang setelah melakukan aksi keji terhadap seorang perempuan berinisial S. Pelaku awalnya berdalih hendak menolong korban yang mengalami kecelakaan, namun kenyataannya, ia justru melakukan penganiayaan dan pemerkosaan.

Pelaku Membuntuti Korban Sebelum Melakukan Aksi Kejahatan

Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam (6/2/2025) pukul 20.30 WIB, di Jalan Kampung Salawe, Desa Mekar Sari, Kecamatan Binuang. Saat itu, korban sedang melintas menggunakan sepeda motor tanpa menyadari bahwa dirinya telah diikuti oleh pelaku.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andy Kurniadi, pelaku sudah mengincar korban sejak awal. Setelah mendekati korban, pelaku kemudian memukul hingga korban pingsan sebelum melakukan aksi bejatnya.

“Jadi awalnya korban diikuti oleh tersangka, lalu dipukul sampai pingsan dan diperkosa. Selain itu, handphone korban juga diambil oleh pelaku,” ungkap Andy kepada wartawan pada Selasa (11/2/2025).

Lokasi kejadian yang jauh dari pemukiman dan minim penerangan membuat pelaku semakin leluasa melakukan aksinya.

Aksi Pelaku Terbongkar Setelah Dipergoki Warga

Saat pelaku tengah menjalankan niat jahatnya, seorang pengendara yang kebetulan melintas memergoki perbuatan pelaku. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera mengamankan pelaku dengan dibantu petugas dari Polsek Carenang.

Sementara itu, korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara dalam kondisi tidak sadarkan diri untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah siuman pada Senin (10/2/2025) siang, korban akhirnya memberikan kesaksian kepada pihak kepolisian.

Dari keterangan korban, terungkap bahwa pelaku telah memberikan keterangan palsu. Sebelumnya, pelaku mengaku kepada polisi bahwa ia hanya ingin menolong korban yang mengalami kecelakaan. Namun, berdasarkan kesaksian korban, kejadian sebenarnya jauh berbeda.

“Setelah korban siuman, dia mengaku bahwa dirinya diikuti sejak awal, lalu dipukul sampai pingsan. Dia bukan jatuh karena kecelakaan, tapi karena diserang oleh pelaku,” jelas Andy.

Pelaku Akhirnya Mengakui Perbuatannya

Setelah mendengar kesaksian korban, polisi mengkonfrontasi pelaku dengan fakta yang telah terungkap. Awalnya, pelaku masih berusaha berbohong, namun setelah didesak, ia akhirnya mengakui semua perbuatannya.

“Tersangka sempat memberikan keterangan palsu kepada warga dengan mengatakan bahwa dia hanya ingin menolong korban yang kecelakaan. Tapi setelah kita konfrontasi, akhirnya dia mengaku bahwa sejak awal memang berniat mengincar korban,” tambah Andy.

Pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam hukuman berat atas tindak pidana penganiayaan dan pemerkosaan. Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk selalu waspada ketika berkendara sendirian, terutama di tempat sepi dan minim penerangan.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keamanan dan kewaspadaan saat berada di ruang publik.

Puan Beri Apresiasi atas 100 Hari Kinerja Prabowo-Gibran, Soroti Tantangan Pemerintahan ke Depan

Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan apresiasi terhadap tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama pemerintahannya. Survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia mencatatkan angka kepuasan sebesar 79,3 persen.

Namun, Puan mengingatkan bahwa meski angka ini cukup tinggi, hal tersebut juga menjadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo ke depan.

“Saya menghargai hasil tersebut, tetapi ini menjadi tantangan bagi Presiden Prabowo, meskipun baru 100 hari pertama,” ungkap Puan saat berbicara dengan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025).

Selain itu, Puan berharap pemerintahan dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan menjalankan program-program demi kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, Burhanuddin Muhtadi, Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, menyebut angka kepuasan 79,3 persen sebagai modal politik yang besar bagi Prabowo. Angka tersebut terdiri dari 13,5 persen yang sangat puas dan 65,8 persen yang cukup puas.

Burhanuddin juga membandingkan hasil tersebut dengan angka kepuasan publik pada 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang tidak setinggi Prabowo, karena kebijakan tidak populer seperti kenaikan harga BBM.

Dalam survei ini, metode multistage random sampling digunakan dengan 1.220 responden dari seluruh provinsi di Indonesia, yang menghasilkan margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tanggapan Istana

Pihak Istana merespon hasil survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo dan kabinetnya dalam 100 hari pertama. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memastikan bahwa pemerintah tidak akan lengah dengan hasil survei tersebut.

“Pemerintah menyadari masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dan kami akan terus memperkuat koordinasi antar lembaga, menjaga stabilitas politik, serta memastikan setiap kebijakan yang diambil berpihak pada rakyat,” ujar Yusuf, Rabu (29/1/2025).

Hasil survei dari Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan publik masing-masing sebesar 80,9 persen dan 79,3 persen, yang dianggap mencerminkan dukungan masyarakat terhadap program-program pemerintah.

Yusuf menambahkan bahwa hasil ini menjadi dorongan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan komitmen dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Selama 100 hari pertama, Prabowo juga telah mengambil sejumlah kebijakan strategis, termasuk intensifikasi pemberantasan korupsi.