Tag Archives: Kasus Kriminal

https://truereligionjeansoutlet.net

Polres Sinjai Ungkap Kasus Pencurian dengan Pelaku dan Penadah Ditangkap

Polres Sinjai berhasil mengungkap kasus pencurian yang sudah meresahkan masyarakat, khususnya para pemilik toko di Kota Sinjai. Kasat Reskrim Polres Sinjai, AKP Andi Rahmatullah, S.Sos., SE., MH., M.Si, mewakili Kapolres Sinjai, menggelar konferensi pers pada Jumat pagi (11/4/2025) untuk memaparkan perkembangan terbaru terkait kasus ini. Dalam konferensi tersebut, turut hadir juga Plt. Kasi Humas Polres Sinjai, Iptu Sahabuddin, serta sejumlah awak media.

AKP Andi Rahmatullah menjelaskan bahwa pihaknya berhasil menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam serangkaian pencurian di sembilan titik di Kota Sinjai. Kedua pelaku yang diamankan adalah JS (36), yang bertindak sebagai pelaku utama, dan AW (60), yang berperan sebagai penadah hasil curian. Dari penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa JS adalah seorang residivis kasus serupa dan dikenal sebagai spesialis pencurian lintas kabupaten, tak hanya di Sinjai, namun juga di Kabupaten Bone.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan-laporan polisi yang diterima sejak 2024 hingga awal 2025. Salah satu titik terang terungkap saat Tim Resmob Polres Sinjai mencurigai sebuah mobil Toyota Avanza Veloz putih yang berusaha kabur ketika dihentikan. Dalam pengejaran, petugas terpaksa menembak ban mobil tersebut untuk menghentikannya dan menemukan barang bukti berupa tabung gas, rokok, serta linggis, yang diduga hasil curian.

Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi berhasil menangkap pelaku utama JS di Kota Makassar. Berdasarkan pengakuannya, JS mengaku telah mencuri di sembilan toko di Sinjai dan menjual barang curian tersebut kepada AW yang tinggal di Kabupaten Bone. Dari penangkapan terhadap AW, polisi mengamankan barang bukti tambahan. Total kerugian yang ditaksir mencapai Rp117 juta. Pihak kepolisian masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan apakah ada pelaku atau penadah lain yang terlibat.

Pelaku diancam dengan hukuman hingga tujuh tahun penjara. Polres Sinjai menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menjadi korban atau memiliki informasi terkait kejahatan serupa.

Terkunci dalam Ketakutan: Kisah Ibu yang Menyaksikan Kekasih Aniaya Anak

Grace (32), seorang ibu dari dua anak berusia tiga dan dua tahun, menjadi saksi mata kekerasan yang dilakukan kekasihnya, EC (28), terhadap anak-anaknya di sebuah kamar kos di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu, 5 April. Dalam kondisi pintu kamar terkunci dan fisik pelaku yang besar, Grace mengaku tak mampu melawan atau meminta pertolongan. Ketakutannya bertambah karena khawatir pelaku bertindak lebih nekat jika dirinya melawan.

Insiden bermula saat Grace tengah mengajari anaknya menggunakan toilet, agar tidak lagi memakai popok. Namun, ketika ia dan EC pergi sebentar untuk membeli makanan, anak pertamanya buang air di atas kasur. Saat kembali, EC langsung naik pitam dan memukuli anak tersebut. Kekerasan berulang pada hari berikutnya ketika insiden serupa terjadi. Luka di kepala dan mata kedua anak menjadi bukti kekejaman yang tak bisa lagi diterima oleh Grace.

Meski takut, Grace mulai mencari cara untuk melindungi anak-anaknya. Ia memanfaatkan kesempatan saat bekerja sebagai tukang pijat untuk meminta bantuan. Saat EC mengantarnya ke rumah pelanggan, Grace diam-diam menghubungi penjaga kos dan sekuriti untuk menyelamatkan anak-anaknya. Setelah anak-anak diselamatkan oleh warga, Grace berhasil menjebak EC pulang dan pelaku langsung diamankan polisi.

Kini, EC telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindak penganiayaan dan dijerat dengan pasal perlindungan anak serta pasal penganiayaan dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara.

Bawa Uang Palsu Rp40 Juta, Wanita Ini Ditangkap Saat Beraksi di Mall Kemang

Seorang wanita berusia 41 tahun ditangkap oleh pihak kepolisian setelah kedapatan membelanjakan uang palsu di sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Penangkapan ini dilakukan oleh Polsek Mampang setelah menerima laporan dari petugas keamanan mall yang mendapat aduan dari salah satu tenant. Pelaku diketahui menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu untuk bertransaksi. Saat pembayaran dilakukan, kasir tenant mencurigai keaslian uang yang diterima dan segera melakukan pengecekan. Setelah menemukan kejanggalan, pihak tenant langsung menghubungi keamanan mall yang kemudian meneruskan laporan tersebut ke pihak kepolisian. Tak lama berselang, aparat dari Polsek Mampang tiba di lokasi dan langsung mengamankan wanita tersebut.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan uang tunai sebesar Rp40 juta dalam pecahan serupa yang diduga palsu tersimpan di dalam tas pelaku. Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Mampang Kompol Wahid Key, pelaku memang sengaja berniat membelanjakan uang palsu tersebut di kawasan mall tersebut. Hingga kini, identitas pelaku belum dapat dipublikasikan karena kasus masih dalam tahap penyidikan lebih lanjut. Untuk memperluas penyelidikan, kasus ini telah dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan agar dapat ditangani secara maksimal. Kasus ini menunjukkan bahwa praktik peredaran uang palsu masih marak dan menjadi ancaman nyata, terutama di ruang publik yang ramai seperti pusat perbelanjaan. Kewaspadaan dan deteksi dini dari pihak kasir dan keamanan terbukti sangat penting untuk mencegah kerugian lebih besar.

Pelaku Pelecehan di Grogol Petamburan Akhirnya Ditangkap Warga

Seorang pria berinisial SO (51) diduga telah melakukan pelecehan terhadap seorang siswi SMP kelas 1 di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pelaku yang merupakan tetangga korban diduga sudah melakukan aksinya sebanyak tiga kali dalam periode November hingga Desember 2024.

Peristiwa mencurigakan terjadi pada Rabu (4/12) ketika ibu korban melihat seorang pria memasuki kamar anaknya. Setelah mengetuk pintu berkali-kali tanpa jawaban, ia akhirnya mendobraknya dan mendapati SO yang segera berpura-pura merapikan pakaiannya untuk menghindari kecurigaan. Meskipun saat itu tidak ada tindak lanjut, korban akhirnya mengaku bahwa dirinya telah menjadi korban pencabulan. Namun, keluarga korban belum langsung melaporkannya ke pihak berwajib.

Setelah kejadian tersebut, pelaku sempat menghilang dari lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Tomang Tinggi, Grogol Petamburan. Namun, pada Senin (31/3) sekitar pukul 21.00 WIB, ia tanpa sengaja berpapasan dengan korban, kakak korban, dan ibu korban. Menyadari keberadaan pelaku, kakak korban langsung berteriak hingga warga sekitar menangkapnya dan menyerahkannya ke Polsek Grogol Petamburan.

Akibat perbuatannya, SO kini harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum. Ia dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76E Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengancamnya dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Modus Licik! Pengemudi Ojek Online Kehilangan Motor Saat Berteduh

Seorang pengemudi ojek online berinisial K menjadi korban perampasan kendaraan oleh penumpangnya di Jalan Masjid Baitul Latif, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/3). Kejadian ini bermula ketika pelaku memesan jasa ojek online tanpa melalui aplikasi resmi dan meminta diantar ke daerah Cipinang dengan tarif yang sesuai dengan harga di aplikasi. Korban menyetujui permintaan tersebut tanpa menaruh kecurigaan dan langsung mengantar pelaku ke lokasi yang dimaksud.

Dalam perjalanan, hujan deras turun secara tiba-tiba, sehingga korban dan pelaku sepakat untuk berhenti sejenak dan berteduh. Saat korban sedang mengenakan jas hujan, pelaku melihat kesempatan untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat, ia mengambil alih sepeda motor korban yang masih dalam keadaan menyala dan langsung kabur meninggalkan korban dalam keadaan terkejut dan tidak berdaya.

Akibat insiden ini, korban kehilangan satu unit sepeda motor Nmax keluaran tahun 2024 berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 3275 POE yang diperkirakan bernilai Rp32,7 juta. Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Pihak kepolisian mengimbau para pengemudi ojek online untuk lebih waspada, terutama saat menerima pesanan di luar aplikasi resmi, agar terhindar dari aksi kejahatan serupa. Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pengemudi ojek daring untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat menerima penumpang dan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan.

Pengemudi Ojek Online Jadi Korban Perampasan Motor Saat Berteduh

Seorang pengemudi ojek daring berinisial K mengalami kejadian tragis ketika sepeda motornya dirampas oleh penumpang di Jalan Masjid Baitul Latif, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/3). Kejadian bermula ketika pelaku meminta layanan ojek secara langsung tanpa melalui aplikasi dan meminta diantar ke daerah Cipinang dengan tarif sesuai aplikasi. Korban pun menyetujui permintaan tersebut dan langsung mengantarkan pelaku ke lokasi tujuan tanpa mencurigai adanya niat buruk.

Di tengah perjalanan, hujan turun cukup deras sehingga korban dan pelaku sepakat untuk menepi dan berteduh. Saat korban tengah sibuk mengenakan jas hujan, pelaku yang sudah mengincar kesempatan langsung beraksi. Dengan kondisi kunci motor masih terpasang, pelaku dengan cepat naik ke atas motor dan melarikan diri meninggalkan korban dalam keadaan tak berdaya. Korban sempat berteriak meminta bantuan warga sekitar, tetapi pelaku sudah melaju dengan kecepatan tinggi dan menghilang di jalanan yang basah akibat hujan.

Akibat insiden ini, korban mengalami kerugian berupa satu unit sepeda motor Yamaha Nmax tahun 2024 berwarna hitam dengan nomor polisi B 3275 POE, yang ditaksir bernilai Rp32,7 juta. Selain kerugian materiil, korban juga mengalami syok akibat kejadian tersebut. Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha membantu korban dan segera melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian.

Saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di tempat kejadian. Aparat berupaya mengungkap identitas pelaku dan memastikan agar pelaku segera ditangkap serta mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Teror Perampasan di Menteng: Korban Diancam, iPhone 11 Dirampas

Seorang pria berinisial R menjadi korban perampasan ponsel di area pom bensin Jalan Theresia, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Insiden bermula ketika korban tengah menemani keponakannya mengurus visa. Setelah selesai, korban berencana mencari makan dengan mobilnya. Namun, di sekitar Bundaran HI, kendaraan korban dihentikan oleh sekelompok pelaku yang berjumlah sekitar enam orang, salah satunya dikenali oleh saksi.

Salah satu pelaku mulai menggedor pintu mobil dengan keras, membuat korban panik dan memilih melarikan diri menuju lokasi kejadian dengan harapan bisa menghindari mereka. Namun, upaya tersebut gagal karena para pelaku tetap mengejarnya menggunakan sepeda motor dan terus menempel di belakang kendaraannya. Sesampainya di tempat kejadian, para pelaku menghadang kendaraan korban dengan cara menendang kaca spion dan menggedor pintu mobil secara agresif hingga korban tak memiliki jalan keluar.

Tak hanya melakukan intimidasi secara fisik, para pelaku juga mengancam korban dengan kekerasan, bahkan mengatakan bahwa mereka akan mencelakai keluarganya jika ia berani melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Dalam situasi yang semakin mencekam, para pelaku akhirnya merampas ponsel milik korban, yang diketahui merupakan iPhone 11, sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

Saat ini, kasus perampasan tersebut telah ditangani oleh Polsek Menteng, Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak kepolisian terus mendalami kejadian ini guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi kriminal ini. Polisi juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap modus kejahatan jalanan yang semakin nekat dan berani beraksi di lokasi-lokasi strategis.

Tragis! Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang

Warga sekitar Jalan Jati Baru Raya, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi perempuan di antara tumpukan sampah pada Selasa (25/3). Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang tukang angkut sampah berinisial L (53) sekitar pukul 07.40 WIB. Saat itu, saksi sedang bekerja seperti biasa hingga menemukan benda mencurigakan berupa kain handuk berwarna merah jambu. Merasa ada yang tidak beres, ia pun membuka kain tersebut dan terkejut saat melihat sesosok bayi dalam kondisi tidak bernyawa.

Berdasarkan pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, bayi tersebut ditemukan tanpa pakaian dan terbungkus handuk dalam posisi telungkup miring ke kanan. Kejadian ini pun segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tak lama setelah penemuan, jasad bayi malang itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Dari hasil pemeriksaan awal, belum dapat dipastikan apakah bayi tersebut meninggal saat dilahirkan atau menjadi korban tindakan kekerasan.

Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Tanah Abang tengah menyelidiki kasus ini dengan mengumpulkan bukti serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Polisi juga akan menggali keterangan dari warga sekitar guna mencari petunjuk yang bisa mengarah pada pelaku. Penemuan jasad bayi di tempat sampah ini tentu mengundang keprihatinan banyak pihak, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kepedulian terhadap perlindungan anak. Diharapkan, pelaku segera ditemukan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.

Misteri Kematian Wanita di Tanjung Priok, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan

Kepolisian tengah menyelidiki kematian seorang wanita berinisial SHK (59) yang ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (14/3). Dugaan awal mengarah pada tindak pembunuhan, mengingat adanya sejumlah luka akibat benda tajam di tubuh korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Benny Cahyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai penemuan jasad SHK pada hari Jumat dan langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurut keterangan warga sekitar, korban terakhir kali terlihat pada Kamis (13/3) sore, namun sejak saat itu tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Kecurigaan muncul ketika tetangga menyadari bahwa SHK tidak keluar rumah seperti biasanya, sehingga salah satu warga berinisiatif mengecek ke dalam rumah dan menemukan korban dalam kondisi meninggal di dapur.

Saat dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan luka di kepala, lebam di bagian bibir, serta luka bacok di kepala, yang semakin menguatkan dugaan bahwa korban tewas akibat kekerasan. Untuk memastikan penyebab kematian secara pasti, polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

Dalam perkembangannya, pihak kepolisian telah menangkap seseorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan SHK. Namun, identitasnya masih dirahasiakan karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Polisi berjanji akan mengungkap identitas pelaku setelah proses penyelidikan lebih matang.

Kasus ini menjadi perhatian warga sekitar, yang merasa resah dengan kejadian tragis tersebut. Kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas peristiwa ini guna memastikan keadilan bagi korban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.

Tragedi Mahasiswa UKI: Pelaku Pengeroyokan Masih Misterius

Sudah lebih dari satu minggu sejak Kenzha Ezra Walewangko (21), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), meninggal dunia akibat dugaan pengeroyokan. Namun, identitas para pelaku masih belum terungkap.

Insiden tragis ini terjadi pada Selasa (4/3) malam. Sejak saat itu, pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan guna mengungkap fakta di balik kejadian tersebut.

Kenzha Ezra ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Ia mengalami luka parah di bagian kepala, yang menjadi fokus utama dalam penyelidikan polisi.

Luka di Kepala Jadi Sorotan

Kapolres Jakarta Timur Kombes Ary Lilipaly mengonfirmasi bahwa korban mengalami luka di bagian kepala. Hal ini diperkuat oleh sejumlah foto yang beredar di publik.

“Sudah banyak beredar foto-fotonya, terlihat ada luka di bagian kepala,” ujar Ary Lilipaly dalam konferensi pers di UKI, Jumat (7/3/2025).

Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis ahli untuk memastikan penyebab pasti luka yang dialami korban.

“Kami harus menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli, bukan hanya sekadar melihat dari foto yang beredar,” tambahnya.

23 Saksi Telah Diperiksa

Hingga saat ini, polisi telah meminta keterangan dari 23 saksi yang terdiri dari 16 mahasiswa, 5 petugas keamanan, seorang perwakilan dari pihak kampus, dan satu warga sekitar.

Namun, meskipun pemeriksaan telah dilakukan secara intensif, belum ada saksi yang bisa mengarah langsung kepada terduga pelaku.

“Kami sudah memeriksa 23 saksi dan masih terus mendalami kasus ini,” kata Kombes Nicolas, dikutip dari Antara pada Selasa (11/3).

Ia juga menegaskan bahwa penyelidikan harus dilakukan secara cermat dan tidak terburu-buru demi memastikan hasil yang akurat dan sesuai prosedur.

“Sampai saat ini, proses penyelidikan berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku,” ucapnya.

Desakan dari Alumni UKI

Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UKI menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka meminta pihak kepolisian bekerja secara transparan dalam mengungkap fakta di balik insiden ini.

“Kami mendesak pihak kepolisian, khususnya Polres Jakarta Timur, agar serius dalam menangani kasus ini hingga pelaku ditemukan,” ujar Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul, dalam keterangannya pada Selasa (11/3).

Selain itu, alumni UKI juga telah melakukan audiensi dengan pihak rektorat untuk membahas berbagai aspek terkait kematian Kenzha Ezra. Mereka berharap tidak ada fakta yang disembunyikan dalam kasus ini.

“Kami ingin semua pihak bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami mendengar bahwa ini bukan kecelakaan, melainkan aksi kekerasan,” tegasnya.

Sebagai bentuk penghormatan kepada korban, alumni dan mahasiswa UKI juga menggelar prosesi tabur bunga di makam Kenzha Ezra. Mereka mengekspresikan duka mendalam atas peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus mereka.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di kampus ini. Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” pungkas Marlen.